Banyak hal yang telah terjadi, baik atau buruk. Nova telah berusaha melakukan yang terbaik dari dirinya di depan Tyler, walau ia tahu beberapa kali ia gagal.
Sekarang, tepatnya beberapa detik lalu, dengan keringat dingin dan kegelisahan yang menyelimuti pikirannya, ia hampir tidak percaya apa yang didengarnya.
"Apa...?"
"Segitu tidak percayanya dengan jawabanku?" Tukas Tyler kesal. "Aku bilang 'boleh', berarti aku mengijinkan, merestui dan mendukung hubungan kalian!"
"Tapi... kenapa?"
"Barusan aku bertanya padamu, apa arti Euphy bagimu, dan jawabanmu?"
* * *
"Apa arti Euphy bagiku?"
Tyler mengangguk.
"Aku pertama kali bertemu dengannya di TK, sesaat sebelum ia tampil bermain piano. Aku kasihan melihatnya dan memberinya semacam jimat penyemangat. Tapi setelah melihat permainannya, aku yang jadinya disemangati.
Ia menyemangati hidupku dengan lagu-lagu yang dimainkannya. Entah bagaimana jadinya aku tanpanya. Aku tahu ini terkesan lebay, tapi memang itu kenyataannya."
* * *
"Ada apa dengan jawabanku?"
"Dari situ aku tahu dengan jelas kau akan menyayanginya selama hidupmu. Dan walau dengan berat hati... aku percayakan Euphy padamu, Nova." Ujar Tyler, dengan wajah paling serius yang pernah ditampilkannya.
Nova mengangguk dengan wajah tak kalah serius, lalu tersenyum. "Kau takkan menyesal."
Tyler tertawa. "Aku yakin aku takkan menyesal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hearts' Resonance
Teen FictionBagai bumi dan langit, seperti Kutub Utara dan Selatan, laksana Merkurius dan Neptunus. Begitulah hubungan Euphonia dan Valent. Hanya karena Valent meminta Euphonia bermain piano dalam pentas kelas, gadis itu jadi membencinya dan bahkan untuk menyeb...