"Lupakan semuanya, tentang dia, tentang kebohongannya."

212 11 5
                                    

Ketika kamu dihadangkan pada kenyataan bahwa dia yang kamu kenal, ternyata bukanlah dia yang sebenarnya. Dia memakai topeng. Dia memakai topeng dan memainkan sandiwaranya.

Bodohnya, kamu percaya. Kamu terlalu mudah dibohongi oleh orang lain. Kamu bodoh karena kamu terlalu terlena pada masa sekarang. Padahal bila ditelisik lebih jauh, ada sesuatu yang terlihat salah, tidak pada tempatnya. Namun pada masa itu kamu hanya remaja belasantahunan yang bertindak bodoh, ceroboh, dan semaumu.

Hingga semua fakta terungkap, kamu menyalahkan dia. Kamu menyalahkan dia karena dia membohongimu. Tapi kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu juga bersalah. Kamu tidak bisa mengontrol dirimu, kamu terlalu terjebak dalam zona nyaman hingga akhirnya kamu langsung percaya padanya.

Nyatanya, dia tidak pernah memberikan jaminan untuk kamu memercayainya.

Dia adalah dia, dia yang selamanya jalan pikirnya tidak akan pernah bisa kamu mengerti.

Dia adalah dia, dia yang penuh tanda tanya dan tidak mengharuskanmu mencari jawaban dari pertanyaan itu.

Karena memang, ada hal yang seharusnya dibiarkan mengambang, tidak membutuhkan penjelasan apalagi jawaban.

Lupakan semuanya, tentang dia, tentang kebohongannya. Kekecewaanmu tidak berarti baginya. Kata maaf dari mulutnya pun tidak menjamin bagi dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk yang ke sekian kalinya.

Sudahlah, kasian hatimu.[]

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang