Jangan lupa dengerin lagunya ya thanks~
"Pak anda mendapatkan sebuah kiriman, uhm tapi masalah nya tak ada nama pengirim disini" ujar sekretarisku dengan suara yang dibuat buat aku tau dia sedang mencari perhatianku.
"Letakan saja di meja ku" jawabku
"Baik pak" katanya dilanjutkan dengan terletaknya amplop coklat panjang yang di maksudnya tadi dan sekretaris ku pun keluar.
Oh ya, perkenalkan nama ku ooh Sehun. Aku adalah seorang CEO perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. CEO yang terkenal dengan kepintaran dan ketampananku. Hei! Jangan katakan aku kepedean memang itu kata mereka.
Karena penasaran dengan isi amplop itu, aku pun membuka nya.
-Author pov-
Setelah melihat isi kiriman itu Sehun meremas foto itu, ya isi amplop itu adalah foto Joy tunangannya hampir berciuman dengan Chanyeol kakak tirinya. Dia cemburu, mungkin kalian semua akan bingung kenapa dia harus cemburu dengan saudara tunangannya itu.
Chanyeol adalah cinta pertama, pacar pertama, bahkan tunangan pertama gadisnya tapi hubungan mereka kandas saat mereka tau bahwa ayah dan ibu mereka akan menikah. Setau Sehun, Chanyeol lah orang yang mempertahankan hubungannya dengan Joy. Lain dengan Joy yang merelakan kebahagiaan appanya karena dia melihat pancaran kebahagian di mata appanya saat melihat eomma chanyeol, eommanya juga sekarang.
Sehun dan Joy pun tanpa sengaja mereka bertemu saat acara pernikahan orangtua Joy karena appa Joy adalah salah satu pemilik perusahaaan yang berkerjasama dengan perusahaan sehun. Apa dia menyayangi Joy? pertanyaan bodoh. Dia sangattt menyayangi Joy tapi dia kecewa. Joy berjanji pada nya takkan berhubungan dengan Chanyeol melebihi hubungan kakak beradik tapi Joy melanggar janjinya itu.
*Drettt* *Drettt* *Drettt*
Panjang umur sekali hmm? Gumam Sehun dalam hati
"Haloo??" tanya seseorang dari seberang.
"Hmm?" hanya dijawab gumaman oleh Sehun.
"Haloo oppa~ bisakah kita makan siang bersama?" itu Joy.
"Maaf aku tak bisa" jawabnya singkat padat dingin.
"Oppa? Ada apa dengan mu? Apa ada masalah di kantor mu?" tanya Joy mulai khawatir. Kau masalah ku Joy batin Sehun.
"Tidak ada, sudah dulu." ujar Sehun langsung mematikan telephone itu secara sepihak. Dia tau Joy akan marah tapi sekarang dia lebih marah.
----
Hari hari berlalu sekarang sudah 1 minggu tepatnya Sehun mendiamkan Joy. Jangan katakan Joy tidak mempunyai usaha untuk menemui Sehun. Sehun yang menghindar.
Setiap hari sepulang Sehun dari kantor Joy datang ke apartement Sehun, Sehun tak membukakan pintu bahkan dia masih menemui Joy tertidur di depan apartementnya saat dia mau pergi kerja sebenarnya dia ingin sekali mengangkat Joy dan membiarkan Joy tidur di apartement nya seperti yang Joy biasa lakukan ketika dia tiba tiba merindukannya. Tapi rasa egois Sehun lebih tinggi.
Tak hanya di apartement Joy juga sering pergi ke kantor Sehun untuk menemuinya tapi lagi lagi egois sehun lebih tinggi. Dia menyewa orang hanya untuk tidak membiarkan Joy masuk ke ruangannya biar. ku. ulangin. hanya. Joy. Mengapa Joy tak bisa melihat Sehun saat pulang? Dia turun melalui lift khusus yang sebenarnya jarang dipakainya, dan Joy akan tau Sehun pulang ketika orang suruhan sehun disuruh pulang. Saat itu la Joy pergi dan paginya dia akan telat lagi dan dia akan pulang ke apartement kecil yang dia sewa dengan uang hasil kerja part time nya. Dia akan mandi dan sarapan lalu berangkat ke kantor Sehun. Karena biasanya dia akan menunggu Sehun hingga malam dia tidak akan sempat makan siang maupun makan malam jadi dia menambah sedikit porsi makannya pagi hari.