FW Part 4

48 6 0
                                    

Mf klo ada typo
Happy reading >.<
.

.

.

****
Nema Pov

Ternyata kata kata bunda saat itu memang benar. Setibanya aku di kerajaan aku langsung disambut para dayang...ergh...maksudku disambut untuk langsung berlatih dengan dayang rin bagaimana cara menjadi pengganti ayahku suatu hari nanti.

Sesampainya aku di kamar, dayang rin memberikan baju kebesaran yang mirip dengan punya bunda. Sebelumnya baju yang kupakai adalah baju yang biasa aku pesan pada ify dayang bagian pakaian kerajaan. Keluarganya sejak dulu selalu menempati bagian itu seperti pewarisan harta saja.

Setelah memakainya, baju yang kupakai itu seperti perkiraan ku, bahannya seperti punyaku dulu cuma..."ini sangat berat rin!" gerutuku pada rin.

Rin menunduk "anda akan terbiasa memakainya Lady Nema..." kutahu itu hanya alasan agar aku mau memakainya. Yah... Apa boleh buat, ini juga demi ayah,bunda dan kerajaan tercintaku...tanah kelahiranku...

Aku mengangguk sambil duduk di pinggir kasurku dan dapat kulihat senyum bahagia dari rin...entah sejak kapan aku tidak memanggilnya dayang...aku sudah mengagapnya ibu angkatku, sekaligus temanku tentunya.

"Hamba akan memanggil guru anda, jadwal anda sore ini adalah tata krama kerajaan resmi. Hamba mohon diri Lady..." izinnya sambil membungkukkan tubuhnya lalu berjalan mundur keluar dari kamar.

Tentang tata krama sebenarnya aku sudah belajar. Tapi tidak dengan tata krama resmi, itu adalah tata krama yang ditujukan untuk orang luar kerajaan.

Yah...aku benci dengan ini...aku benci dengan kekakuan!aku benci peraturan yang ketat! Dan itulah yang membuat ayah dan bunda tidak melarangku untuk berbuat semauku. Lagian perbuatanku juga tidak kelewat batas. Aku juga masih memegang sopan santun kerajaan ketika di luar istana, aku tidak mau mereka yang diluar menyangka bahwa raja dan ratunya tidak dapat mendidik anaknya dengan baik. Huh....!

"Lady..."

"...."

"Lady Nema...?" tanya seseorang sambil memegang bahuku.

"Huh...ada apa?" tanyaku balik tanpa kusadari dari tadi aku melamun.

"Maaf jika hamba mengganggu anda...hamba hanya akan melaksanakan tugas hamba mengajar anda..." jawabnya lalu ia menjauhi tubuhku menunduk memberikan hormat.

"Tidak usah terlalu formal begitu...bangunlah..." ucapku dengan ramah.

"Siapa namamu?"tanyaku kembali ketika aku melihat bibirnya akan berbicara. Aku memang suka mengerjai orang baru yang akan mengerjakan segala kepentinganku dayang, prajurit ataupun guru seperti yang aku lakukan sàat ini. Aku ingin orang yang mengurusku orang yang sabar.

"Nama hamba oku.. Oku Mihatsu" jawabnya. Oh...rupanya dia dari keluarga Ming. Pantas saja ia bisa menjadi guruku. Tentu dia terpilih...keluarganya sudah terkenal di seluruh kerajaan dengan kepintarannya.

"Baiklah... Oku silahkan dimulai..."ujarku. "Kau bisa memanggilku dengan Nema saja kalau mau..."tambahku lagi. Dan dia hanya mengangguk menanggapinya.

****

"Hamba mohon diri Lady...."ucapnya memberi hormat lalu keluar setelah aku mengizinkannya.

Begitu ia keluar aku langsung membuka seluruh benda yang berada di rambutku dan gelungannya. "Lady hamba..-ehm...anda seharusnya tidak melepaskan itu Lady Nema." ucap rin. Aku mengabaikannya, entah kenapa baru sehari aku bertemu dengan Yoshi telah menghilangkan sifat kekanak kanakan ku.

Fantasy World (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang