Chapter 10

30 2 0
                                    



sorry for typo(s)


Luke POV

Seharian ini aku belum melihat Je. Hari ini aku tidak satu kelas dengannya. Aku sudah mencari Je kemanapun. Tapi aku belum menemukannya. Saat aku sampai di halaman sekolah aku melihatnya bergandengan dengan seseorang. Setelah aku melihatnya, dia ... Calum. Aku memelototkan mataku apakah aku melihat dengan benar. Tapi semua tidak berubah, semua benar benar terjadi.

Aku bisa melihat ketawa Je, senyuman indah Je, sorot matanya, dan juga sikap kekanak-kanakannya yang selalu membuatku leleh. Tapi aku benci ini. Mengapa ia bahagia dengan Calum, tidak denganku. Aku merasa sangat cemburu kali ini. Aku memutuskan untuk menemui mereka.

Saat aku ingin berlari mengejar mereka berdua, tiba-tiba saja ada seseorang yang menarikku dan dengan tidak sengaja aku memeluknya.

"Shit, apa yang kau lakukan?"

"Aww, kita baru saja berpelukan sayang,"katanya.

"How fuck you are, bitch!"

"Calm down, you know, she saw us"

"What?"kataku dengan mataku memelotinya.

Jezzie POV

Aku sedang berkeliling sekolah dengan Calum. Ia menceritakanku banyak kisah yang ada di sekolah baruku ini. Saat aku keliling di halaman sekolah Calum tak sengaja menggandeng tanganku. Lalu, sewaktu aku sedang mengamati sekelilin halaman ini, aku mendapati Luke dan jalang itu sedang berpelukan.

"Fuck!"

"Hei, whay's wrong?"tanya Calum sebelum ia melihatnya.

"Dont you know?"

"I know, Luke and that bitch, right?" aku mengangguk dan langsung pergi menggandeng Calum tanpa mempedulikan berapa banyak sorot mata tajam mereka kearah kita berdua.

Jam pulang sekolah pun tiba. Aku hari ini pulang dengan Zayn's family. Sebenarnya El dan Cal mengajakku untuk datang ke rumah mereka. Tapi aku minta lain kali saja, karena aku merasa tidak enak dengan paman Zayn.

Luke POV

Aku berniat untuk mengajak Je pulang bersamaku, tapi aku teringat ucapan Dad tadi pagi. Ia ingin bicara serius padaku sepertinya. Lalu aku melaju kencang dengan motor kesayanganku ini.

Ketika sampai di rumah, keadaan rumah agak ramai. Aku bingung apa yang sebenarnya terjadi. Lalu aku memutuskan untuk masuk ke dalam.

Saat aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah, aku dikejutkan dengan seorang wanita memakai high heel dan berseragam sekolah yang sama sepertiku

"Rea? What the hell you doing here?"

"Luke, duduklah dulu,"kata Dad. Aku masuk dan duduk disamping Dad. Mom membuka suaranya.

"Luke, kita tau bahwa kau sudah beranjak dewasa, kita tau kau akan mengejar impianmu itu di masa depanmu. Tapi kita juga butuh seseorang untuk menjagamu dan memberimu semangat."

"Langsung ke topiknya Mom,"rengekku.

"Kita sudah menjodohkanmu dengan Rea Zingle Xon sejak kecil."

"Nak, kami dari orang tua Rea memohon agar kau tidak mematahkan hatinya."

Aku melihat Rea, Rea si jalang yang selalu mengganggu Je? Kenapa aku harus dijodohkan dengannya? Bagaimana dengan Je? Rea tersenyum licik padaku. Itulah yang bisa aku gambarkan. Setelah itu, aku langsung meninggalkan mereka semua tanpa bicara.

Calum POV

Siang ini aku ingin pergi ke rumah Luke untuk meminta tugasku yang sudah lama ia pinjam. Ia lupa jika ia meminjamnya. Sesampainya di rumah Luke, saat aku akan mengetuk pintunya. Aku dengan suara yang keras di dalam rumah. Itu suara Luke. Aku memutuskan untuk menguping, karena aku tak mau ketinggalan apa yang akan terjadi.

"Kita sudah menjodohkanmu dengan Rea Zingle Xon sejak kecil."

Aku mendengar kalimat itu keluar dari mulut paman Harry. Dia menjodohkan Luke dan Rea? Apakah kesempatan ku untuk dekat dengan Je semakin besar? I will get it. Ini kabar bahagia untukku.

Aku memutuskan untuk pulang saja ke rumah dan menikmati semuanya dengan rasa bahagiaku ini. Aku tidak pernah sebagahia ini sebelumnya. Aku masuk ke dalam kamarku dan tidur santai dengan memandangi wajah Je yang ada di layar hpku.

"Mengapa kau begitu senang dan siapa yang kau pandangi hingga membuatmu tertawa?"

Suara itu mengagetkanku. "Kau benar-benar membuatku jantungan."

"Baiklah, maafkan aku, sekarang ceritalah kepadaku."

"Tidak, jika aku memberitaumu. Kau akan merusak semuanya nantinya."

"Uh baiklah, kau benar benar jahat kakak."

"Baiklah aku akan memberitaumu tapi jangan beri tau siapa-siapa."

Setelah aku memberitaunya, Ele sangat terkejut sepertiku sebelumnya dan dia tidak percaya denganku. Tapi setelah aku meyakinkannya, dia sudah percaya padaku. Aku yakin, berita ini akan tersebar di sekolah dengan waktu yang cepat. Karena kita tau bagaimana kelakuan Rea itu.


Bagus gak? Belum sampai konflik, baru awalan sih.

Vomment ya temen gue, temen gue kan baek-baek ;)

FLAWLESS [L.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang