Part 9// Leo & Doni POV

86 4 0
                                    

Keesokan harinya, tepat pukul jam istirahat. Leo dan Doni saling curhat. Cowo juga sering curhat ya wkwkwk 😆
"Don." Ujar Leo
"Apaan ?"
"Lo tau ga ?"
"Engga, lo aja belum cerita. Gimana gue mau tau."
"Oh iya ya." Leo tertawa
"Ada apaan emang ?"
"Kayanya gue suka deh sama salah satu geng anak IPA 1."
"Siapa ? Andina ?"
"Bukan lah, ya kali gue suka sama Andina. Gue mah sama Andina udah berteman lama."
"Tapi kok lo ikutan ngejailin dia ?"
"Dulu gue kesel banget sama dia, waktu jaman SMP. Tapi gue sekarang sadar, dulu gue yang salah bukan dia."
"Oalah, terus siapa dong ?"
"Hikmah."
"Hah ? Hikmah ?"
"Bisa ga sih gausah kenceng-kenceng!"
"Eh iya sorry mas bro, kok bisa suka sama dia ?"
"Ya namanya cinta kapan aja bisa tumbuh."
"Lo serius suka sama dia ? Ga main-main doang ?"
"Ya engga lah, ngapain gue main-main sama cinta."
"Kayanya gue juga suka deh."
"Lo suka sama Hikmah ?" Ujar Leo dengan muka kagetnya
"Ya kali gue suka sama Hikmah."
"Kirain, lo juga suka sama Hikmah. Terus sama siapa ?"
"Andina."
"Andina ?"
"Iya, lo tau ga sih. Rumah gue sama dia tuh beda satu blok doang."
"Lah lo baru tau Don ?"
"Iya baru tau gue. Lo tau rumah Dina ?"
"Udah lama kali, waktu itu gue ngikutin Hikmah kirain gue itu rumah Hikmah eh gataunya itu rumah Dina."
"Gue salah ga sih suka sama dia ?"
"Ya engga lah Don." Ujar Doni
"Terus gimana hubungan lo sama Hikmah ?"
"Gue pengen nembak Hikmah tapi dalam mimpi doang." Ucap Leo dengan muka sedih
"Lah kok dalam mimpi ?"
"Lo ga inget omongan Novan, dia kan bilang. Dia gamau diantara kita suka sama geng nya Andina."
"Ya tapi kan ini soal hati, masa iya kita suka terus dia juga suka sama kita. Tapi gara-gara 1 orang kita gabisa milikin dia."
"Iya bener juga. Nah terus lo sama Andina gimana ?"
"Dia tuh anaknya asik ya suka ngejogging lagi."
"Kok lo bisa suka sama dia ?"
"Ya seperti yang lo bilang, namanya juga cinta tumbuh dengan sendirinya."
"Terus kapan mau nembak Hikmah ?"
"Gatau gue bingung." Ujar Leo
"Udah tembak keburu diambil orang. Lo tau anak kelas 11 IPA 2 yang namanya Faisal, dia tuh suka sama Hikmah."
"Serius lo ?"
"Iya serius ngapain gue bohong"
"Lo tuh gimana sama Dina ?"
"Gatau gue bingung, gue rasa Novan udah mulai suka deh sama dia tapi gengsi aja buat ngomongnya."
"Gue punya ide, gimana kalo lo bikin Novan cemburu. Lo deketin terus Dina."
"Tanpa lo suruh buat gue deketin Dina, gue emang mau deket sana dia." Ujar Doni sambil tertawa
"Tuh Andina Don."
"Mana ?"
"Dihatimu wkwk." Ujar Leo sambil tertawa
"Sue lo.. kirain beneran Dina." Doni balik tertawa.
"Lo mau ke kantin ga ?" Ujar Leo
"Yaudah ayo gue mah."

Setibanya di kantin, Doni ngeliat Hikmah duduk sendirian. Lalu, Doni menyuruh Leo mendekati Hikmah.
"Itu Hikmah." Ujar Doni
"Bohong, gue tau lo mau bales gue yang tadi kan."
"Itu makanya liat dulu."
"Mana ?"
"Nih liat telunjuk gue." Doni menunjuk ke arah Hikmah
"Oh iya bener."
"Yaudah sana samperin."
"Udah lah gausah."
"Sana cepet jangan nyia-nyian kesempatan."
"Iya iya."

Langkah Leo terhenti ketika Faisal menghampiri Hikmah. Seketika Leo langsung mundur dan balik ke kelas.
"Hik.." Langkah Leo terhenti
"Hy ka Hikmah." Ujar Faisal
"Hy juga de."
"Balik aja Don." Ujar Leo dengan muka patah hatinya
"Tapi.." Ujar Doni
"Udah balik aja, ga penting juga!" Ujar Leo
"Yaudah." Ucap Doni
"Sendirian aja ka ?"
"Iya."
"Temen-temen kaka mana ?"
"Lagi di perpustakaan. Gue ke perpustakaan dulu ya. Bye de."
"Tapi ka.. Iya bye juga ka." Ujar Faisal

---------
Setibanya di kelas, Leo keliatan kesel banget. Doni mencoba menenangkan Leo.
"Udah lah, jodoh gaakan kemana." Ujar Doni
"Gimana gue ga kesel, tuh ade kelas sok banget sih deket sama Hikmah!!" Ujar Leo
"Makanya tembak, gue yakin Hikmah juga suka sama lo."
"Tau darimana lo ?"
"Ya tau aja, mau ga gue cari tau Hikmah lewat Andina ?"
"Itu mah mau lo biar lo deket kan sama Dina."
"Nah itu lo tau. Lo dapet informasi tentang Hikmah, gue deket sama Dina hehe." Ucap Doni sambil tertawa
"Yaudah sana."
"Oke. Gausah galau hehe."
"Dih apaan galau."
"Nanti pulang gue mau temuin dia hehe."
"Yaudah sono dah wkwk."

Ting...ting...ting
Jam pulang sekolah tiba, gue dan sahabat-sahabat gue ke parkiran. Gue liat diparkiran sudah ada Leo dan Doni.
"Hy Dina." Ujar Doni
"Hy juga."
"Din balik duluan ya." Ujar Dewi
"Yoo hati-hati ya." Ujar gue

Tinggal gue, Hikmah, Doni, dan Leo di parkiran
"Mah jadi pulang sama aku ga ?" Ujar gue
"Gausah, Hikmah pulang sama gue aja Din." Ujar Leo
"Gausah, gue sama Dina aja." Ujar Hikmah
"Oh iya gue baru inget, gue sama Doni mau ke toko buku mah. Iya kan Don ?" Ujar gue sambil memberi kode
"Oh iya mah, gue ampir lupa." Ujar Doni
"Ya ilah, yaudah gue ikut aja." Ujar Hikmah
"Yaudah, gue juga ikut ya Din." Ujar Leo
"Yaudah. Siapa yang bawa mobil gue ?"
"Gue aja." Ujar Leo
"Kamu di depan aja mah." Ujar gue sambil narik tangan Hikmah
"Engga ah, kamu di depan aja. Kan kamu yang punya mobil."
"Jangan, gue sama Dina di belakang. Lo di depan temenin Leo aja mah."
"Iya yaudah." Ujar Hikmah

Di dalam mobil kita diem-dieman kaya apaan tau dah wkwk 😆 Akhirnya gue mutusin buat dengerin lagu.
"Ini di mobil apa di kuburan, diem-dieman mulu." Ujar Doni
"Setel lagu aja mah." Ujar gue
"Oke." Hikmah mulai menyetel lagu.

Ternyata lagu itu lagu dari Ada Band yang berjudul Akal sehat, menurut gue itu lagu wow banget 😆

Reff : Akal sehatku berhenti
Kala menatap indah
Matamu, Hingga
Melumpahkan jiwa
Kau mencuri perhatian dan
Sayangku, takkan lagi ku
pungkiri semua
Aku memang cinta padamu..

Kita -gue dan Doni- menatap ke arah Leo dan Hikmah yang sedang tatap-tatapan.
"Ehem udah kali tatap-tatapannya wkwk." Ujar Doni sambil tertawa
"Hmm.. apaan sih lu Don." Ujar Leo
"Gajadi ke toko buku ya, kita makan aja gimana ?" Ujar gue
"Lo yang bayar ya Din." Ujar Leo
"Yee maunya lo itu sih." Ujar Doni
"Yaudah iya gue yang bayar." Ujar gue
"Oke, makan dimana ?" Ujar Leo
"Tuh di depan situ kayanya ada tempat makan deh." Ujar Hikmah
"Oke oke." Ujar Leo

Butuh 30 menit untuk sampai di tempat makan.
"Mau mesen apa mba ?" Ucap pelayan resto
"Pada mau mesen apaan ?" Ujar gue
"Samain aja deh Din." Ujar Doni
"Kalian berdua mau sama apa engga ?"
"Yaudah samain aja." Ujar Hikmah
"Yaudah mba, stick nya 4 sama orange jus nya juga 4."
"Iya tunggu sebentar ya mba." Ujar pelayan resto yang pergi meninggalkan mereka.

Tidak lama kemudian, datanglah makanan dan minuman yang telah dipesan tadi.
"Ini mba makanan dan minumannya." Ucap pelayan resto sambil meletakan di meja.
"Iya makasih ya mba." Ujar gue
"Iya sama-sama." Ujar pelayan tadi sambil pergi
"Udah dimakan jangan diliatin aja." Ujar gue
"Iya iya." Ujar Doni
"Mba." Ujar gue memanggil pelayan tadi
"Ini mba bil nya."
"Oke, ini uangnya mba."
"Terima kasih mba."
"Iya sama-sama."

Setelah membayar bil, kita keluar dari resto itu.
"Mau kemana lagi kita ?" Ujar Leo
"Ya pulang lah masa mau nginep hehe." Ujar gue sambil tertawa
"Oke oke." Ujar Leo
"Gue nganterin siapa dulu ?" Ujar Leo
"Anterin gue dulu." Ucap Hikmah
"Kamu gajadi nginep dirumah aku mah ?" Ujar gue
"Nginep ? Ikut dong wkwk." Ucap Doni sambil tertawa
"Mupeng lo Don." Ucap Leo
"Iya nanti, mau ngambil baju dulu." Ujar Hikmah
"Oh begitu kirain gajadi." Ujar gue
"Yaudah nanti Hikmah gue yang nganterin aja ke rumah lo Din." Ujar Leo
"Gausah, gue bisa sendiri kok." Ucap Hikmah
"Gabaik cewe jalan sendiri." Ucap Leo
"Yaudah mah bareng Leo aja, kamu juga kan ga bawa mobil ke rumah aku." Ujar gue
"Yaudah deh." Ucap Hikmah

-----------
Setelah menganter Hikmah ke rumahnya, Leo menuju ke rumah dia. Setelah Leo sampai di rumahnya, gantian Doni yang nyetir. Kirain gue dia bakal ke rumahnya tapi dia malah nganterin gue dulu abis itu dia jalan ke rumahnya.
"Sini Din, mobilnya gue yang bawa." Ujar Doni
"Yaudah." Ucap gue
"Lah ini kan jalan ke rumah gue ?"
"Lah iya emang." Ucap Doni
"Bukannya lo mau pulang."
"Iya gue nganterin lo dulu abis itu gue jalan."
"Kenapa ga ke rumah lo aja dulu Don."
"Engga ah, anterin lo dulu baru gue pulang."
"Aneh lo."
"Biarin wkwk." Ucap Doni sambil tertawa
"Sip udah sampe deh." Ujar Doni
"Gue anterin lo aja ya Don."
"Udah gausah, dari sini ke situ doang kok."
"Yakin ?"
"Iya yakin."
"Yaudah makasih ya."
"Adanya gue yang bilang makasih, udah diteraktir makan hehe." Ujar Doni sambil tersenyum
"Iya woles aja." Gue senyum balik
"Yaudah sana masuk." Ujar Doni
"Iya iya, sekali lagi makasih ya."
"Sip, bye Dina." Doni senyum ke arah gue
"Bye Doni." Gue pun senyum balik ke arah dia

* Andina POV *
Doni baik juga ya hehe. Ternyata geng R5 ada juga yang baik, kirain kaya Novan semua. Ini kenapa sih gue senyum-senyum gini ih ☺ jangan bilang gue... ga gamungkin 😆

* Doni POV *
Dina Dina, kenapa sih lo ada di otak gue terus 😆 kayanya lo cewe yang susah deh buat jatuh cinta. Kapan lo tau yang sebenernya ? Cepet tau Din, terus buka hati lo ☺

Ketika Cinta Harus Terpisah Dan Akhirnya BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang