Di pagi hening itu,
Masih ada anak anak kecil berlari keriangan bermain di Taman Permainan,
Kelihatan penjaja membuka gerai disepanjang jalan bagi mencari makan,
Semuanya gembira lalu menguntum senyuman.Kehidupan pada pagi itu berjalan seperti biasa.
Tiba tiba,
Beberapa buah pesawat juang kelihatan berlegar di udara,
Bayangan kereta kebal semakin jelas dimana mana,
Ribuan askar menyusup dengan membawa senjata.Keadaan bertukar keruh,
Menjadi heboh menjadi riuh.BOOOOM ! Bedilan bom memecah suasana,
Bangunan bangunan tinggi roboh dan hancur binasa,
Ribuan nyawa hilang begitu sahaja.Anak kecil tiada dosa dipukul tanpa belas kasihan,
Anak gadis dan wanita diculik dijadikan tawanan,
Di seksa , dibunuh oleh manusia yang bertopengkan syaitan.Merintih anak muda pada ibunya,
Lantas berkata,
" Aku lihat di negara sana dihujani hujan batu. "
" Aku lihat di negara itu di hujani hujan salju "
" Tapi mengapa di negara kita dihujani ratusan bedilan bom dan ribuan butiran peluru ? "Terkedu si ibu mendengarkan persoalan yang dilontarkan anaknya.
Wahai Israel laknatullah,
Apa kau fikir anak anak gaza itu tak punya impian ?
Lalu, mengapa semuanya telah kau hancurkan ?
Dimana sifat kemanusiaan mu wahai hamba Tuhan ?Renungkan,
Saat mereka dihimpit kesengsaraan ,
Di mana kita ?
Di mana dunia ?
Adakah kita hadir dan berikan pertolongan ?
Adakah dunia ambil peduli dan berikan perhatian ?
Betapa tabahnya hati mereka,
saat dihulurkan bantuan,
mereka berkata :
" Kami tak perlukan pertolongan dan perhatian, Kami cuma inginkan doa yang kalian titipkan. "
Tanyalah pada diri,
Sudah berdoakah aku hari ini ?