Kemana kamar 9 ??

148 11 8
                                    

~

Perkenalkan namaku dokter Felicia, aku menjadi dokter di rumah sakit ini baru 6 bulan.

Seperti biasa hari ini aku berkeliling ke seluruh ruangan untuk melakukan kunjungan pasien atau lebih di kenal dengan visite dokter.

Sampailah aku di sebuah ruangan rawat inap kelas 1, dimana hanya berisi satu pasien untuk setiap kamar.

"Sore suster, pasien saya masih ada gak hari ini?"

"Sore dok, pasien dokter masih ada di kamar 8 dan 10" ucapnya sambil berdiri di sampingku membawa beberapa status pasien. Dia pun menuntunku menuju kamar yang di maksud.

Aku pun mengangguk dan mengikuti langkahnya

Awal mulanya aku memasuki kamar 8, dan berlanjut ke kamar 10. Tapi.. aku baru menyadari ada sesuatu yang ganjil. Mengapa kamar 10 ini berada persis tepat di samping kamar 8? Kemana kamar 9?

Ah, mulutku sangat gatal ingin menanyakan perihal kamar 9 itu. Apakah rumah sakit ini lupa membuat nomor untuk kamar itu atau ada hal lain?

Konyol sekali, padahal sudah 6 bulan aku disini, namun baru sekarang aku melihat keganjilannya.

Setelah selesai melakukan visite, kamipun berkumpul di nurse station. Akhirnya akupun melontarkan pertanyaan yang sejak tadi mengangguku.

"Sus maaf ya, mau nanya. Setelah kamar 8 kenapa langsung kamar 10? Kemana kamar 9 nya? Apa papan nomornya rusak atau bagaimana sus?" Tanyaku penasaran.

Suster tampak terkejut mendengar pertanyaanku.

"Dokter mau tau ceritanya kenapa tidak ada kamar 9?"

"Ya sus, memangnya ada apa?" Tanyaku lagi

Suster Maria ( begitulah yang tertulis pada papan nama yang di pakainya ) mulai membetulkan posisi duduknya menghadapku.
"Yakin dok? Karena ceritanya agak sedikit serem loh"

"Aduh sus, jangan bikin saya tambah penasaran deh" ucapku dengan tidak sabar.

"Sebenarnya kamar 9 itu sudah lama tidak ada dok, mungkin sudah 5 tahun lebih sejak awal mula ruangan ini di buka. Saya mendengar cerita ini dari senior saya sebelumya."

Aku pun semakin tertarik mendengar ceritanya.

~

Flashback on

~

Gedung rawat inap ini baru 1 bulan dibuka. Pada awal minggu tidak ada kejadian apa-apa, semuanya berjalan seperti biasa.

Ruangan itu memiliki 9 kamar, terdiri dari kamar 1 sampai 9 yang tersusun berurutan.

Bentuk ruangannya memanjang, dengan selasar sebagai penghubungnya.

Pada suatu hari, salah seorang suster jaga sedang melakukan rutinitas keliling pada jam 1 malam. Suster Anna ( sebut saja begitu ) berniat memasuki kamar 9 untuk memberikan injection.
Tok tok tok

Anna mengetuk perlahan pintu kamar pasien dengan wajah tertunduk, namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. Suster Anna pun menunggu.

Tiba-tiba bau menyengat menyeruak menusuk hidungnya, Anna pun tercekat, bulu kuduknya meremang. Dia sadar ada yang tak beres saat ini.

Perlu di ketahui, pintu kamar pasien tersebut separuh berbahan kaca bukan metal baja seperti kebanyakan rumah sakit saat ini. Jadi apapun yang ada di depan pintu itu akan terlihat jelas di pantulan.

Ilustrasi gambar

Pintunya persis seperti ini hanya saja kacanya tembus pandang bukannya gelap seperti ini. Di balik kaca dari sisi dalam kamar pasien itu tertutup horden warna hijau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look Around YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang