Chapter two

218 8 0
                                    

Welcome back!!! Hope u like it

"Niall!"

Aku menoleh ke suara itu.

Aku menarik tangannya dan berjalan.

"Hei!!! Aku sudah lama tak melihatmu!" Kataku.

Aku dan Manurios terkekeh. Aku menatap Taylor, dia bingung.

"Oh ya, Taylor ini Manurios, Manurios ini Taylor" kataku memperkenalkan diri mereka.

Taylor POV

Niall dan teman laki-laki nya terkekeh. Niall menatapku, aku menatapnya bingung.

"Oh ya, Taylor ini Manurios, Manurios ini Taylor" kata Niall memperkenalkan diri kami masing-masing.

Aku berjabat tangan dengan Ma- ma siapa namanya? Aku lupa. Oh ya, Manurios. Hahaha namanya sangat susah. Sungguh.

"Hai"

Dia menyapaku? Atau Niall? Atau siapa?

Aku menatapnya lalu melihat sekeliling.

"Tentu kau, Taylor" tutur nya lalu terkekeh. Aku pun ikut terkekeh.

"Baiklah, maafkan kecerobohanku" aku menunjukkan deretan gigiku.

"Uhm... Taylor, aku ingin kau membantuku. Apa kau mau?" Tanya Niall serius.

"Apa itu? Aku harap aku bisa membantumu" kataku lalu tersenyum padanya.

Dia menjelaskan rencana nya dengan detail. Dia terlihat serius. Setelah selesai menjelaskan rencananya aku kaget dan aku tak menyangka. Apakah dia sejahat itu? Aku benci padanya. Tapi apakah seorang teman dekat menpunyai rencana seperti itu? Sebelumnya dia bercerita dan itu membuat hatiku ter-iris. Sakit sekali rasanya. Sungguh.

"Jadi?" Tanya Niall sambil mengangkat daguku dengan tangannya.

"Ha-haruskah?" Tanyaku gugup.

Niall dan Manurios saling bertatap lalu mengangguk bersamaan lalu menatapku. Manurios membelai pipi kiriku dengan tangan kanan nya.

"Semua akan baik, Taylor" kata Manurios meyakinkanku.

"Baiklah" kataku lalu memegang tangan Manurios yang sedang membelai pipiku lembut. Aku tersenyum.

---SKIP---

Aku sekarang sedang berada di apartemen milik Manurios. Ini bukan rencana Niall. Aku benci anak yang suka makan itu, Huh.

"Aku tahu ini bukan bagian dari rencana. Tetapi ini sedang hujan, Taylor. Apa kau mau berlari di tengah derasnya hujan. Aku tak mau kau kenapa-kenapa" kata Manurios lalu memberiku secangkir coklat hangat.

"Baiklah, aku akan mengabari Mom kalau aku menginap di tempat teman. Terimakasih, Matt" kataku lalu menerima cangkir darinya yang berisi coklat hangat. Kau tahu, Matt adalah panggilan dariku. Katanya, aku adalah orang yang pertama memberinya nama panggilan. Kau tahu kenapa aku memberi nama panggilan untuknya? Yap, namanya terlalu panjang bagiku. Hahahaha.

"Matt, aku ingin mengganti bajuku" kataku lalu menatapnya.

"Oh, baiklah" dia membuka pintu kamar, sebelum menutup pintu dia tersenyum ke arahku. Aku membalas senyuman nya, lalu dia menutup pintunya. Aku menarik nafas panjang lalu mengganti bajuku di kamar mandi.

Sekarang aku memakai Croptee bertuliskan 'Damn, I'm hot' dan celana jeans pendek diatas lutut. Aku berjalan ke arah Matt yang sedang bermain Handphone. Dia melihat kearahku sekejap lalu kembali ke layar Handphone nya. Dia menatapku lagi dengan tatapan kaget.

She's Mine [H.S and T.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang