part 11

5.3K 371 18
                                    

Happy eid mubarak bagi yang merayakan!
Mohon maaf lahir dan batin yaa...
Maaf buat yang aku kecewain dengan penghapusan Mon Amour wkwkw, maaf atas segala kesalahan yang tidak di sengaja.
Semoga amal ibadah kita di terima oleh Allah SWT Amiin...

Okay happy reading! :)

------------------------------------------------------


Seminggu sudah berlalu, pertengahan musim panas ini tidak ceria bagi Sheana dan Keira. Sheana belajar ikhlas dengan kepergian ayahnya sementara waktu dan Keira belum menyelesaikan masalahnya dengan Nath.

Keira mungkin terlihat seperti biasa, ceria dan penuh senyum. Namun, jauh di lubuk hatinya ia merindukan kekasihnya. Ia belum mencoba menghungi Nath, bukan karena ia memikirkan harga dirinya tapi karena ia tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana.

Berbeda dengan Keira yang dilanda kesedihan, Nath dan Kate justru sedang mesra-mesranya. Mereka seolah menari bahagia di atas penderitaan Keira. Hampir setiap hari mereka melewati hari dan malam bersama.

Saat ini Keira sedang di kelas melamun setelah pelajaran hari ini usai. Kebetulan hari ini Kate tidak ada kelas sehingga mereka tidak bisa bertemu. Di saaat sendiri seperti ini rindunya kepada Nath semakin terasa. Ia melihat foto-foto kebersamaan mereka yang sama sekali tidak romantis di galeri ponselnya.

Keira tersenyum pahit saat melihat foto-foto itu. Entah Nath punya sihir apa, ini pertama kalinya Keira merasa rindu kepada pria lain selain ayah dan kakaknya. Ia menghela napas berat lalu memasukan ponselnya.

Keira memutuskan untuk berbicara pada Nath hari ini juga. Ia sudah tidak bisa menahan kegundahannya ini. Ia merasa hukuman karena keegoisannya sudah cukup sampai di sini. Ia berdiri dari kursinya lalu segera pergi ke fakultas hukum untuk menemui Nath.

Sesampainya di fakultas hukum Keira mencoba mencari Nath di taman dan perpustakaan namun ia tak menemukannya. Ia pun berpapasan dengan teman Nath yang ia tak tahu siapa namanya itu.

"Maaf, apakah kau melihat Nathanial?" Tanya Keira kepada teman Nath itu.

"Hari ini Nath tidak masuk kelas, ia tadi menitipkan izin pada ku bahwa ia sedang sakit."

Keira sedikit terkejut, "baiklah, terimakasih." Keira tersenyum kepada pria itu lalu pergi.

Keira berjalan dengan cemas sambil memilin tali sling bagnya. Ia seperti mendapatkan hukuman lagi atas keegoisannya. Nath sakit dan tentu itu menyakitkan juga untuk Keira.

Keira memutuskan untuk langsung pergi ke apartment Nath. Ia akan merawat Nath karena sama seperti Kate, Nath sendiri di New York.

***

Keira berdiri di depan pintu apartment Nath. Ia ragu-ragu untuk memencet bel. Pikiran bagaimana jika Nath menolak kehadirannya terlintas di benaknya. Keira meyakinkan dirinya bahwa ia harus melakukan ini, karena kondisi Nath sakit dan ia harus merawatnya.

Dengan seluruh keberanian yang telah ia kumpulkan, ia memencet bel pintu apartment Nath. Keira menghela napas untuk menghilangkan ke gugupannya. Ia memencet belnya sekali lagi karena belum ada jawaban apapun dan itu membuat Keira takut.

Cleekkk...

"Ya, siapa?" Tanya Nath saat membuka pintu dan belum menyadari jika Keira yang bertamu.

Keira menelan ludahnya berat. Akhirnya... Pria yang selama ini ia rindukan berdiri di hadapannya. Ia kehilangan kata-katanya, ia langsung memeluk Nath dengan erat.

"Maafkan aku..."

"Maafkan aku..."

"Aku sadar aku terlalu egois, maafkan aku..."

The EquinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang