Part 16

2.3K 124 0
                                    

Raka melajukan motornya membelah jalanan yang lumayan sepi. Cowok itu tampak fokus menatap jalan di depannya.

"Rak?"

Raka menegakkan tubuhnya yang sedari tadi agak membungkuk untuk mendengarkan suara orang di belakangnya. "Hmm?" sahutnya kemudian.

"Mau kemana sih?"

Raka berdecak. "Nanti juga tau, Ra."

Nora memutar bola matanya dari balik helm. "Serah deh." Cewek itu lalu memilih untuk melihati jalanan di sisi kanannya.

Tak lama kemudian, motor Raka berhenti di taman yang sering mereka kunjungi akhir-akhir ini. Nora segera turun dari motor dan melepaskan helm yang dipakainya, lalu meletakkan helm itu ke jok motor ketika Raka sudah turun dari motor.

"Ke taman lagi? Ngapain?"

Raka melepas helm nya dan menaruh benda itu ke jok motor. Ia lalu menyibak rambutnya ke belakang. "Kayaknya lo udah mulai suka sama taman, jadi gue ajak kesini deh."

Nora mendengus. "Gue udah bil—"

Raka berdecak. "Di arena itu ada polusi suara, Ra. Nggak baik, bisa bikin telinga budeg."

"Serah." Nora memilih mengalah. Benar juga sih kata Raka, ia mulai menyukai taman karena setiap jalan bersama Raka, cowok itu selalu mengajak Nora ke taman. "Sekarang mau ngapain?"

"Jalan-jalan keliling taman?" Raka mengangkat sebelah alisnya.

"Males. Bikin capek."

"Ayo!" Raka menggandeng tangan Nora tanpa menghiraukan tolakan dari gadis itu. Raka kemudian membawa Nora ke tempat penjual es krim.

"Mau beli es krim nggak?" tanya Raka sambil menatap Nora.

"Vanilla chocochips," ujar Nora ketika melihat varian es krim yang dijual.

"Oke." Raka beralih pada penjual di hadapannya. "Pak, vanilla chocochips sama coklat satu ya!"

Penjual itu mengangguk dan segera membuatkan pesanan Raka. Raka berbalik untuk menatap Nora yang kini sedang mengamati taman.

"Pertama kali ke taman waktu pagi ya?"

Nora terlonjak. Ia lalu berbalik untuk menabok lengan Raka. Raka yang melihat itu hanya tertawa.

"Baru tau pas gede."

"Oh? Jadi pas masih unyu-unyu pernah kesini?" Nora hanya mengangguk mengiyakan.

Beberapa menit kemudian, es krim keduanya sudah berada di tangan masing-masing. Raka lalu mengajak Nora untuk mengelilingi taman.

"Taman tuh adem kalo masih pagi gini," celetuk Raka saat mengetahui Nora memejamkan matanya sambil menghirup udara segar.

Nora menoleh, ia mengangkat sebelah alisnya. "Nggak nanya."

"Gue ngasih tau." Raka menjilat es krim coklatnya.

"Rak, abis ini ke panti, ya?"

TS [1]: Twin BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang