FW Part 3

66 6 0
                                    

Sorry slow update ^

Paginya semua orang berkumpul di aula istana untuk saling berpamitan. Beribu ekspresi tercurahkan disitu, ada yang tertawa, menangis...dll. Orang tua Nema sedang berbicara dengan orang tua Yoshi. Entah apa yang mereka bicarakan sama sekali tidak dimengerti oleh keduanya. Mereka berduapun memutuskan untuk bermain main sebelum Nema kembali ke kerajaannya.

Nema dan Yoshi berjalan jalan mengelilingi istana. Di sela sela pembicaraan mereka Nema teringat pada lorong itu, lalu ia mengajak Yoshi melihat lorong itu lagi. Sebelumnya Yoshi menolak karna ia telah berjanji pada Ayah dan Bunda Nema mereka tidak akan lama. Akan tetapi karna desakan dari Nema akhirnya Yoshi menurutinya dan tentu dengan syarat tertentu.

"Apa?"

"Kita kesananya cuma bentar, sekedar melihat lalu kembali. Ok?"

"Ok!" serunya dan langsung berlari meninggalkan Yoshi.

Yoshi geleng geleng melihat kelakuan Nema, meski begitu Yoshi tetap tersenyum menanggapinya. Iapun berlari menyusul Nema. "Hei...tunggu aku!"

Sesampainya disana Nema menumpukan tangannya dilutut lalu mengatur nafasnya agar kembali normal. Yoshi yang melihatnya terkekeh pelan sambil menutup mulutnya agar tidak diketahui oleh Nema.

Nema tidak menghiraukan Yoshi, ia lalu menatap gambar yang berada di depannya saat ini. Ia menatap gambar itu dengan sangat antusias. Sesekali ia raba permukaan gambar itu. Yoshi hanya diam menunggu Nema karna sebelumnya saat pertama kali melihatnya ia juga seperti itu. Ia juga meresakan bahwa ada kekuatan misterius di gambar itu, kekuatan yang tidak dapat diukur oleh ilmu pengetahuan. Akan tetapi Yoshi memendam rasa penasaran itu hingga kini karna ia merasa suatu saat nanti pasti ia akan mengetahuinya.

"Ayo Nema...waktumu sudah habis." ujar Yoshi menarik tangan Nema yang diikuti oleh anggukan dari Nema.

Sesampainya disana orang tua mereka tersenyum. "Apakah sudah selesai jalan jalannya?" ujar bunda Nema.

"Sudah bun...lagian kan kami masih bisa bertemu lagi?" jawab Nema sambil memegang tangan bundanya.

Kedua orang tua mereka saling tatap seolah olah menunggu salah satu dari mereka mengatakan sesuatu. Nema merasa ada yang aneh dari kedua orang tuanya."Ada apa ayah, bunda, kami masih bisa bertemu kan?" tanya Nema sambil menarik narik dan mempererat pegangan tangannya pada bundanya.

Bunda Nema lalu menunduk,mensejajarkan dirinya dengan Nema."Nema...setelah ini kalian tidak bisa bertemu dalam waktu dekat.-" "maksud bunda Nema tidak bisa bertemu dengan Yoshi lagi? Tapi kenapa bun?apa ada masalah antar kerajaan atau..-" potong Nema akan tetapi sebelum bicara lebih jauh lagi jari bunda Nema sudah berada di mulutnya.

"Bukan seperti itu, kalian setelah ini akan sibuk dengan urusan kerajaan masing masing karna kalian pewaris utama kerajaan... Dan tidak mungkin juga kan Yoshi berkunjung terus ke kerajaan lalu mengabaikan tanggung jawabnya di kerajaannya." kata bunda Nema meyakinkan anaknya.

Nema yang mendengarnya hanya menundukkan kepala. Bunda Nema merasa bersalah telah mengatakan itu pada anaknya, lalu ia menoleh pada suaminya meminta untuk menenangkan Nema.

Di lain sisi Yoshi juga merasa sedih, baru saja ia bertemu dengan Nema mereka sudah akan dipisahkan seperti ini.

"Tenanglah... Kalian akan bertemu lagi... Pasti! Ayah janji pada kalian!" ujar Raja Toshi.

"Janji?" tanya Yoshi pada ayahnya sambil memberikan jari telunjuk dan tengah pada ayahnya. Itu adalah cara berjanji rahasia milik Yoshi dan ayahnya.

Jari itu lalu ditautkan oleh ayah Yoshi untuk meyakinkan anaknya."janji!" kata Raja Toshi yang diikuti oleh anggukan kepala bunda Yoshi -Ratu Kinara-.

****

Para keluarga dari berbagai kerajaan sudah pulang begitupun dengan Nema dan keluarganya. Di perjalanan ia memikirkan Yoshi dan kata katanya sebelum mereka berpisah tadi.

Flashback

"Nema...jangan sedih lagi...kata ayahku kita akan bertemu lagi." kata Yoshi sambil menghapus air mata yang menetes di pipi Nema.

"Hiks...tapi...ki..kita kan baru ber..temu..." kata Nema di sela sela tangisannya.

Yoshi sebenarnya juga sangat sedih, tapi ia tidak mau terlihat lemah di depan orang yang ia sayangi. Yoshi lalu menggenggam tangan Nema."sudahlah jangan bersedih... Aku akan selalu mengingatmu dan menyayangimu...selalu" ujarnya.

"Selamanya?"

"Selamanya... My Lady..." jawab Yoshi lalu ia memberikan sesuatu pada Nema.

"Apa ini?" tanya Nema, ia sedang memegang sebuah bola es pemberian Yoshi.

"Bunga nimzi..." Nema menekuk dahinya."ada didalam es itu." ujarnya setelah melihat raut wajah bingung dari Nema.

"Jagalah bunga ini...selalu bekukan dengan kekuatan es mu... Dengan kamu menjaganya berarti kamu telah menjaga hatiku..." kata Yoshi.

Spontan kata kata dari yoshi tadi membuat pipi Nema merona bagaikan bunga sakura di musim semi lalu Nema pun mengangguk dan pada saat itu juga ia meneguhkan hatinya dan berjanji untuk menjaga bunga itu.

Setelah itu Nema pun pergi untuk pulang ke kerajaannya.

----------------------

Sorry gaje...
I hope you enjoy it...
Dan juga selamat berpuasa bagi yang menjalankannya....^^


See you next part

Vivi
8 juni 2016

Fantasy World (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang