Enam

9.3K 158 4
                                    

Kalo baca part ini kalian mupeng author gak nanggung ya:p

Sorry for typos, enjoy!!

****

"Tony teman Lily sejak kecil. Kami dan keluarganya dulu bertetangga di Amerika, tetapi saat umur Lily menginjak 19 tahun kami memilih untuk kembali ke Indonesia, kami memutuskan untuk mengurus perusahan kami di Indonesia supaya Lily lebih mengenal tanah kelahirannya, ya walaupun Lily sempat marah kepada kami karna memisahkannya dengan Tony, namun akhirnya ia kembali ceria karna akhirnya Tony ikut pindah ke Indonesia dan tinggal bersama nenek dan kakeknya, rumahnya hanya beberapa blok dari sini. Mereka sudah seperti anak kembar, sulit untuk dipisahkan" jelas Mr. Clark panjang lebar sambil terkekeh yang Alex balas dengan senyum singkat.

Jelas saja mereka terlihat begitu dekat-ralat sangat dekat- dan fakta yang Alex dapat barusan membuatnya kembali berfikir bagaimana cara untuk memisahkan Lily dengan Tony.

***

"Ayolah Lily, kita kemari untuk bersenang-senang. Apa kau tidak lelah menekuk wajahmu seperti itu terus, eh?" ucap Tony diakhiri dengan suara tawanya yang sangat menganggu ditelingaku.

Aku tau-bahkan sangat tau bahwa dia meledekku karna pertemuannya dengan Alex dirumahku tadi.

"Bisakan kau diam untuk beberapa menit saja? Aku lelah mendengar ocehanmu sejak tadi"

"Come on Lily, this is our holiday! Santailah sedikit, kau ini terlalu sibuk dikantor sehingga tidak memiliki selera humor sedikitpun" katanya yang diakhiri oleh suara tawanya lagi.

Aku memutar bola mataku malas kemudian berjalan menuju kamar kami.

Kami sekarang berada di Lombok, dan sebenarnya kami kesini untuk kepentingan Tony, karna ia ingin memperluas wilayah resortnya disini. Well, sejujurnya aku mendapat keuntungan karna ia mengajak-atau lebih tepatnya memaksaku untuk ikut menemaninya disini selama 4 hari. Tetapi bisa dibayangkan bukan niat berliburku akan banyak tersita karna menemaninya mengurus peluasan resortnya. Aku terpaksa harus menemaninya bertemu beberapa pemegang saham yang cukup penting untuk membantu peluasan resort ini.

***

"Jadi bagaimana sejauh ini hubungan kalian? Apa tidak ada niatan untuk menikah?" tanya kolega Tony saat kami sedang bertemu untuk membahas resort sambil makan siang.

"Ah, kami belum terpikirkan untuk menikah, kami sama-sama masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing" ucap Tony santai

Aku sudah sangat hafal dengan pertanyaan semacam itu, karna setiap Tony memiliki janji dengan para pemegang saham ia pasti akan mengajakku untuk menemaninya.

"Ayolah Tony, semua orang bahkan sudah mengetahui kedekatan kalian, untuk apa menunda lagi? Dan jika aku tidak salah bukankah Lily sedang didekati dengan anak lelaki Samuel Edward Gelle? Pengusaha berdarah Jerman itu?" tanyanya lagi.

Ayolah, bahkan pemegang saham sepertinya mengikuti gosip seperti itu?

"Tidak Mr. Paollo, aku dan Alex saling kenal karna ayahku dan ayahnya bersahabat semenjak kuliah. Lagipula seingatku anak Mr. Samuel memiliki kekasih seorang model, kami bahkan pernah bertemu"

"Tetapi Alex sendiri yang berkata kepadaku beberapa hari yang lalu bahwa kalian sedang dekat"

Apa aku tidak salah dengar? Alex berkata pada pria dihadapanku ini bahwa kami dekat? Baru minggu lalu ia bermesraan dengan kekasihnya didepan mataku dan sekarang berkata bahwa kami dekat? Lelaki brengsek.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang