MOS

73 7 2
                                    

Beta's POV

Kringg... Bunyi alarm di kamar Beta berdering keras, menunjukkan pukul 04.30 pagi. "Hoaamm... Ngantuk banget dah..." ucap gue sambil mematikan alarm. Gue lalu berjalan keluar kamar, menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu lantas mengerjakan sholat subuh. "Hmm.. Masih jam segini liat tv dulu ah, baru mandi" batin gue. Gue lalu duduk di sofa empuk di ruang keluarga lalu mencari channel favorit. Saking asyiknya tak terasa waktu menunjukkan jam 05.30. "Betaaa... Cepet mandi nak, udah jam berapa nih" pekik mama Beta dari dapur. "Jam berapa sih mama..." batin gue dalam hati. Begitu Beta melihat jam dinding..."Hwaaa... Mama kok nggak bilang dari tadi sih, Beta telat mama... Sekarang MOS hari pertama lagi. Ih mama nggak seru dah.." teriak gue sambil berlari ke kamar mandi. "Lagian kamu juga keasyikkan nonton tv. Cepet mandi gih, mama udah nyiapin sarapannya cepet GPL" kata mamanya. "Iya mama.." teriak gue sambil berlari ke kamar mandi. Mama Beta lalu menuju ruang keluarga dan mematikan tv. "Anakku, anakku" gumamnya.

"Good morning, i late now, so let's go now" sambut gue tergesa-gesa sambil menarik lengan kakaknya yang sedang sarapan *sampe keselek si Alan, kasihan..* "Aduh lo tuh ya woles an dikit napa, nggak tau orang lagi sarapan apa? Salah sendiri juga, TELAT!" geram kakaknya "Iya iya deh nanti aja ceramahnya, telat tau" jawab gue dengan kesal lalu mencium tangan papa-mamanya "Udah lengkap belum atribut MOSnya?" tanya mama. "Udah kok ma" jawab gue. "Dah yuk buruan berangkat" ajak gue LAGI. "Yadeh yok" jawab kakaknya sambil mencium tangan papa-mamanya.

Sesampainya di garasi, Alan sudah mendapati adiknya sedang duduk manis di bangku depan mobilnya. Alan lalu membuka pintu mobilnya dan menghidupkannya, tancap gas lalu melesat keluar garasi menuju jalan raya ke sekolah.

ALFA'S POV

"Den Alfa, bangun udah siang den" panggil pembantu rumah gue sambil mengetuk pintu kamar. "Iya iya jam berapa sih" jawab gue sambil mengucek mata dan ngumpulin nyawa sebanyak-banyaknya. Dan "Aaa... Duh bibi kok nggak bangunin gue dari tadi sih? Gue kesiangan nih!" omel gue sambil menyambar handuk yang ada di gantungan. Ia segera keluar kamar dan berlari menuju kamar mandi. Bibinya yang melihat itu hanya bengong.

"Mama papa, hai" sapa gue sambil menyambar dua lembar roti yang telah di olesi mentega lalu mak lep. "Aku udah telat Ma Pa berangkat ya" pamit gue ke mama papa. "Ya udah, yang buat MOSnya udah semua?" tanya mama. "Udah kok. Assalamualaikum" ucap gue sambil menyalami tangan kedua orangtua yang kucinta. "Walaikumsalam" jawab mereka serempak. Gue berlari menuju garasi dan segera berangkat. Sudah ada sopir menunggu di sana.

AUTHOR'S POV

Alfa dan Beta tiba di SMA Kusuma Wijaya hampir bersamaan, sehingga mereka masih sempat bersitatap secara tak sengaja di gerbang.

1 detik

2 detik

3 detik

'Wow, cantik banget nih cewek. Bikin gue deg-degan aja' batin Alfa.

'Astaga naga nih cowok..Awww ganteng bingitzz..' pekik Beta dalam hati.

Setelah beberapa menit mereka saling memandang, ada seseorang yang datang merusak momen romantis ini.

"Dorr..." kejut Adit, sahabat Alfa. 'Allahuma.. Huh untung nggak jantungan' omel Beta dalam hati. "Lo tuh ya, udah ngerusak momen gue nggak. Ehh.. Keceplosan" damprat Alfa kepada Adit. Wajahnya bersemu merah.

"Iya deh, maaf. Mana gue tau kalo kalian lagi berduaan". kata Adit tanpa merasa bersalah. "Berduaan?" teriak Alfa dan Beta bersamaan. "Tuh kan, kalian ini kok mau bohongin gue. Buktinya kompak gitu" ucap Adit tenang.

Upss.. Keduanya blushing. "Nah, blushing aja barengan" lanjut Adit lagi sambil ngeloyor pergi.

"Dasar anak siapa sih tuh anak" cerocos Alfa merutuki Adit. "Aku permisi dulu ya, udah mau baris" pamit Beta sambil berlalu meninggalkan Alfa. "Tunggu, namamu siapa?" tanya Alfa sambil menahan pergelangan tangan Beta. "Beta" jawabnya singkat. Ia lalu berlari ke lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan MOS yang akan di mulai.

Semua anak berbaris rapi. Beta memilih barisan di tengah.

"Selamat pagi adik -adik, perkenalkan nama saya Della, ketua OSIS di sini. Pagi hari ini saya akan membagi kalian semua menjadi sebuah kelompok. Kelompok itu sudah di setujui oleh guru-guru dan tidak bisa di ganggu gugat. Kakak-kakak OSIS akan memberi kalian gulungan kertas yang berisi nama hewan yaitu kucing, kambing, kuda, dan kelinci. Tapi, sebelum ada aba-aba dari saya, kalian tidak boleh membukanya, mengerti?" jelas Kak Della panjang lebar "Siap mengerti!" jawab kami serentak. "Bagus. OSIS silahkan"

"Cantik, silahkan" goda salah seorang anggota OSIS sambil menyodorkan sebuah gulungan kertas. "Makasih kak" jawab Beta singkat. "Cantik, deh" puji kakak itu sambil menowel pipi Beta genit.

'OSIS kok kayak gitu' batin Beta sambil bergidik.

"Nah adik-adik kalian sudah dapat semua kan? tanya kak Della. "Sudah kak" jawab kami semua serempak. "Ok silahkan dibuka" perintahnya lagi.

"Yes gue dapet kucing" girang Beta. Sedangkan "Yah, kok gue dapet kucing sih, gak jantan banget. Kuda kek gitu" gerutu Alfa.

"Yang mendapat kucing baris di sebelah timur, sedangkan yang mendapat kambing, kuda, dan kelinci mengikuti." atur Kak Della.

Beta melangkah gembira menuju kelompoknya. Ia memilih barisan paling depan. Sedangkan Alfa, ia melangkah ogah-ogahan ia merasa ini tak adil. Ia memilih baris di belakang. Tubuhnya yang tinggi membuatnya dengan mudah terlihat meski dari belakang.

"Sekarang saya akan memilih ketua kelompok. Untuk setiap kelompok harus memiliki 2 ketua yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk kelompok kucing, laki-lakinya, kamu dan perempuannya kamu. Saya akan menjadi pembina kelompok ini" jelas kak Della sambil menunjuk ke arah Alfa dan Beta.

"Kelompok lain akan mendapat pembina yang akan menunjuk ketua kelompoknya. Dan bagi ketua kelompok yang sudah di tunjuk harap menempati barisan terdepan" tambahnya lagi.

Alfa melangkah ke barisan terdepan. Ia yang tadinya lesu, langsung bersemangat begitu melihat seseorang di sampingnya.

Beta.

"Hai, Beta ya?" sapa Alfa malu malu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya. Oh ya aku belum tau namamu. Siapa namamu?" tanya Beta ramah.

"Aku Alfa. Salam kenal ya" jawabnya sambil menjabat tangan Beta yang lembut.

"Ketua kelompok silahkan maju" perintah kak Della. Alfa dan Beta segera maju mendekat ke sumber suara.

"Jadi ststststst...." bisik kak Della kepada ketua kelompok yang telah menggerombolinya.

AlfaBetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang