Chapter 1

338 36 4
                                    

"Alice, ayolah! Aku harus mengantar ke sekolah mu terlebih dahulu sebelum aku pergi ke sekolah ku. Jadi cepatlah!" Teriak Nathan, Kakak laki-laki ku.

Umur ku dan Nathan hanya berjarak 4 tahun. Sialnya hanya di sekolah dasar kita bisa bersama.

Tahun ini adalah tahun terakhir Nathan bersekolah di sekolah menengah atas.

Mungkin tahun depan ia sudah menjadi mahasiswa jurusan kedokteran seperti impiannya.

Dan aku?

Aku duduk di bangku sekolah menengah pertama. Tahun depan juga tahun terakhir ku.

Yah, mungkin karena perbedaan umur ku dan Nathan yang cukup dekat, membuat kami sering dimarahi Daddy karena kami selalu bertengkar.

But, bertengar dengan Kakak laki-laki itu sangat menyenangkan!

Karena Mommy akan selalu membela ku jika aku bertengkar dengan Nathan.

"Alice, aku sungguh akan meninggalkan mu kali ini jika kau tidak selesai dalam 5 menit!" Ucap Nathan tiba-tiba membuka pintu kamar ku.

"Aku bahkan belum mendapat jatah sarapan ku." Ujar ku sambil memelas padanya.

"Oke aku akan meninggalkan mu. Selamat menunggu bus di halte dekat rumah mantan pacar mu!" Ejek Nathan yang sekarang menenteng tasnya dan bersiap untuk memasuki mobilnya.

"Fine! Aku akan membawa jatah sarapan ku kalau begitu." Balas ku ketus.

"Oh, kau bisa memakai sepatu mu di mobil. Agar kita bisa mempersingkat waktu. Come on!" Ajak Nathan bersemangat.

Dasar, aku tahu persis apa yang ingin Nathan lakukan jika ia datang ke sekolah sangat pagi.

Yah, apalagi kalau bukan menyontek pekerjaan rumah dengan sahabatnya, Gwen.

Gwen adalah sahabat Nathan sejak mereka bersekolah di taman kanak-kanak.

Gwen adalah gadis yang cantik dan sangat pintar, menurut ku. Tidak heran banyak lelaki yang ingin mendekatinya.

Tapi sejauh ini aku belum pernah melihat Gwen mempunyai pacar satu pun. Entah karena ia ini pemilih atau ia sedang menunggu seseorang?

Who knows?

"Graituitty!!" Teriak Nathan dari bawah.

Sial, dia memanggil ku dengan nama tengah yang paling ku benci.

Ya seperti yang kalian sudah ketahui, nama panjang ku adalah Alicia Graituitty Tomlinson.

Itu adalah nama tengah yang buruk, menurut ku.

"Apa kau tidak bisa bersabar sedikit tuan Fiance?" Ucap ku balik menanggilnya dengan nama tengahnya.

Well, kami berdua sama-sama membenci nama tengah kami.

Nathaniel Fiance Tomlinson dan Alicia Graituitty Tomlinson.

•••

"See you later! Maafkan aku tapi siang nanti aku tidak bisa menjemput mu." Ucap Nathan saat dia telah mengantar ku sampai di sekolah ku.

Tok.. Tok..

Terlihat seorang pemuda yang mengetuk kaca mobil Nathan dengan pelan.

Kenalkan dia adalah Alex. Sahabat ku sekaligus tetangga kami dulu saat Daddy belum menjual rumahnya yang di Wellington ST.

"Apa kabar, Nath?" Sapa Alex pada Nathan.

"Oh aku baik. Bagaimana dengan mu?" Balas Nathan ramah.

Aku memutar kedua bola mata ku saat mendengan Nathan berubah 180 derajat saat di depan orang lain.

"Alex, apa aku bisa menumpang mu saat pulang nanti? Nathan tidak bisa menjemput ku." Pinta ku.

Alex mengangguk dan tersenyum. "Tentu saja! Aku juga akan mengajak mu jalan-jalan dulu sepulang sekolah nanti. Ya tentunya dengan mobil ku yang ku parkir di supermarket sebelah."

"Ehm, Alice, ku rasa kau harus membatalkan rencana jalan-jalan mu dengan Alex karena nanti siang aku bisa menjemput mu." Kata Nathan lalu menatap tajam Alex.

"Oh ayolah, apa yang salah dengan jalan-jalan sesudah pulang sekolah?" Balas ku sambil memelas.

Nathan menarik napasnya lalu menutup kaca mobilnya dengan tombol yang ada di dekat tempat ia menyetir.

"Kau tahu Alex belum memiliki izin mengemudi, Alice." Ucap Nathan enteng.

"Kami hanya akan membeli ice cream atau snacks, Nath! Tidak akan ada polisi yang menilang di daerah dalam pemukiman!" Sergah ku.

"Aku tunggu kau di dalam, daah!"

Aku melihat gerakan tangan Alex yang seolah-olah berbicara pada ku dari luar kaca mobil Nathan.

"Aku akan adukan pada Daddy kalau begitu. Aku akan bilang kau pergi dengan pemudi yang belum memiliki izin." Ancam Nathan sambil melirik ku.

"Ukkh! Baiklah, jangan terlambat menjemput ku!" Ucap ku lalu membuka pintu mobil dan pergi begitu saja tanpa mencium pipi Nathan, seperti yang bisa diajarkan oleh orang tua kami.

Nah, kalian lihat kan? Begitulah Nathan.

Aku hampir tidak punya kesempatan untuk hang out bersama Alex.

Padahal, hey, Alex 'kan sahabat ku! Nathan pun juga telah mengenal Alex. Apa yang salah?

•••

A/N (Nathan on mulmed)

Omg omg maaf yaa baru nongol:( astagfirullah ini fanfic nganggur 1 bulan.

Masih ada yang baca gak ya?:(

Kemarin-kemarin tuh sebenernya mau update, tp ya gitu stuck dan gak ada ide.

Makasih buat alliyaputrii yang udah kasih saran biar optimis dan kasih cara biar bisa bikin cerita yang bagus! Thanks ya all!

By the way, minal aidin wal faizin yaa! Mohon maaf lahir&batin💖

-aca- 11/07/2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sibling(s) ✖️ sequel of fangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang