The Wedding 4

13K 611 46
                                    

Next yooo~

+++

Shin Hye meletakkan piring berisi spaghetti carbonara yang baru saja selesai dimasaknya keatas meja makan. Ia melepas apron yang dipakainya saat masak tadi dan beranjak dari sana untuk mencari keberadaan Geun Suk. Tidak usah heran kenapa Shin Hye bisa terbiasa dengan dapur dirumah Geun Suk. Setiap ia, Hong Ki dan Geun Suk berkumpul. Rumah inilah yang sering digunakan. Shin Hye juga lah yang memasak makanan untuk mereka---Hong Ki dan Geun Suk---saat berkumpul.

Tidak sulit menemukan Geun Suk. Karena suara tangisan Dae Joon yang masih terdengar. Shin Hye mendengus, Geun Suk bahkan tidak bisa menenangkan anaknya sendiri. Sampailah ia disebuah kamar yang tidak terlalu luas. Saat memasuki kamar yang lantainya dilapisi karpet bulu halus itu, Shin Hye tertegun sejenak melihat pemandangan yang tersaji didepannya. Geun Suk yang sesekali terdengar mengerang frustasi dan Dae Joon yang berguling-guling diatas karpet dengan tangisannya yang semakin keras. Berbagai macam jenis mainan berserakan dikamar itu.

"Maaaaa.. Om-maaaaaa~".

Shin Hye tersentak saat mendengar teriakan Dae Joon. Ia pun berlari menghampiri bayi satu tahun itu dan segera menggendongnya. Mengusap pipi Dae Joon yang kemerahan dan juga basah oleh air mata. "Cup cup.. Sayang, Omma disini". Ia mengalihkan tatapannya kearah Geun Suk yang masih terduduk dengan mata yang masih memperhatikannya. "Kau bodoh. Kenapa kau biarkan Dae Joon bergulingan dilantai hah".

Geun Suk bangkit, ia menatap Shin Hye sambil berkacak pinggang. "Lalu aku harus bagaimana? Dia tidak mau diam. Terus menangis mencarimu".

"Harusnya kau bawa dia padaku".

"Kau sedang memasak Shin Hye. Kau lupa?"

Shin Hye hanya mendengus. Ia menatap Dae Joon kembali yang sudah mulai tenang meskipun isakan kecil masih terdengar. Ia menusap punggung kecil Dae Joon dengan lembut. "Kau mencariku ya?"

"Ma~ Ma.. Pa, o~ o..". Dae Joon menunjuk-nunjuk wajah Geun Suk dengan jari mungilnya, kepalanya menggeleng kuat.

"Baiklah. Kau tidak mau dengan Appa". Shin Hye kembali menatap Geun Suk. "Kau-spaghetti carbonara milikmu sudah matang. Cepat makan selagi aku menidurkan Dae Joon".

Geun Suk hanya bergumam, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari sana. Meniggalkan Shin Hye dan Juga Dae Joon.

+++

Shin Hye membenarkan letak selimut berwarna biru muda milik Dae Joon. Ia menggerakkan sebelah tangannya untuk mengelus pipi bulat calon putranya. Tersenyum samar saat melihat mulut Dae Joon sedikit terbuka saat tidur. Setelah beberapa menit, akhirnya Shin Hye berhasil menidurkan Dae Joon. Butuh sedikit usaha, karena Dae Joon seperti tidak ingin memejamkan matanya. Bayi lucu itu hanya mengoceh seolah mengajak Shin Hye berbicara. Sampai akhirnya Dae Joon merasa lelah sendiri dan tertidur.

Setelah puas memandangi wajah tidur Dae Joon, Shin Hye kemudian bangkit dan berjalan keluar kamar. Meninggalkan calon putranya itu terlelap dan bermimpi indah. Ia menuruni tangga dan melangkah menuju dapur, dilihatnya Geun Suk yang baru saja selesai mencuci piring. Ini saatnya Shin Hye membicarakan perihal pernikahan mereka. Ia berdehem pelan untuk mendapat perhatian Geun Suk. "Kau sudah selesai?" tanya Shin Hye seraya mendudukkan dirinya dikursi.

Geun Suk menoleh, ia pun mengeringkan tangannya dengan kain lap yang menggantung di dinding. Kemudian mengikuti Shin Hye untuk duduk dikursi berhadapan dengan calon istrinya itu. "Sudah. Kau mau menginap?" tanyanya menawarkan.

Shin Hye menggeleng. "Tidak-tidak. Aku akan pulang setelah membicarakan sesuatu denganmu".

''Sesuatu apa?"

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang