chapter 3: Light turn off.

42 1 2
                                    

Hai pasti kalian ga sabar untuk membaca kelanjutan dari cerita RUN AWAY.

Okay silahkan membaca cerita ku... 😁😁

Dan setelah itu..... tada.....
Tibalah Ia di sebuah danau besar nan Indah, dan sekitar danau itu di kelilingin bukit-bukit yang indah, di tambah terangnya sinar rembulan.

Di pinggiran danau terdapat 12 batu yang bertulisan huruf jawa mengelilingi danau itu. Kemudian Lili mencoba untuk mengelilingi batu itu dan membacanya.

Lili tidak terlalu pandai membaca huruf jawa, tetapi ada sesebagian yang ia ketahui.

Batu pertama: " danau..., wajat" ia hanya bisa membaca 2 huruf saja.

Batu kedua: "para peri mandi di sini"

Batu ketiga" raja answar" tulisan itu yang hanya bisa di baca Lili dengan lancar.

Batu empat" sinden Lala.

Batu yang lainya tidak dapat di di baca karena kondisinya yang rusak tidak dapat di baca.

Tiba-tiba sinar rembulan yang terang menjadi gelap, dan terjadi gerhana bulan. Sekitarnya menjadi benar-benar gelap.

Lalu ia memotret-motret denga SLRnya dan terus mengelilingi batu-batu itu. Setelah sampai ke batu 12, munculah seorang wanita dari danau itu. Wanita memakai kebaya ala jawa dan sanggul (konde) di kepalanya.

Wanita itu adalah sinden Lala, Yang ia baca tadi.

"Ibu...Ibu sedang apa di sana" sahut Lili ke pada sinden itu.

Sinden Lala tidak menoleh sedikit pun ke arah Lili dan
Hanya menari-nari di tengah danau.

Saking kesalnya, Lili sampai melempar batu berkali-kali, Pada akhirnya terkena sanggul sinden itu. Tetapi sinden itu tidak merespon sama sekali.

"Baiklah dia tidak merespon aku akan pergi, tetapi sebelum itu lebih baik aku foto ah.. ini unik banget, baru kali ini aku melihat orang menari di tengah danu tanpa perahu dan tenggelam." Lili langsung mengambil gambar dari sinden itu dengan SLRnya "ckreik..ckreikk.." lalu sinden Lala berhenti menari dan melihat Lili .

Tiba-tiba wajah sinden Lala yang tadinya cantik bersih mulus sekarang menjadi pucat penuh dengan luka dan menjadi menyeramkan.

Lili pum mulai ketakutan dan menjauhi bibir danau itu. Sinden Lala mengejarmya dengan sangat cepat, hingga Lili terjatuh dan di cekik oleh sinden lala dan di lempar.

"Lingsir wengi slirahmu dyan..... haaaaa" nyanyian lingser wengi yang di keluarkan Sinden Lala mengundang para hantu datang. Salah satunya kuntilanak dan palasik.

Lili mulai mengandalkan SLRnya "ckreik.... ckreikk" satu dari 9 kuntilanak berubah menjadi wanita cantik. Lili pun terus berlari sambil memotret kuntilanak dan palasik

Lili memotret palasik tetapi tidak berubah sama sekali hanya hangus saja.

Jakarta.

Steven bertekat untuk ke puncak dan mencari Lili.
Orang tua Lili juga meminta bantuan polisi untuk mencari Lili. "Ini sudah pukul 12 malam kenapa belum sampai juga, aku akan pergi ke puncak om tan" kata steven

"Jangan stev ini sangat berbahaya kita sebaiknya minta bantuan polisi" ujar mama Lili.

Steven sangat keras kepala dan Ia langsung pergi tanpa pikir panjang. Ia segera manyalakan motor ninjanya dan berangkat.

"Steven.... Stev....." terikan dari orang tua Lili.

Kawasan puncak
Lili terus berlari di sekitar danau, sinden dan para hantu mengejarnya sudah 7 kuntilanak berubah menjadi wanita cantik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUN AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang