Dikamar yang gelap remang-remang, Javas duduk diatas bangku biru muda disudut ruangan. Pukul sebelas malam dan ia masih terjaga, menatap radiasi komputer membaca artikel-artikel dari berbagai situs.
Bipolar Disorder merupakan gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati (mood swing) yang sangat ekstrim. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba diantara dua kutub yang berlawanan, yaitu kebahagiaan (Mania) dan kesedihan (Depressi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti. Namun, diantara mania dan depressi, ada saatnya dimana kondisi mood seorang pengidap bipolar dalam keadaan normal.
Javas mencerna setiap kata yang ia baca.
Suatu ketika, seorang pengidap Bipolar bisa sangat bersemangat, antusias, terlalu percaya diri dan merasa sangat mengenal orang lain. kondisi ini yang disebut Episode Mania. Episode Mania ekstrim kadang dapat menyebabkan Delusi dan Halusinasi. Seorang pengidap Bipolar juga bisa sangat sedih, depressi, putus asa, pesimis, bahkan hingga mempunyai keinginan bunuh diri, kondisi inilah yang disebut Episode Depressi. Seorang pengidap bipolar biasanya cenderung berfikir tentang kematian. Para pengidap Bipolar dalam bergaul biasanya dikucilkan, dijauhi, dan mengalami Bullying. Maka saat mereka dalam episode depressi, mereka biasanya akan berfikir untuk mengakhiri hidupnya, mereka cenderung berfikir bahwa kematianlah satu-satunya jalan agar penyakit mereka akan hilang. Pada saat episode depressi, penderita bipolar biasanya akan mengurung diri sendirian dan menjauhkan diri dari barang-barang berbahaya seperti benda-benda tajam guna mengurangi resiko bunuh diri.
Jadi, yang di perpustakaan itu Mania? Dan di ruang olahraga itu Depressi?
Rasa penasaran luar biasa mengalahkan kantuk yang melanda, Javas terus mencari informasi mengenai Bipolar Disorder hingga ia terlelap didepan layar komputer yang masih menyala.
~~~~~~~~
Disekolah sedang waktunya istirahat, berbeda dengan hari-hari sebelumnya, Javas tak mengunjungi perpustakaan. Dia berjalan mengelilingi sekolah, lapangan basket, lapangan sepak bola, kantin, tempat parkir, ruang olahraga, ruang kesenian, kelas-kelas, Javas mengunjungi semuanya. Sejak kemarin, rasa penasaran masih menghantui Javas, dia berusaha mencari perempuan kemarin. Entah apa alasannya, Javas ingin menemuinya lagi.
Kemana-mana Javas mencari, dia tak kunjung menemukannya. Entah kemana perempuan itu, seperti lenyap dalam atmosfer.
Javas akhirnya memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, menghabiskan sisa waktu istirahat disana.
~~~~~~~~
Javas berjalan menuju tempat membaca yang disediakan perpustakaan sekolah, ia membawa ensiklopedia sains yang belum sempat selesai ia baca kemarin.
Disalah satu kursi, Javas melihat perempuan kemarin, orang yang sedari tadi ia cari. Dia terlihat tengah fokus membaca ensiklopedia nasional. Penampilannya berbeda, rambut dan seragamnya terlihat rapi, ia juga sudah tak memakai sepatu pink, ia memakai sepatu hitam putih seperti yang tertera pada peraturan sekolah.
Javas kemudian duduk diatas sebuah kursi dihadapannya, cukup dekat, hanya terhalang sebuah meja kayu.
"Hai." Javas menyapanya formal.
Perempuan itu tak menghiraukannya, dia tetap fokus pada bukunya.
"Lu udah gak apa-apa?"
Perempuan itu menatap Javas, "Gak apa-apa gimana?"
"Itu, kemarin-"
"Lu orang yang kemarin? Siapapun lu, gua minta maaf soal kemarin." Perempuan itu memotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estetika Cinta (hiatus)
Genç Kurgu[Dunia yang menunggu untuk kau kunjungi] "Mereka bertanya, buta kah aku telah memilihmu? Entahlah, apakah cinta butuh alasan?" - Javas Aharon. "Walaupun yang setiap hari mereka cibir itu kita, aku tahu kita bisa, kalau mereka seribu aku dan kamu sat...