Special for fairywoodpaperink
-------
"Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akan sepi."(Rectoverso)***
"Sat, princess tuh Sat" Aldi menyikut lengan Satrya yang sedang merokok bersama kubu anak muda lainnya di lobby. Satrya menoleh ke arah pintu masuk dan menemukan Kinannya berjalan ke arah mereka. Hari itu Kinan memakai rok span selutut warna hitam dan blouse lengan pendek warna merah fanta, rambut coklatnya dikuncir kuda.
Saat jarak Kinan tinggal beberapa meter dari Satrya, Radhi berjalan ke arah Kinan sambil merentangkan tangan seolah ingin memeluknya. Sayangnya belum mencapai Kinan, tiba-tiba ada yang menarik kerah belakang kemejanya."Mau ngapain lo?" Arinka berdiri berkacak pinggang sambil menatap Radhi galak.
"Eh, Dek Rinka. Kangen ya sama Mas Radhi sampe narik-narik baju gitu?" Bukannya menjawab, Radhi justru menggoda Arinka dengan menaik-turunkan alisnya.
"Ngelindur lo mas? Ngapain gue kangen sama lo? Lo kan selalu ada di sekitar gue tanpa diundang, udah kaya Spyware tau gak"
(Baca: Spyware adalah program komputer yang dibuat untuk memata-matai komputer korbannya)"Datang gak diundang pulang gak diantar ya, Rin?" tanya Satrya setelah menghampiri Kinan yang sempat tertahan karena ulah Radhi.
"Lo kira Jelangkung?" dumel Radhi sok marah
"Beda Mas Radhi, kalo jelangkung kan datang gak dijemput, tapi diundang. Kalo mas kan malah gak diundang" Kinan menambahkan sambil cengengesan ke arah Radhi. Satrya yang gemas langsung mengacak-acak rambut Kinan.
Radhi hanya mendengus kesal melihat pasangan di depannya ini. Bukan, Radhi bukan kesal karena ejekan mereka berdua, tapi kesal dengan gesture mereka yang bikin dia ngiri abis pengen cepat-cepat punya pendamping hidup. Ya iyalah, dia udah mau kepala tiga tapi masih aja jadi bujang lapuk. Radhi melirik Arinka yang ada di sebelahnya, tapi Arinka hanya memasang tampang jutek andalannya. Nasib nasib, gimana gak mau jadi bujang lapuk coba kalo dia udah mau serius berjuang tapi yang mau diperjuangin malah nolak mentah-mentah gini.
"Udah ah makan yuk Ki, laper gue" Arinka berjalan disusul Kinan, Satrya, dan Radhi. Satrya dan Kinan sengaja memelankan jalannya dan membiarkan Radhi menyusul Arinka.
"Ngapain sih lo mas?" tanya Arinka yang bete dipepetin Radhi
"Mau makan lah, Rin. Laper" Jawab Radhi santai. Arinka tidak berkomentar lagi, dia lebih memilih berjalan dalam diam dan menganggap tidak ada siapapun di sampingnya.
***
Selesai makan siang Kinan menarik Radhi dan meminta izin Satrya untuk berbicara berdua saja dengannya. Satrya hanya mengangguk dan berjalan beberapa langkah di depan mereka berdua, menyusul Arinka yang berjalan lebih dulu.
"Kenapa Kinan? Mau ngajak selingkuh ya? Maaf Kinan, Mas Radhi gak bisa nikung Satrya. Meskipun Kinan cantiknya Subhanallah banget, tapi mas kan sahabatnya Satrya. Maaf mas beneran gak bisa. Lagian hati mas udah tertambat sama Dek Rinka" Radhi nyerocos dengan asalnya membuat Kinan geli bercampur kesal.
"Apasih Mas Radhi. Siapa juga yang mau ngajak selingkuh, Kinan kalo mau selingkuh liat-liat dulu juga kali mas. Ya kali yang model kaya Mas Satrya diduain sama yang kaya Mas Radhi, kan gak cocok"
Jleb. Ini Kinan ngomongnya halus banget loh, tapi nyelekitnya juga pake banget. Si Radhi jadi sadar kalo dia lupa ngaca! Iya sih dia cuma bercanda, tapi kan tetap aja dia udah pede gila.