First Raid

21 2 0
                                    

*di dalam game di tempat yang gelap seperti goa bekas tambang

"ryota kami sudah berada di dalam" kata ryoga

"baiklah, kalian tau apa yang harus kalian lakukan, tapi sebaiknya kalian mencari tempat yg aman terlebih dahulu agar aku dan wakaba bisa membawa kalian dengan lebih cepat disaat kalian kehabisan energi"

"baiklah, kuputuskan dulu komunikasinya agar kita tak dicurigai *tutsss" alat komunikasi mereka diputuskan

ryoga, kiiri, dan hiro mulai mencari tempat aman namun tak lama kemudian mereka melihat sekumpulan monster serigala yang lari dengan sangat cepat

"apa itu? cepat sekali, white wolves kah?"

"tidak ini berbeda kiiri, white wolves biasanya tidak sebesar itu" jawab ryoga

"lalu mereka itu apa?"

"sudah lah cantik... kita tidak perlu tau namanya, anggap saja mereka adalah white wolves yang berevolusi, jadi kita sebut saja white wolves 2. lagi pula kita harus lari sekarang!!!"

"hiro benar, ayo kiiri!! cepat!!"

mereka bertiga langsung lari secepat mungkin namun monster ini lebih cepat dari mereka, monster itu tiba tiba sudah sampai di belakang ryoga

"ryoga!! di belakang mu!!"

monster itu melompat kearah ryoga, dia berencana menerkam ryoga

"ck, sial.." ryoga menghadap kebelakang lalu ia melompat ke arah monster itu sambil mengarahkan pedang kecilnya ke rahang atas monster itu lalu menendangnya kebelakang, ryoga berencana untuk memperlambat sekawanan monster itu namun apa yang terjadi? monster yang ditendang ryoga itu langsung dicabik cabik oleh monster yg lain

"jadi ini alasannya knp game ini dibilang ganas" gumam ryoga

"ryoga kenapa kita tidak melawannya saja?"

"tidak bisa, mereka terlalu cepat. energi kita akan habis untuk membunuh mereka semua. lari adalah pilihan yg terbaik"

mereka terus berlari lurus sampai... akhirnya hiro menemukan cahaya

"hosh hosh, semuanya!! aku melihat cahaya!! namun cahayanya berada diatas dan kita harus mendaki"

"baiklah kita akan mendaki!! kiiri, hiro kalian mendaki terlebuh dahulu, dan tolong percepat gerakan kalian!! aku akan menyusul, ku hadang mereka sebisaku"

ryoga lari ke arah para monster itu, dia memperkuat kakinya dengan auranya yg biru lalu menendang kepala monster yg berada paling depan, monster itu terpental mundur beberapa meter, lalu dengan skill pedangnya ryoga menghancurkan atas goa itu untuk menjatuhkan batu untuk menghalangi jalan para monster

namun monster itu dengan mudahnya menghancurkan bebatuan yang menghalangi jalan mereka

"ck, sungguh mengerikan.... baiklah akan ku gunakan ledakan ku"

ryoga mengeluarkan energinya di tangan dan dengan cepat iaa menghampiri monster lalu meletakan tangannya didepan muka monster itu

"explosion number 3!!! blue fi.."

namun monster itu lebih cepat dari dugaan ryoga, monster itu menubruk seluruh tubuh ryoga menggunakan tangannya yang besar

"ryoga!!!" teriak kiiri

"kiiri jangan lihat ke bawah, percaya saja dengan dia, sedikit lagi kita sampai"

"tapi... ryoga!!

"kubilang percaya padanya, kau akan menyesal bila tidak percaya padanya"

mereka berdua melanjutkan memanjat...

*sementara itu di markas

"hei ryota menurutmu apa kiiri baik baik saja"

"apa kekhawatiran mu itu hanya untuk kiiri saja? bahkan hiro lebih lemah kemampuan bertarungnya dari pada kiiri"

"untuk apa aku mengkhawatirkan si rambut putih yang suka gombal itu? aku lebih suka dia dihabisi oleh monster itu"

"kau tidak suka karena dia suka gombal atau karena dia ngegombalin kiiri?"

"ryota!! kau ini..."

tiba tiba ryota merasakan sesuatu

" *krek---* perasaan apa ini?"

note : foto hanya pemanis

note chara : ryoga, memiliki bentuk fisik yang hampir sama dengan ryota namun dia agak lebih tinggi dan rambut emonya sma dengan ryota namun berarah sebaliknya dari ryota, dia juga cerdas. keahliannya bermain pedang, pedang kecil yang sering dipake ninja itu lho...... energinya berwarna biru langit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GR : A Death BattleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang