Suara musik berdentum keras. Gemerlap lampu diskotik mengisi seluruh ruangan. Di saat anak-anak muda berdansa ria, ada laki-laki yang duduk saja di sofa sambil memainkan hp nya.
"Reggy sayanggg, kok duduk aja sih. Sini dong turun." Seorang wanita cantik berpakaian super minim menghampiri laki-laki tersebut dan duduk di sebelahnya. Dia Jessy, anak kelas XII-E yang selalu mendekati Reggy.
"Nggak. Udah gue bilang gue benci tempat berisik kaya begini. Suruh si Fandy buruan balikin kunci mobil. Gue mau balik." Tadi ketika Reggy di rumah, tiba-tiba Fandy mengajaknya keluar. Katanya sih mau nongkrong di tempat biasa tapi ternyata malah diajak ke diskotik.
"Yaelah, Gy baru jam berapa ini. Masih pagi, bos! Lo ikut kita makanya joget-joget biar nggak bosen" Fandy menghampiri Reggy yang tampangnya sudah terlihat sangat kesal.
"Fan, gue nggak main-main nih. Siniin kunci mobil gue."
"Yah, kalau lo balik gue gimana ke rumah lo nya. Kan motor gue disana. Fandy memang meninggalkan motornya di rumah Reggy dan membawa mobil Reggy ke tempat ini. Kebetulan Reggy lagi malas nyetir jadi Fandy semakin mudah untuk men"culik"nya.
"Terserah, nggak peduli. Pokoknya gue mau balik." Fandy mau tidak mau mengembalikan kunci mobil itu ke pemiliknya. Mood Reggy sepertinya sangat buruk sehingga Fandy tidak mau membuatnya semakin parah.
Mobil Reggy menelusuri jalanan kota Jakarta. Jalanan yang macet sungguh membuatnya muak. Dia merasa menyesal mau saja diajak Fandy padahal tadi dia sedang di tengah-tengah merekam cover lagu terbaru untuk diunggah ke channel youtube-nya.
Reggy memang menyukai musik. Dia ingin sekali menjadi penyanyi yang terkenal namun dia tidak tahu harus memulainya dari mana. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membuat akun youtube, mengikuti jejak penyanyi-penyanyi yang terkenal lewat media sosial tersebut. Tidak disangka dalam satu tahun ini dia sudah memiliki banyak penggemar. Dan ini adalah langkah awal yang bagus baginya.
"Gila, apa-apaan ini kok nggak jalan-jalan." Reggy mulai kesal karena dia sudah hampir satu jam terjebak dalam kemacetan. Dia membuka jendela mobil dan bertanya pada pengendara motor di sebelahnya.
"Mas, numpang tanya. Itu ada apaan sih di depan sampai macet begini?"
"Ada kecelakaan mas. Mobil nabrak motor. Katanya sih ada ibu sama anaknya yang tewas di tempat." Seketika raut wajah Reggy berubah.
Kecelakaan...
Anak kecil...
Tewas...
"Oke, mas. Terima kasih, ya." Reggy menutup jendela mobilnya. Mulutnya mengucapkan satu nama yang tidak pernah bisa lepas dari ingatannya. "Vania.." Reggy meraih ponselnya dan melihat foto wallpaper yang dipasang disitu. Seorang gadis manis yang sedang memegang boneka dan dirinya.
Pikiran Reggy melayang ke beberapa tahun lalu saat kejadian yang pahit itu belum terjadi. Bagi Reggy, Vania adalah seseorang yang sangat berharga dan kehilangannya adalah hal yang paling menyakitkan. Reggy pernah berjanji akan selalu menjaga Vania. Reggy juga pernah berjanji dia akan selalu ada di sisi Vania. Namun ternyata, Reggy tidak bisa memegang janjinya tersebut.
Vania, kenapa harus kamu? Kenapa harus kamu yang pergi?
Sesampainya di kamar, Reggy mengambil gitar dan mulai bernyanyi
Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?I must be strong
And carry on
'Cause I know I don't belong
Here in heavenWould you hold my hand
If I saw you in heaven?
Would you help me stand
If I saw you in heaven?I'll find my way
Through night and day
'Cause I know I just can't stay
Here in heavenEric Clapton-Tears in Heaven
Reggy menyanyikan setiap kalimatnya dengan penuh penghayatan. Lagu ini menurutnya luar biasa menyentuh. Dibuat oleh Eric Clapton dan Will Jennings, sebenarnya lagu ini dibuat oleh Eric untuk mendiang anaknya yang tewas terjatuh dari lantai 53 gedung apartemen. Reggy dapat merasakan ada tangisan di setiap baitnya.
Hal apa yang menurutmu paling menyakitkan? Putus cinta setelah bertahun-tahun pacaran? Dikhianati oleh sahabat sendiri? Atau mengalami kebangkrutan dan kehilangan karier yang sudah dibangun bertahun-tahun?
Tidak.
Yang paling menyakitkan adalah kehilangan seseorang yang dicintai. Menyadari bahwa tidak bisa bertemu lagi dengan orang tersebut, mendengar suaranya, dan menghabiskan waktu dengannya, itulah yang paling menyakitkan.
Memang kematian adalah suatu fase yang pasti dialami manusia. Tapi bagaimana bila harus pergi secara tiba-tiba tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal?
Jari-jari Reggy menelusuri rambutnya. Dadanya terasa sesak. Air mata sudah tidak kuat dibendungnya. Walaupun sudah lewat 5 tahun sejak kejadian kecelakaan itu, Reggy masih menyimpan rasa bersalah.
Dan kebencian. Kebencian untuk dia. Seseorang yang menyebabkan Vania meninggal. Dan untuk hal itu, Reggy sangat membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stays
Любовные романыTatapan itu dingin. Gadis itu dapat merasakan ada rasa benci dalam mata sang laki-laki. "Kenapa? Sampai sekarang kamu masih benci sama aku?" tanya gadis itu. "Aku tidak pernah merasa sebenci dan sesayang ini pada seseorang. Kalau saja hal itu tidak...