one

149 5 2
                                    

Gadis mungil nan cantik itu terlihat sangat ketakutan.tanganya gemetar,dadanya berdegup kencang,nafasnya tak beraturan.sang mama yang  berjalan di sampingnya sambil mengenggam tangan gadis cilik itu akhirnya berhenti melangkah.hasnah tau,putrinya gugup                                                        
"Jangan gugup gitu sayang..."hasnah berlutut menyamai tinggi Putri kecilnya.aida menunduk murung.
"Kamu mau jadi dokter kan?dengan ini kamu bisa mewujudkan impian kamu nak"Hasna membuka topi berlogo tutwuri handayani yang bertengger di kepala kecil aida.ia mengelap keringat yang mengalir di kening sang Putri.
"Ai takut mam"gadis itu memeluk Hasna.
Hasna paham betul apa yang dirasakan putrinya.ia pasti akan tidak biasa beradaptasi dengan lingkungan sekolah.sudah 1 tahun ia tidak pernah mengenyam pendidikan semenjak gadis itu keluar dari sekolah karna sakit berat.sejak saat itu pula ia tak pernah lagi bermain dengan anak sebayanya.ia  menghabiskan waktu di dalam rumah dan rumah sakit.

"Kamu gak boleh takut!"Hasna tersenyum lebar.lalu memakaikan topi merah itu diatas rambut ikal ai.
Kedua perempuan beda generasi itu pun melangkah hingga akhirnya tiba di sebuah gerbang sekolah dasar.

---------
Bel sudah berbunyi nyaring.murid kelas 4 berhamburan bak anak ayam yang baru keluar kandang.seorang gadis berkulit putih dan berambut kecoklatan berjalan perlahan menuju pintu keluar.ia membiarkan semua murid keluar duluan sedangkan ia keluar terakhir.dalam hati ia berharap semoga mamanya telah berjaga di depan gerbang.jika tidak ia tak tau nasibnya akan seperti apa.
Ai melangkah diantara dinding lorong yang sunyi.pandanganya menyapu seluruh bagian sekolah barunya.sekolah yang sangat Indah dan bersih.tak ada secuil pun sampah yang terlihat.pandanganya tiba-tiba tertuju pada sosok yang sedang bermain basket seorang diri dilapangan yang luas.ai berhenti melangkah.entah mengapa sosok itu sangat mengagumkan di matanya.
Sejurus kemudian,ai tertangkap basah tengah memandang anak lelaki itu.anak lelaki itu membalas tatapan ai dengan menaikkan satu alisnya seolah berkata'apa'
Ai mengeleng kaku.ia segera melongos pergi.

------------

"Kamu kedinginan gak?"suara itu memecahkan lamunan ai yang berkecamuk.
"Nggak kok"ai mengeleng.sebenarnya ia sangat kedinginan beradu dengan angin kencang diatas boncengan sepeda.sore itu cuaca sedang buruk.tak lama lagi diperkirakan akan turun hujan.
"Peluk kaka aja kalau kedinginan"fahri memperlambat laju sepedanya.ai yang sudah masuk angin itu pun segera memeluk tubuh sang kaka erat.ada rasa hangat yang menjalar disekujur tubuh ai.fahri tersenyum simpul ketika melihat tangan mungil adik kesayanganya melingkar di perutnya.

---------
                                                          "Kata dokter ai udah sembuh 100% mas.oprasinya lancar.sekarang bahkan ai udah bisa sekolah lagi"
"Alhamdulillah.maaf aku gak bisa pulang sekarang"
"Iya gak apa-apa mas yang penting mas harus tetep doain ai semoga sehat terus!"
"Iya sayang mas selalu doain ai kok.kamu juga jangan lupa istirahat.kamu juga kan baru dioprasi juga"
"Iya papa sayang...lagipula mama udah sangat sehat kok.apalagi ketika tau,ai bisa sehat lagi.mama bahagia pap!bahagia banget!"
"Maaf mam papa harus lanjut kerja.nanti papa telfon mama lagi kok!assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam"

Sambungan telfon pun terputus tapi kerinduan akan hadirnya sosok tulang punggung keluarga itu tak akan pernah terputus.hasnah sangat merindukan marwan.sudah 3 kali lebaran dilalui keluarganya tanpa kehadiran pria gagah itu.hasnah sangat mengiginkan suaminya itu agar cepat pulang dan tidak usah bekerja jauh darinya.tapi,apalah daya untuk mencari rizky paling besar haruslah juga mengambil resiko nya tak kalah besar.
"Eh anak mama udah pulang.kamu pasti laper ya?"hasnah tersenyum melihat kedatangan putrinya.ia lalu membuka dasi di kerah seragam ai dan melepas topi dikepalanya.
"Bentar ya mama ambil makanan dulu"
Hasnah beranjak ke dapur tak lama ia datang membawa sepiring bubur."Sini sayang....makan dulu.mama suapain ya?"

Cinta Itu KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang