Teman ku Amnesia ku

140 6 8
                                    

Hai teman-teman!

  Aku Gema, gadis cantik yang mempunyai mata batin dan aku telah divonis lupa ingatan. Aku mempunyai mata batin ketika aku berumur 8tahun, aku bisa mempunyai mata batin karna kemauan ku sendiri yang selalu penasaran dengan hal-hal yang bersifat mistis atau seram.

  Jujur, aku adalah anak yang penakut di setiap sedang menonton film horror aku selalu menjerit dan tidak pernah jauh dengan bantal yang selalu ku peluk. Entah mengapa aku ingin sekali merasakan mata batin ku terbuka dan ingin sekali menjawab semua rasa penasaran ku yang selalu menghantui ku dan mencoba menghilangkan rasa takut ku.

  Dan sampai saat itu mata batin ku telah terbuka, pada saat aku melihat di sekelilingku banyak sekali arwah-arwah yang sedang berdiri melihat ku dengan muka yang kaku, seakan mereka sedang menyambut tamu baru.

  seiring berjalan nya waktu, aku sudah mulai terbiasa dengan mata batin ku yang telah terbuka entah sampai kapan aku begini... Dan sampai akhirnya aku mempunyai teman khayalan (Ghaib) yang selalu menemani ku kemana saja dan kapan pun itu.

  Dia bernama Reima Camalta Laurenz, kau bisa memanggilnya dengan sebutan Reima, Reima adalah seorang gadis kecil yang berparas sangat cantik ia mempunyai rambut ikal indah dan juga bertubuh mungil layaknya anak kecil. Tetapi di punggung kiri nya terdapat luka parah seperti terkena beberapa kali tusukan benda tajam, entah pisau atau benda tajam lainnya.

 Pertama kali aku berteman dengan Reima, aku sangat merasakan takut karena sepanjang hidup aku ditemani oleh teman Ghaib. Tetapi Reima berkata lain...

   "kau jangan khawatir, aku berjanji akan menemani mu dari makhluk-makhluk ghaib yang selalu mengganggu mu setiap harinya"

  Dari perkataan yang dilontarkan dari mulut anak mungil itu, aku masih kurang percaya dengan dia yang mau melindungi ku dari ghaib-ghaib lain. Dan akhirnya akan ku beri kesempatan ia untuk menunjukkan apa yang akan ia lakukan.

  Pada hari senin, aku diberi tugas kepada ketua OSIS sekolah yang bernama Guntur

  "Gema.... jadi pembacaan UUD 1945 yaa"

  "Siaap!!"

  Upacara bendera sedang berlangsung, kini saat nya giliran ku untuk membaca UUD 1954

  "Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan Indonesia itu ia lahak segenap bangsa dan oleh sebab itu ....rrrrggghhh...."

  Seketika aku merasa pusing dan terpaksa aku pingsan di tengah berlangsungnya UUD 1945 yang sedang dibacakan. Aku langsung membuka kan kedua mata ku yang berat secara perlahan dan aku melihat ada sesosok gadis kecil yang menemani ku di samping. Ternyata ia adalah Reima, ia sedang duduk sambil melihat ku yang terbaring lemas diatas ranjang UKS sekolah. Reima berkata kepada ku

   "kamu sedang sakit Gema... Istirahat lah yang cukup"

  Dengan lembut tangan Reima mengeluskan kening ku yang penuh dengan keringat, ku kira aku akan bisa merasakan sentuhan lembut itu tetapi aku tidak merasakan apa pun.

  "Reima, aku tidak nyangka kau sebaik ini dengan ku" ujar ku dengan suara serak

"kau tidak ingat perkataan ku yang pernah aku bilang? aku berjanji akan jadi teman rahasia mu" ujar Reima

Seketika aku langsung membangunkan tubuh ku dari ranjang kasur UKS sekolah yang tidak begitu nyaman menurut ku. Dan aku langsung bergegas menuju kelas agar tidak tertinggal pelajaran tanpa memberi ucapan atau omongan untuk Reima terlebih dahulu.

Sampai di kelas aku merasa lega karena belum ada satu pun guru yang memasuki kelas ku, lalu aku langsung menutup pintu kelas tujuannya agar Reima tidak mengikuti ku lagi. Bahkan karena ada nya dia, aku jadi merasa terganggu dalam menjalankan aktivitas dan pasti selalu ada dia. Oleh karena itu aku tinggalkan dia sendirian di UKS dan aku tutup pintu kelas ku agar dia tidak mengikuti ku lagi.

Tapi saat aku sedang duduk di bangku belajar ku sambil menatap ke arah pintu yang tertutup aku melihat ada yang datang, ternyata Reima datang ke kelas ku tanpa membuka pintu kelas. Betapa kaget nya aku melihat Reima melewati dan menembus pintu kelas tanpa menyentuh pintu itu sama sekali.

"waaaaa" teriak ku

"hah? kenapa Gem?? kaget kenapa???" ujar Syifa teman ku yang parno

Aku mulai berfikir terkadang teman ku yang parno hanya cukup penasaran apa yang terjadi sama aku tanpa ada mau rasa peduli. Jika aku beri tahu apa yang aku lihat, aku akan di anggap sebagai manusia aneh. Sebab itu aku beralasan dengan mengatakan..

"aaaa... iyaaaa gue lupaaa"

"lupa apaan Gem??" ujar Nita teman sebangku ku

"aamm...LUPA NGERJAIN PR!! haduuuh gimana ini"

"hayolooh....cepetan nih liat aja punya gue" Nita sambil mengambil buku PR nya

"eeh iyaa makasih ya nit"

"yoo Gem.. buru kerjain takut guru dateng"

 Tadi itu aku hanya melabui teman-teman agar tidak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi dan yang aku lihat. Dan ternyata aku juga sudah mengerjakan PR, jadi aku tetap meminjam buku PR milik Nita dan aku berpura-pura menulis seakan aku sedang menyalin PR teman ku. Saat itu aku lihat Reima terus tersenyum geli melihat tingkah laku ku tadi ketika Reima berjalan menembus pintu.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman ku Amnesia kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang