Perjalan kami lanjutkan menuju ke Terminal, beruntungnya kami tidak kehabisan tiket, dan tidak lama kemudian ada pengumuman bahwa Bus jurusan Purwokerto akan segera berangkat, segera Papah dan Bi Sulis menaikan barang bawaan ke dalam bagasi dan kami masuk kedalam. Di dalam bus aku sudah merasakan perbedaan antara Singapura dan Indonesia, mulai dari ada penjual asongan yang ikut masuk kedalam Bus, ada orang bermain gitar sambil menyanyi yang kata Citra itu adalah Pengamen hingga bahasa penumpangnya yang berbeda-beda sehingga banyak kosakata yang tidak aku ketahui.
Walaupun aku sudah sering sekali Browsing di internet tentang Indonesia, melihat Video tentang Indonesia, namun pada kenyataanya banyak sekali yang belum aku ketahui tentang Indonesia.
Bus kami sudah memasuki wilayah Jawa Barat. Dari dalam Bus aku melihat pemandangan yang begitu menakjubkan, kulihat sawah dan ladang terbentang luas, Gunung, dan masih banyak lagi ragam yang tidak aku temui di Singapura, dan aku akui Indonesia ini masih alami.
3 jam sudah kami berada di dalam Bus, hanya aku dan Citra yang tidak tidur sejak dari Jakarta karena melihat kanan dan kiri, Citra menjadi pemandu wisataku. Citra memintaku untuk membangunkan Papah, katanya sudah dekat dengan Bandung rumah Citra. Aku menuruti permintaan Citra, kubangunkan Papah dan Papah melihat jalanan sekitar.
''Oh ini sudah sampai Bandung, sebentar lagi kamu mau turun ya Citra ?''
''Iya Om, biasanya Bus dari Jakarta akan transit dan istirahat sebentar di Terminal kota Bandung, jadi nanti aku turun di Terminal saja Om.''
''Beneran Ga Papa ?''
"Bener Om, saya sudah biasa, lagian rumahku tidak terlalu jauh dari Terminal, Paling hanya 15 menit.''
''Ya Sudah Citra, Om minta maaf ya jika Om dan keluarga Om banyak melakukan kesalahan, Om berharap kamu dan Vanila Menjadi sahabat yang Baik, jangan lupakan kami ya, kapan-kapan kamu main ke Purwokerto, nanti semua perjalanan kamu akan Om tanggung.''
''Saya juga minta maaf Om karena sudah merepotkan baik di Singapura maupun Disini, iya Om, aku janji tidak akan melupakan keluarga ini, jika Tuhan menghendaki, setelah Ujian Nasional aku akan berkunjung ke Purwokerto.''
Mendengar percakapan mereka, mataku berkaca-kaca karena harus berpisah dengan Citra, aku merangkul Citra dan meminta maaf jika aku sering menjaili Citra disana, dan Citra juga minta maaf padaku, aku juga meminta pada Citra agar tidak kehilangan kontak sehingga kita harus selalu terhubung terutama di Facebook.
Sesampainya di Terminal Bus Bandung, Citra berkemas-kemas dan mengambil Tas di Bagasi, Papah membeli Kopi, aku dan Mamah pergi ke WC karena Dante ternyata pusing jika naik Bus sehingga Dante muntah-muntah.
Karena di Terminal Bandung hanya transit, maka kami tidak mempunyai banyak waktu disini, kami harus masuk kedalam Bus untuk melanjutkan perjalanan ke Purwokerto.
''Maaf ya Citra, Om hanya bisa mengantar kamu sampai sini.''
''Iya Om, Makasih ya Om.''
''Hati-hati ya kamu Citra.'' Mamah memeluk Citra sambil memberikan beberapa lembar Uang.
''Buat apa ini Tante.''
''Ini buat ongkos kamu naik taksi ke Rumah.''
''Makasih banyak Tante, makasih semuanya, kalian juga hati-hati ya.''
Citra bersalaman dengan kami semua.
Dari dalam Bus aku melihat Citra sedang masuk ke dalam taksi, dan Bus pun berjalan menuju ke Purwokerto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanila
Teen FictionSetelah kejadian kapal boot tenggelam dan berbagai kejadian aneh lainya di Singapura. Vanila dan keluarga pindah ke tempat kelahiran Ayah dan Ibunya. Walaupun Ayahnya takut dengan ilmu hitam yang dilakukan Gono mantan pacar istrinya, mereka nekat un...