"Adakah yang mau membeli hati?" Seorang pemuda dengan wajah tampan namun cukup imut, berdiri di sudut pasar sambil menjajakkan hati-hati yang berada di keranjangnya.
Ia menjual hati atau bisa dibilang perasaan bagi siapapun yang membutuhkan hati.
Dengan baju berwarna merah dan tudung kepala yang senada, ia bertahan berdiri di sudut tersebut sambil terus berkata "Adakah yang mau membeli hati?
Sesekali ada pembeli yang menghampirinya, biasanya pembeli yang datang adalah orang-orang yang sudah rusak hatinya dan tak bisa diperbaiki lagi, atau orang-orang yang sudah membuang hatinya dan ingin kembali menjadi orang yang baru.
"Tuan, apa anda ingin membeli hati?" Tanya Junsu - pemuda penjual hati- ketika melintas di depannya seorang pemuda yang ditaksir dari kalangan bangsawan.
Pemuda tampan bermata tajam bak musang itu menghampiri Junsu, seraya tersenyum. Namun Junsu tau, senyuman pemuda itu tak sesungguhnya dirinya.
"Tuan, apa anda ingin membeli hati?" Tanya Junsu lagi.
"Apa kau hanya menjual saja? Apa kau bisa memperbaikinya?" Pemuda tampan itu memperlihatkan hatinya yang merah berbentuk love, namun penuh retakkan.
"Maaf tuan, saya hanya menjualnya saja. Apa tuan tidak berniat membeli hati yang baru? Jika dilihat dari kondisi hati tuan yang cukup parah."
Pemuda tampan itu menggelengkan kepalanya, lalu memasukan hatinya lagi kedalam tubuh.
"Maaf, tapi aku ingin memperbaikinya saja. Tapi kurasa itu hal yang tak mungkin." Lirih pemuda itu.
"Tuan jika anda jalan lurus ke arah ujung dari pasar ini, anda akan menemukan Kim's Heart, Ia bisa memperbaiki hati." Jelas Junsu sambil mengarahkan tangannya.
"Benarkah, terima kasih untuk infonya." Ucap pemuda itu dengan tatapan bahagia.
"Sama-sama."
________________
Pemuda tersebut langsung berjalan ke arah yang sudah ditunjuk oleh Junsu tadi. Hingga ia sampai di depan sebuah rumah sederhana, terbuat dari kayu namun begitu nyaman tampak dari luar."Permisi"
Pemuda bangsawan itu memasuki rumah dengan plang bertuliskan Kim's Heart.
"Oh! Ada tamu, tunggu sebentar." Dari dalam rumah, keluar seorang pemuda dengan debu yang menghiasi sedikit wajahnya, namun tak mengurangi wajah rupawan orang itu.
"Selamat datang di Kim's Heart, ada yang bisa saya bantu?" Sambut pemuda itu dengan senyum ramah, membuat pemuda bangsawan itu ikut tersenyum.
"Apa benar disini bisa memperbaiki hati?"
Pemilik Kim's Heart memepersilahkan pengunjungnya masuk kedalam. Di dalam rumah itu seperti bengkel boneka namun banyak terlihat hati yang lumayan rusak.
"Tentu! Kim's Heart tempatnya memperbaiki hati. Meskipun tak 100% akan kembali seperti semula, semua tergantung pemilik. Oh ya, namaku Kim Jaejoong"
"Nama saya Jung Yunho, dan ini hati saya."
Jaejoong terkejut melihat bentuk hati Yunho yang lumayan parah dibandingkan dengan dikerjakannya selama ini.
"Saya tidak tau mengapa menjadi seperti ini. Semakin mendekati hari pernikahan saya, semakin hari semakin rusak. Saya hanya takut jika ini terus dibiarkan pernikahan kami tak berlandaskan cinta." Jelas yunho dengan memegang hatinya hati-hati.
"Rusak, bukan tanpa alasan. Mungkin mata bisa menipu tetapi hati tidak bisa." Yunho tertegun mendengar perkataan Jaejoong. "Well, ini cukup sulit kuperbaiki tapi akan kucoba untuk memperbaikinya, namun jangan berharap 100% kembali seperti semula. Semua kembali padamu tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim's Heart
Fanfictionselamat datang di Kim's Heart, saya Kim Jaejoong memberikan jasa perbaikan hati, namun saya tidak bisa menjamin 100% hati anda kembali sempura. Karena semua itu kembali pada keinginan anda sendiri.