Chapter 12

47 3 0
                                    



Jezzie POV

Deg. Aku terhenyak. Aku tak percaya ini. Apa ini semua adalah mimpi. Tidak, ini kenyataannya. Mom mendapatkan calon suami seperti itu. Bukan, aku bukan memikirkan diriku ini. Aku memikirkan Dad, memikir perasaannya. Kenapa bisa Dad menikah dengan Mom dan berakhir seperti ini?

Aku menundukkan wajahku dan Dad menelangkupkan tangannya ke wajahku dan menyuruhku bersandar di dadanya. Aku menangis.

"Dad, aku.. aku tidak bisa.. tidak bisa percaya ini,"ucapku lirih.

"Sshh, tenanglah semua akan baik-baik saja, kita akan baik-baik saja." Dad terus mengelus pundakku hingga aku berhenti menangis dan menatap wajahnya.

"Apa yang Mom lakukan? Apa Mom sudah melupakan kita disini? Ia mudah sekali mendapatkan calon suami setelah belum ada 1 bulan kalian bercerai,"ucapku menangis lagi. Aku benar-benar tidak bisa menahan air mata bodoh ini.

"Mom tidak akan pernah melupakan kita. She never ever forget us. Trust me kiddo. Berhentilah menangis, untuk apa kau menangis? Mom sedang bahagia tapi kau menangis? Kau ingin melukai hatinya huh?"

Dad benar. Jika aku menangis, aku melukai hati Mom. Aku harus ikut bahagia jika Mom memang bahagia.

"Baiklah, kita akan pergi kesana besok Dad,"kataku tersenyum.

"Itu baru my little sassy Je. Sekarang kau beristirahatlah. Nanti malam kita akan makan malam di luar." Dad memelukku.

"Benarkah?" ucapku tak percaya. Dad mengangguk. Aku langsung mencium pipinya dan mengucapkan terimakasih. Lalu aku berlari pergi ke kamarku.


Luke POV

Aku ingin menemui Je, aku ingin berbicara dengannya. Satu hari tak bertemu dengannya membuatku frustasi apalagi dengan perjodohan gila ini. Pikiranku sekarang sedang berkecamuk. Jika aku tak menerima Rea, maka perusahaan ayahku akan diserahkan ke keluarga Rea. Fuck!

Aku membanting dan semua barang yang ada di dalam kamarku. Tak peduli dengan keluargaku yang sedang khawatir denganku. Harry tak akan mendukungku karena alasan yang memang tak bisa diubah.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada teman sekelasku, Michael. Aku ingin mengajaknya pergi ke club sekadar untuk menenangkan pikiranku.

To : mikey cleopatra

Apakah kau sibuk hari ini mate? (send)


From : mikey cleopatra

Tidak, apa kau akan mengajakku clubbing lagi huh?


To : mikey cleopatra

Cepatlah, aku akan menjemputmu sekarang dude (send)

Bagaimana Michael bisa tau? Ah mungkin dia selalu tau alasanku jika aku menghubunginya. Hanya untuk pergi berpesta dan melupakan semuanya.

Saat aku sudah siap untuk sedikit minum dengan Michael, Dad memanggilku.

"Luke, kau mau kemana? Hari ini keluarga Rea mengajak kita untuk dinner bersama mereka." What?

"Apa? Tapi aku tak bisa Dad, ak.."

"Tak ada tapi-tapian. Ayolah, kita harus menemui mereka,"kata Dad memotong kalimatku. Oh God, apalagi yang kau rencanakan untukku.

Aku mengambil ponselku dan segera mengirim pesan kepada Michael. Aku merasa tak enak, tapi kenyataannya Michael tak apa. Ia akan pergi sendiri.

Malam ini aku dan keluarga sudah siap untuk dinner bersama keluarga perempuan jalang itu. Benar-benar menjijikkan.

"Apa kau sudah siap, Luke?"teriak Mom.

"Ya, aku akan turun."

Setelah semua siap, kita semua langsung mengendarai mobil dan membawanya ke restoran itu.


Cie besok yang muslim udah mulai puasa

Semangat ya, bentar lagi libur. Yang baik hati bangunin gue buat sahur ya wkwk

FLAWLESS [L.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang