Memulai semua dari awal memang tidaklah mudah, namun aku yakin ini tak akan lama..
***
Hari ini ku mulai pagi ku dengan sebuah sapaan "Selamat pagi" untuk para pengunjung. Aku memulai pekerjaan ku sebagai seorang pelayan di kedai minum milik bibi Jinyoung, aku harus bisa menghidupi diri ku sendiri karena semua bekal dari orang tua ku telah ku habiskan untuk kesenangan semata, sulit memang tapi harus ku lalui dengan mudah..
Aku merasakan khawatir yang begitu besar hingga nampan beriskan 2 gelas minuman yang akan ku berikan pada pengunjung sedikit gemetar, mengapa fikiran ku saat ini begitu kacau? aku merindukan kedua orang tua ku dan di sisi lain aku juga merindukan sahabat ku Youngjae.
Tak ada yang mampu menopang ketidak seimbangan ini, akhirnya gelas itu pun tumpah di dalam nampan begitu mendengar percakapan bibi dan ibuku melalui telfon, ia mengatakan bahwa belum bisa menjenguk ku sekarang.
"Baiklah, tak hari ini, namun masih ada hari esok" Ujar ku untuk menghibur diri ini.
Ku lanjutkan pekerjaan ku mengantar minuman, dan tetap berusaha melupakan kabar buruk tadi.
Sekilas mata ku tertuju pada seseorang berbalut kaos casual putih di ujung sana, aku membuka celmek ku yang basah lalu meletakkannya di atas meja dan kulanjutkan membawa minuman ke meja berikutnya.
"Suzy-ah!" Suara yg tak asing dan mulai mendekat, yah rupanya dia Jackson anak dari bibi ku.
"Oh kau rupanya"
"Apa kau menikmati pekerjaan baru mu? Kurasa ini seperti sebuah beban bagi mu, benar itu noona?"
"Tidak, aku baik-baik saja percayalah" aku berusaha tersenyum demi terlihat baik di depan Jackson.
"Lalu bagaimana dengan karir mu sebagai novelis?"
"Aku memang sedang mengerjakan hal itu namun aku juga harus menyempatkan waktu bekerja disini" ujarku.
"Kau selalu sibuk dengan karir mu noona, lalu kapan kau akan mencari pendamping hidup mu eoh?" sunggu pertanyaan yang sedikit memojokkan ku.
"Aku belum berfikir untuk hal itu, ah sudahlah lihat begitu banyak pengunjung yang menunggu pesanannya, kita akan menyambung ini lain waktu."
Jackson hanya mengedipkan mata kirinya sambil berjalan meninggalkan ku di posisi semula.
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jackson mengingatkan ku kembali akan Youngjae, aku yakin bahwa kami akan di pertemukan lagi bersamaan dengan takdir yang menentukan.
Aku tak tau sejak kapan aku menjadi orang yang penyabar, kurasa Youngjae telah banyak mengajari ku tentang arti sebuah penantian.
Tak hanya itu namun "Diary" itu adalah salah satu yang berjasa dalam menyemangati ku karena semua kisah ku tertuang di dalamnya, ia adalah pelipur lara ku dan kini aku percaya bahwa aku telah terlahir kembali.***
Gedung tinggi berdiri dengan tegaknya, aku telah kembali menjadi mahasiswa di kampus ternama ini. Semua impian ku yang tertunda berhasil ku kejar dengan berbekal gejolak semangat.
Aku sudah menyelesaikan beberapa project ku, jadwal ku begitu padat namun hal itu tak memberatkan ku melainkan membuat ku bersemangat untuk terus menciptakan karya-karya novel terbaru.
Berkat beasiswa ini aku bisa melanjutkan karir ku, tak lagi menjadi pelayan namun aku tetap berterimakasih pada bibi yang sudah banyak membantu ku.
***
Cuaca yg sangat cerah, ini waktu yg tepat bagi ku mencari inspirasi untuk penulisan novel ketiga ku. Ku temukan sebuah tempat yang tepat, bunga sakura adalah objek yang bagus untuk berinspirasi.
Di sebuah kursi panjang, aku duduk santai sembari menatap laptop di pangkuan ku, kata demi kata ku rangkai untuk bahan pembuatan novel ku, aku senang karena aku telah berhasil, nama Bae Suzy kini tertera dalam karya-karya ku dan sudah meluap hingga ke negeri seberang termasuk Korea.
Kilatan cahaya kamera mengalihkan pandangan ku, seperti ada orang yang mengambil gambar diri ku secaradiam-diam.
Sepasang tatapan mengintai ku dari kejauhan, tatapan yang tak asing, seorang pria dengan kamera yang tergantung di lehernya, pria itu mengingatkan ku pada sosok Youngjae."Mian aku hanya mengambil gambar mu untuk project pemotretan ku" ujap pria tersebut dengan sangat sopan.
"Gwencana, uhm apa kau orang Korea?"
"Ne, perkenalkan aku Choi Youngjae photografer asal Korea, aku datang kemari untuk menyelesaikan project yang ku katakan tadi."
Bibirku tak mampu bergeming lagi, perasaan senang dan haru beraduk menjadi satu.
Dia adalah Youngjae yang ku rindukan selama 3 tahun."Apa kau tak mengenali ku Youngjae-ah?"
"Mian noona apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
Ekspresi Youngjae mulai berubah, apa pun itu pastinya tetap sama seperti 3 tahun yang lalu.
"Kau lupa? Bukan hanya bertemu, tapi bersahabat!" Seru ku.
"Sahabat? Jadi kau? Omoo Suzy!!"
"Ne Youngjae-ah, aku Suzy gadis desa yang tak memiliki teman dulu"
"Sulit di percaya kau begitu banyak berubah, namun aku masih bisa mengenali mu dari sifat lama yang masih melekat pada dirimu"
"Jangan memuji ku lagi, kau sudah menjadi photografer dan itu luar biasa! Aku senang melihat kemajuan ini"
"Kau juga, sekarang impian mu menjadi novelis telah tercapai, apa aku boleh mengatakan sesuatu?" pertanyaan yang mendorong wajahnya menjadi lebih serius.
"Tentu, katakanlah."
"Jika aku sudah mengatakannya apa kau masih mau bertemu dengan ku?"
"Buatlah aku paham dengan maksud perkataan mu Youngjae-ah"
"Suzy-ah, Saranghaeo. Pernyataan yang masih sama seperti dulu, karena kau lah cinta sejati ku, aku harap penantian ku selama 3 tahun tak berujung sia-sia"

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret DIARY
FanfictionMain cast: Bae Suzy, Choi Youngjae Support cast: Mark, Jinyoung, other cast Genre: Frienship-Romance, Horror Rating: General Leght: 10 chapter Summary: Mengulas kisah seorang gadis yg harus hidup di atas sebuah diary. Senang, sedih, pahit atau pun...