"Habisnya kamu juga sih yang bikin aku darah tinggi. Masa kita akan Making Love sekarang juga?" Aaron mengembangkan senyumnya karena melihat ekspresi Lox yang sedang marah itu.
Kemudian dia melirik gadis kecil yang tengah tidur di tengah-tengah dirinya dan juga Lox. "Apa kamu senang dengan hadirnya mereka dirumahmu ini?" Lox mengangguk.
"Pakailah waktu sebaik-baiknya sebelum mereka pulang. Puaskan kerinduanmu selama ini. Jadi lebih baik, nanti sore biar aku saja yang menyiapkan semuanya. selama ada aku, kamu tidak usah merepotkan yang lain." Aaron pun mengarahkan tangannya ke kepala gadisnya. Ia pun mengelus puncak kepala Lox dengan lembut.
Lox memejamkan mata menikmati sensasi yang di berikan. Begitu Aaron hendak melepaskan tangan, Lox langsung mengambil tangan Aaron lagi agar kekasihnya itu tetap mengelus puncak kepalanya.
Aaron menurut. Ia terus mengelus puncak kepala dari kekasihnya. Sementara Harpher yang entah kenapa merasa nyaman dengan Uncle yang baru dikenalnya ini pun terkesiap sebentar.
Gadis kecil ini menggumam. Dibukanya mata perlahan, dan melihat bahwa Aunty-nya sedang di usap oleh Uncle Aaron. Langsung saja Harpher membimbing salah satu tangan Aaron yang semula berada di perut, dan mengarahkan ke kepalanya. Alhasil. Kedua tangan Aaron pun dipakai untuk mengusap kedua puncak kepala milik kekasih dan calon keponakannya ini.
***
Hari ini adalah hari kamis. Tepat seminggu sudah Humber bersaudara ini menginap di rumah saudarinya. Lox yang sedang menata sarapan pun di bantu oleh Reuben. Ia sengaja membuat sandwich isi daging asap, kesukaan keponakannya yang bernama Harpher tersebut.
"Hari ini aku akan bertemu bos-ku dan ada rapat penting sampai malam." Reuben berkata pada Lox sambil mengunyah sandwichnya.
Ia meminum air mineralnya lalu mengelap bekas roti yang mungkin masih tertempel di mulut dengan tissue. "Jadi, tak apakah aku menitip Harpher padamu?"
Lox mengambil piring kosong Reuben lalu menaruhnya di meja dapur, "Its okay! Lagipula hari ini aku mengambil jatah liburku." Bohong Lox karena sejatinya ia berusaha menutupi akan pekerjaannya.
"Benarkah? Apa tidak masalah dengan Divisi keuangan di perusahaanmu nantinya?" Satu kata: miris. Kalau di hitung-hitung sudah beratus kali Lox berbohong kepada kakak- kakaknya. Entah sampai kapan ia harus menutupi hal ini Lox juga tak tau. Ia hanya malu. Sungguh.
Napas Lox pun tercekat. Piring yang berisi sandwich untuk kekasihnya pun ia bawa dengan tangan yang gemetar. Aaron yang baru saja selesai mandi pun melihat ke arah Lox bahwa gadisnya itu sangat takut apabila pekerjaannya akan terbongkar.
Dengan santai, Aaron menghampiri Lox. Pria itu dengan sigap langsung mencomot sandwich yang kini berpindah ke tangannya. Sambil mengunyah satu suapan. Aaron berterimakasih pada Lox atas sarapan paginya dengan cara mencium puncak kepala gadis itu. Tak lupa juga Aaron menambahkan ciuman kecil di ujung bibir milik kekasihnya.
Hal itu kontan membuat Reuben menutup kedua mata anaknya, sambil berdeham, dengan maksud untuk tidak melakukan hal tersebut di depan anak kecil. Aaron terkekeh sementara Lox menatap tajam pria itu.
"Soal Lox yang tidak masuk kerja hari ini tidak usah di pikirkan, Mr Humber. Pasalnya adik anda ini sudah cukup bekerja keras atas apa yang ia kerjakan. Jadi, tidak ada salahnya apabila ia mengambil libur untuk beristirahat." kata Aaron dengan merengkuh pinggang gadisnya.
Ia beserta dengan Lox sedang menyender di dekat kitchen set. Aaron menggenggam jemari Lox yang berada dibalik pinggangnya dengan lembut. Ia berusaha sebisa mungkin agar gadisnya tidak terlalu khawatir.
"Ah, benar juga! tapi maafkan aku jika hari liburmu harus di pakai juga untuk menjaga anakku."
"Tidak apa kok, Mr Humber. Lagipula ada saya yang menemani," Aaron membalas dengan penuh semangat sambil tersenyum.
"Sayangnya aku ingin mendengar jawaban dari adikku dulu, Mr Redwood. Mengapa anda yang bersemangat?" Aaron menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. Ia pun menyengir karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Work Good Love
ФанфикKalian bs follow aku lebih dulu agar bisa membacanya. Rated: (17+) ******* [Fanfict about Magcon] "Anybody can do bad work, but not everybody does good work." -Paul Simo...