#12

3K 307 28
                                    

Hari sudah semakin gelap Hyemi baru saja menginjakan kakinya di apartemen miliknya. Hyemi membuka pintu dengan sedikit kesulitan karena Ziyu yang tengah terlelap dalam gendongannya.

Saat Hyemi sudah berhasil membuka pintu ia dengan segera masuk kedalam, ia bingung dengan keadaan ruangan yang masih gelap. 'Apa Sehun belum juga pulang ?' pikir Hyemi.

Hyemi melangkah memasuki kamar Ziyu, ia membaringkan Ziyu dengan hati-hati takut nanti Ziyu akan terbangun lagi. Hyemi mengendap-endap melangkah keluar.

Saat Hyemi membalikan tubuhnya saat setelah menutup pintu, ia di kagetkan oleh sesosok pria jangkung yang tagah berdiri menyender pada tembok dengan tangan yang ia lipat di depan dadanya.

"Sejak kapan kau ada di sana Sehun-a ? Kau membuat ku kaget?" Sehun tetap tidak bergeming sama sekali.

"Apa kau sudah makan Sehun-a ?" lagi. Sehun tetap tidak merespon pertanyaan Hyemi. Hyemi mengerutkan keningnya.

"Kau kenapa Sehun-a ? apa kau sakit ?" Hyemi menghampiri dan menyentuh dahi Sehun untuk memastikan suhu tubuh pria yang ada di hadapannya itu.

Sehun menepis tangan Hyemi. "Jangan sentuh aku!" ucap Sehun dingin.

Hyemi kaget. Hyemi menatap manik mata Sehun, ia melihat pancaran benci yang tersorot di matanya. "Sehun-a kau kenapa ?" ujar Hyemi.

"Apa kau bersenang-senang hari ini dengan luhan hyung?" ujar Sehun dingin.

Hyemi mengerutkan keningnya, bingung. "Apa maksudmu ? Aku berkunjung ke rumah paman Jang karena bibiku sakit."

"ahh, benarkah ? lalu apakau senang di antar oleh Luhan Hyung?"

"sebenarnya apa maksudmu ?"

"seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu . kenapa kalian berdua bisa berada di café, hah?" Sehun meninggikan suaranya.

Hyemi terlonjak kaget. Suara keras Sehun membuatnya takut "yak~ Oh Sehun kau bisa membangunkan Ziyu. Dan apa kau bilang 'kalian berdua' apa maksudmu aku bahkan bersama Ziyu saat itu dan juga Minji "

Sehun menatap sebentar pintu kamar Ziyu.

"apa kau ingin menyangkal fakta yang ada Jung Hyemi" kali ini Sehun menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Yak~ Sehun-ah bisakah kau menjelaskannya dengan kepala dingin, aku bahkan tidak tau maksudmu." Ujar Hyemi tenang.

Sehun menyodorkan ponselnya ke depan wajah Hyemi. Seketika mata Hyemi melotot melihat gambar yang ada di ponsel milik Sehun dan kini ia mengerti kenapa Sehun menjadi seperti ini.

"apa kau berencana kembali padanya, setelah tahu bahwa kalian dulu pernah akan di jodohkan. Bukan begitu ?" Sehun menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"dari mana kau mendapat foto ini ?" suara Hyemi sedikit bergemetar saat mengucapkannya.

"jadi foto ini benar" Sehun tersenyum kecut.

"kau tidak percaya pada foto itu kan ? Luhan oppa tidak mencium ku dia hanya membersihkan mulutku yang terkena coklat"

"apa kau tidak punya tangan hanya untuk membersihkan sisa coklat yang menempel pada bibirmu, hah?"

"Sehun-a" sebutir air mata menetes dari mata indah Hyemi. Ia yakin bahwa ini adalah kesalah pahaman.

"apa aku kurang baik menjadi ayah bagi Ziyu ? dan apakah aku tak becus menjadi suami bagi mu ?" suara Sehun melemah.

"Sehun-a" kini air mata Hyemi sudah membajiri kedua pipi tirusnya.

"Apa kau ingin kembali pada ayah asli Ziyu ?" tanya Sehun lemas.

"Sehun-a kau salah paham. Aku bahkan tidak pernah berpikir akan hidup bersamanya, Sehun kumohon percayalah pad-"

"apa kau ingin mengakhiri hubungan ini ?" ujar Sehun dingin.

Deg~

Bagaikan di hantam oleh bongkahan es yang sangat dingin, dan di tusuk oleh belati yang sangat tajam Hyem merasakan hatinya sangat sakit. Tangannya kini bergetar dengan sangat hebat, air mata yang semakin deras."Seh-"

"Baik, Ayo kita akhiri semua ini." Sehun meraih jaket yang ada di sofa yang berada di sampingnya. "jagalah kesehatamu, sampai hari di mana kita akan berpisah."

Sehun melangkahkan kakinya menjauh dari Hyemi sampai ia hilang di balik pintu apartemennya.

Tubuh Hyemi merosot bersamaan dengan hilangnya tubuh Sehun di balik dinding pembatas. Hyemi meremas dadanya yang sangat sakit, ia menangis dalam diam ia takut Ziyu akan terbangun dan melihannya menangis.

Hyemi berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar Ziyu. Ia memegang knop dan membukannya secara perlahan. Hyemi lega saat melihat Ziyu yang tertidur dengan pulas, ia melangkah mendekat pada Ziyu dan ikut berbaring di sampinya. Hyemi mengelus rambut Ziyu dengan lembut dan mengecupnya hangat, ia memeluk dan ikut terlelap bersama dengan Ziyu.

Hyemi terbangun saat matahari menerobos masuk melalui jendela yang sedikit terbuka, ia kaget saat tidak melihat Ziyu dalam dekapannya. Hyemi berlari keluar kamar dan nihil ia tidak menemukan Ziyu di dalam rumah saat ia melihat lemari es terdapat kertas yang tertempal disanah. Ia menghampiri lemari es tersebut dan membacanya.

'eomma tadi bibi Kim datang ke apartemen kita dia bilang ia akan mengantarku pergi kesekolah. Aku pikir Appa yang menyuruh bibi Kim untuk menjemputku karena Appa sibuk mencari uang untuk membelikanku robot lagi KKK~ . eomma bibi Kim sangat baik, tidak salah Chanyeol ahjussi memilihnya. Jadi eomma tidak perlu khawatir aku akan baik-baik saja bersama Bibi Kim, eomma istirahat lah aku sangat khawatir saat melihat wajah eomma ku yang cantik menjadi pucat.Ahh eomma aku minta maaf karena tidak berpamitan dulu pada eomma saat aku pergi ke sekolah, aku menyayangi eomma dan appa'

Hyemi memejamkan matanya erat dan sedikit meremas kertas yang berada di tanganya untuk menguragi rasa sakit yang kini bersemayam di hatinya 'Apa Ziyu mendengar pertengkaran semalam?'

TBC

Maaf yah kalo ceritanya ngajelas, author nggak ada inspirasi buat ngetik cerita ini

Like and comment nya di tunggu

Bye~
#MissTypo

Married Because Of AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang