Part 44

14.7K 1.3K 24
                                    

Mobil sedan berwarna putih nampak memasuki sebuah pelataran rumah yg telah ditinggalkan beberapa hari ini.

Didalam mobil tsb terlihat Ali yg tengah duduk disamping Prilly.

Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit, akhirnya Prilly di izinkan pulang hari ini oleh Dokter. Dan hal itu membuatnya sangat senang.

Prilly terus tersenyum sambil menatap rumahnya setelah keluar dari dalam mobil. Setelah beberapa bulan lalu ia dibelenggu oleh kegelapan, dan sekarang ia bisa melihat lagi terangnya cahaya. Termasuk bisa menatap lagi rumahnya itu.

''Akhirnya pulang juga''ucap Prilly pelan.

Ali yg mendengar ucapan Prilly, hanya tersenyum sambil memeluk pinggang istrinya itu.

''Masuk yuk!!''ajak Ali dg menuntun Prilly.

Prilly mengangguk, kemudian berjalan masuk bersama Ali dan Ara.

''Welcome home, sweetheart''ucap Ali sambil mencium pipi Prilly mesra.

Prilly hanya tersenyum sambil mengeratkan tangan Ali yg memeluk pinggangnya.

''Echmm. Masih ada orang disini pak buk''saut Ara dari belakang.

Ali dan Prilly menengok kebelakang sambil tertawa pelan.

''Ya udah, kita kemar dulu!! Lo beresin barang2 Prilly''ucap Ali pada Ara, membuat gadis itu mendengus.

''Ck. Dasar, giliran ga enak dikasih ke gue''sungut Ara yg hanya disauti tawa oleh Ali.

Kemudian mereka berdua segera menuju kamar, meninggalkan Ara yg tengah berdecak kesal.

Prilly membuka pintu kamarnya. Dan seketika tercengang melihat isi kamarnya.

Hampir seluruh tempat tidurnya bertabur mawar putih. Dan terdapat juga beberapa tangkai mawar yg diletakan pada vas yg ada diatas nakas kamarnya. Semerbak wangi mawar segera tercium, dan membuat Prilly tak lepas dari senyuman.

''Ali''ucap Prilly saat menatap suaminya itu ''Apa kamu yg menyiapkan semua ini?''lanjut Prilly yg kini menghadap ke arah suaminya itu.

Ali hanya diam, namun dg senyum maut yg membuat siapa saja melihatnya pasti akan terpesona.

Ali membelai rambut Prilly pelan, dan menyingkirkan anak rambut yg menutup wajah Prilly.

''Apa kamu suka?''tanya Ali pelan.

Prilly mengangguk.

''Suka banget. Tapi, kapan kamu nyiapin ini? Kamu kan ga pernah ninggalin aku sama sekali waktu di Rumah Sakit''tanya Prilly penasaran.

Ali tersenyum.

''Ini yg namanya the power of bestfriends. Mereka selalu tau, apa yg aku mau''ucap Ali, yg kini memutar tubuh Prilly dan memeluknya dari belakang.

''Ya ampun. Mereka baik bgt sih. Kita beruntung punya mereka''saut Prilly salut.

''Dan aku beruntung punya kamu''

Ali mencium pundak Prilly. Kemudian memeluk istrinya itu erat.

''Aku yang lebih beruntung punya suami hebat seperti kamu. Yang ga pernah pergi dari sisi aku, bahkan saat semua orang menghujat kekuranganku''ucap Prilly pelan.

Ada sedikit kesedihan saat Prilly berucap.

Ali mencium pucuh kepala Prilly mesra. Seolah mengerti dg apa yg sedang dipikirkan Prilly.

''Udahlah, sayang! Semua udah berakhir. Kamu udah bisa melihat lagi, dan kita akan menjalani semuanya sama2. Aku janji sama kamu, kita akan segera go publik''ucap Ali, membuat Prilly kaget.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang