[1] Ketentraman

162 18 35
                                    

Vaille Land, sebuah negeri di bawah naungan dewa-dewi yang selalu mengawasi keempat kerajaan yang ada di dalamnya. Sapphire, Emerald, Amarys, dan Sylinia.

Sylinia, satu-satunya kerajaan yang mendapat anugerah dari salah satu dewa-dewi Vaille Land. Dewi Helena memberikan anugrah itu dengan alasan hanya Zedd yang mampu menciptakan kehidupan kerajaan yang tentram.

Zedd Arthur, raja bijaksana yang selalu mementingkan rakyat dibanding kerajaan sehingga nyaris tidak ada perpecahan di wilayah kerajaan ini. Berkat kepemimpinannya dan didampingi sang ratu Selena Heire telah membawa kejayaan Sylinia. Rakyat hidup dalam ketentraman, ekonomi yang memadai dan hampir tiada konflik. Berkat ini jugalah semua rakyat Sylinia sangat mencintai pemimpin mereka.

Ditambah lagi dengan kabar bahwa anak raja dan ratu, Rize Arthur, menerima anugrah dari Dewi Helena yang pada malam kelahirannya sang dewi turun dan memberikan separuh jiwanya kepada Rize. Tak bosan-bosannya semua rakyat membicarakan hal ini sampai Putri Rize telah berusia 16 tahun.

Menurut berita dari beberapa pengawal kerajaan, Putri Rize adalah seorang gadis yang sangat cantik, peduli terhadap orang disekitarnya dan sangat mencintai binatang terutama kucing. Tetapi, Putri Rize tidak diperkenankan oleh raja untuk meninggalkan wilayah istana dikarenakan pesan dari Dewi Helana pada raja dan ratu untuk selalu menjaganya. Terutama dari beberapa pengkhianat kerajaan saat Raja Werren—ayah dari Zedd—memimpin.

Anugerah Dewi Helena juga bukan anugerah biasa. Bisa dibilang sang dewi memberikan separuh jiwanya untuk jiwa sang putri. Hal ini jugalah yang membuat raja tidak membolehkan sang putri untuk keluar istana. Separuh jiwa Dewi Helena sudah pastk memiliki kekuatan besar dan puncak kekuatan itu adalah ketika sang putri menginjak usia 16 tahun.

Pagi ini, Desa Revaille, salah satu desa yang tergabung dalam pemerintahan Kerajaan Sylinia sangat ramai. Kereta-kereta kuda para pedagang melintas bersamaan dengan banyak orang yang berlalu lalang untuk mencari barang-barang yang mereka perlukan. Di Revaille, terdapat satu tradisi yang sangat populer yaitu berkumpulnya para pedagang dari desa lain di luar Revaille untuk berjualan yang biasanya diadakan setiap hari minggu.

Sedikit jauh dari pusat keramaian terdapat bentangan lahan gandum dan sawah yang luas dengan beberapa rumah penduduk di sekitarnya. Lahan gandum yang sudah mulai menguning menambah kesan indah untuk lingkungan hijau di sekeliling. Di sana juga terlihat hewan-hewan ternak seperti kerbau yang selalu berada di sawah berlumpur dan peternakan unggas milik Pak Henry, seorang juragan kaya yang terkenal di Revaille.

Tak jauh dari peternakan Pak Henry, beberapa rumah penduduk berjejer rapi menghadap hamparan sawah hijau yang luas.

"Oh Hiroomi, Putri Rize beruntung sekali ya," seorang wanita paruh baya keluar dari rumahnya. "Aah seandainya ibu yang mendapatkan anugrah itu," lanjutnya dengan wajah senang kepada seorang anak lelaki yang sedang membaca buku. Wanita itu sesekali berputar mendekati anaknya.

Anak yang sedang duduk di kursi depan rumahnya itu segera menutup buku dengan kesal.

"Apa ibu tidak bosan membicarakan hal ini? Aku saja mendengarnya bosan, ditambah lagi berita ini sudah 16 tahun dan sekarang masih pagi," gerutu anak bernama Hiroomi itu.

Raut wajahnya seketika berubah masam. Pagi ini sang ibu telah mengusik kenyamanannya. Ia benar-benar bosan dengan tema yang setiap hari diucapkan ibunya itu.

"Memangnya, siapa sih yang tidak mau mendapatkan anugrah dewi itu?!" Kini ibunya yang menggerutu sedangkan Hiroomi hanya menghela napas pasrah.

"Semua orang pasti mau bu, hanya saja kita ini cuma rakyat biasa, kita bukan pemerintah yang bisa mengatur kerajaan dan mendapat anugrah dari dewi," balas Hiroomi berusaha mengalah. Menurutnya lebih baik pasrah daripada harus mendengar ocehan ibunya yang berkelanjutan. Kemudian dia bangkit dari duduknya dan ditatapnya sang ibu sekilas.

HIROOZU : Save The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang