1st

237 17 15
                                    


"Ya, aku mengalami sebuah pertikaian kecil dengan mom ku. Aku menghindari mom dan memilih tinggal di apartemen ku untuk sementara waktu"

"Kenapa demikian? Seharusnya kau lebih dewasa"

"Entahlah, aku lebih nyaman seperti ini. Menghindar daripada harus bertengkar lagi. Terlebih hanya karena pernikahan. Aku belum siap"

"Hmm.. begini, Oli, alangkah baiknya kamu kembali ke rumah dan menjelaskan kepada mommy mu secara lembut....."

"Entahlah Iggy, aku rasa itu takkan berhasil.. mom sangat keras kepala"

"Lalu kamu mau tetap seperti itu? Menjauh? Bukan mencari solusi? "

"Bahkan saat ini aku sedang memecahkan solusinya bersamamu, Iggy"

"Tapi kamu mengabaikan saran ku, Oliver"

"Aku hanya tidak sependapat dengan mu kali ini, Iggy"

Persetan kau, oli!

"Baiklah kamu bisa hubungi kami di lain waktu "

"Kau ingin mengakhiri perbincangan ini, Iggy?"

"Sure. You know it well"

"Tapi aku belum bisa menemukan jalan keluarnya"

"Ah, I'm so sorry oliver, I dont have more time for you "

"Apa?! Bukankah kamu menjanjikan permasalahan ini dapat selesai?!!"

"Silahkan hubungi kami di kesempatan lain"

Iggy memutuskan sambungan telfon interaktif nya dengan seorang pemuda yang sudah seminggu ini curhat padanya melalui sebuah siaran radio. Laki-laki yang baru curhat dengannya sangat keras kepala dan jarang mengikuti saran Iggy. Jadi percuma saja. Itulah tugas Iggy. Selain itu, ia juga menjadi model.

Perempuan itu berbalik dari kursi putar sambil mendengus. "Anak durhaka" cih.

Seorang pria dengan penampilan rapih nan mempesona berjalan tergesa-gesa menuju ruangan karyawan di sebuah perusahaan besar. Tangannya memutar knop lalu membuka pintunya tanpa sopan santun.

Matanya berkilat memancarkan amarah.

"Cari tau mengenai penyiar radio yang bernama Iggy! Sekarang! "

"Yes, sir"

Sudah yang kesekian kalinya dia membuat ku murka. Tunggu saja. Iggy.

.....

Jangan lupa jejaknya ya

I Will Follow UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang