drabble President Class (Min Yoongi)

58 4 1
                                    

Min Yoongi sialan, dimana dia? Tungkaiku sudah lelah mengitari sekolah ini. Dan aku belum juga menemukan laki-laki sialan itu. Oh shit, jika saja bukan karna guru botak nan ganas itu mungkin sekarang aku sudah berada dikantin untuk memberi makan cacing-cacing yang sudah berdemo didalam perutku. Tapi apa? aku malah mencari seorang Min Yoongi yang lagi dan lagi membolos jam pelajaran. Sebenarnya aku tidak peduli akan hal itu, tapi aku -Yoon Nayeon- yang notebennya 'ketua kelas' harus bertanggung jawab terhadap teman-tamen satu kelasku kan?
"Jeon Jungkook" oh, aku bahkan tidak perduli jika suara nyaringku terdengar seantero sekolah dan otomatis semua siswa yang berada di koridor sekolah menatapku 'aneh' mungkin.
"Kenapa ?" jawab laki-laki bergigi kelinci itu.
"kau tau dimana Min Yoongi?" tanyaku to the point.
"tadi aku melihatnya menaiki tangga. Mungkin dia sedang tidur diatap gedung"
"ah terimakasih" aku kembali berjalan mencari Yoongi diatap gedung tapi suara Jungkook menghentikan langkahku.
"sepertinya kalian sudah mulai dekat" Oh Tuhan yang benar saja. Aku dan Yoongi, dekat? Lelucon macam apa itu.
"Baguslah jika Yoongi hyung berhasil" Keningku mengkerut saat kalimat itu terlontar dari bibir Jungkook. Berhasil apanya? Berhasi membuatku kesal? atau berhasil membuatku mengumpat setiap harinya?oh itu sama saja.
"Berhasil apa?" Tanyaku penasaran.
"ck, Yoongi hyung kan menyukaimu noona" Jawabnya. Mataku membulat sempurna mendengar ucapan Jungkook. Min Yoongi sialan itu menyukaiku? Tidak mungkin.
"Baiklah, aku kekantin dulu. Selamat bersenang-senang Nayeon noona" Jungkook meninggalkanku dengan senyum menggoda. Ah, kenapa semua yang berhubungan dengan Min Yoongi selalu menyebalkan. Aarghh..
*
*
Benar saja, saat sampai diatap gedung aku melihat ada seorang laki-laki berseragam sama denganku sedang duduk menyender ditembok yang menjadi pagar batasan gedung. Tidak salah lagi, itu pasti Min Yoongi. Aku berjalan mendekat kearahnya, sepertinya dia tertidur. Saat sudah berada didepannya, aku berjongkok untuk melihat apa dia benar-benar tertidur atau tidak. 'dasar tukang tidur' gumamku pelan saat mendengar dengkuran halusnya. Aku terkekeh saat melihat wajah lucu Yoongi saat tidur. Benar-benar seperti bayi, sangat polos dan tampan. Tunggu dulu, apa barusan aku memuji Yoongi polos dan tampan? Tidak mungkin. Sepertinya berhubungan dengan Yoongi membuat otakku ikut tidak waras. Sadarlah Yoon Nayeon, Min Yoongi itu orang paling menyebalkan. Aku memejamkan mata sambil menggeleng-gelengkan kepala cepat menepis pikiran-pikiran 'aneh' yang bersarang diotakku.
"Bodoh" Tapi gelengan itu terhenti saat aku mendengar sebuah suara serak khas orang bangun tidur, ya itu suara Min Yoongi. Barusaja aku akan mengumpat Yoongi karna menyebutku 'bodoh' tapi dia kembali bersuara.
"Jangan tampakkan wajah bodohmu itu didepanku" Min Yoongi sialan. Apa ini yang disebut Jungkook jika Yoongi menyukaiku? bodoh.
"ck, ayo kekelas" Ucapku berdiri lalu berbalik melangkah. Menghiraukan emosiku yang sudah mencapai stadium akhir. Aku tidak mau masuk penjara hanya karna membunuh Min Yoongi disini.
"Yoon Nayeon" Panggilan Yoongi membuatku menghentikan langkahku dan berbalik kearahnya kembali. Dia sudah berdiri dan sekarang berjalan mendekat kearahku lalu berhenti menyisahkan jarak dua langkah didepanku.
"Apa? Kenapa? Kau tidak mau kembali kekelas? Atau kau mau mengejekku lagi?" Setelah selesai mengucapkan kalimat itu dengan sedikit kesal, Yoongi memberiku satu roti dan satu susu yang entah dia dapat darimana.
"Sebelum mencariku isi dulu perutmu, kau mau sakit?" Apa Min Yoongi menghawatirkanku? Apa yang dikatakan Jungkook itu benar? Tunggu, apa yang kau pikirkan Yoon nayeon. Sepertinya sepulang sekolah aku harus memeriksakan otakku kerumah sakit. Berdekatan dengan Yoongi membawa pengaruh pada otakku.
"bodoh, apa kau akan tetap berdiam diri disitu?" Sejak kapan Yoongi berada didepan pintu atap gedung ini? dan kalimat itu, apa Yoongi menyebutku 'bodoh' lagi? Dasar Min Yoongi menyebalkan, dia bahkan lebih bodoh dariku.

Fin.

President ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang