Isi Hati Hana-Nickh

1.3K 36 5
                                    

Aku meyakinkan diri atas perasaan ku padanya, aku tidak bisa mengelak lagi. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Semakin hari rasa itu meningkat secara signifikan. Ia begitu menarik, sayang untuk dilewatkan. Bahkan untuk sedetik saja.

Mungkin aku sudah tidak waras. Melawan segala resiko dan berkencan dengan muridku sendiri. Perasaanku tidak dapat dibohongi. Seperti apapun aku menyangkal, hati ini terlanjur takhluk oleh pesona bocah berusia 17 tahun itu. Aku, melupakan segala batasan hanya karena seorang Nickh Ardinata. Anata ni daisuki desu...

Aku bahkan nyaris lupa, bahwa aku punya tunangan di negeri sakura sana. Ya, aku bertunangan hanya karena kesepakatan kakek dengan sahabatnya. Aku tidak benar-benar menyukai pria pilihan kakek itu.

Itulah sebabnya, aku memilih tinggal disini. Meski harus tinggal sendiri, setidaknya aku tidak harus menikah dalam waktu dekat.

Bayangkan saja, umurku baru 22 tahun, dan aku harus melepas masa lajang ku dengan pria asing yang tidak aku kenal.

-Hanami Kaila Rahendra-

Aku merasa perjuangan ku tidak sia-sia. Akhirnya gayung bersambut. Ia telah membuka hatinya untuk ku. Bahkan sekarang hubungan kami semakin intens.

Ia tidak lagi menolak ku, ia lebih penurut dan kerap kali memanjakan ku. Ia adalah orang ketiga setelah mom dan Steff yang memanjakanku. Aku bahagia memiliki mereka. Wanita-wanita ku yang sangat berharga. Yang akan ku jaga, meski harus mengorbankan nyawa sekalipun.

Sejak kejadian foto pricil, aku menceritakan semua kisah masa lalu ku padanya. Semuanya, tanpa ada satu rahasia pun yang aku sembunyikan. Aku tidak mau lagi mengambil resiko suatu hari ia akan marah dan pergi lagi meninggalkan ku.

Terakhir kali ia pergi, aku benar-benar takut. Aku frustasi sampai tidak bisa berfikir jernih. Aku seperti gila. Ya,,, aku memang tergila-gila padanya. Bahkan sejak partama melihatnya di koridor depan UKS. Tabrakan itu, ku rasa itulah pertanda dari Tuhan.

Aku mengejarnya, dan terus mengejarnya. Meski harus mengalami berbagai penolakan. Akhirnya kami bersama sekarang.

Ia tak lagi canggung mengekspose kemesraan kami. Kecuali di sekolah. Kami tetap menjaga jarak. Ia adalah guru, dan aku muridnya yang baik dan pintar. Hanya beberapa bulan lagi. Dinding tinggi yang menghalangi hubungan kami, akan hilang. Ya, tidak akan ada lagi batas antara guru dan murid ini setelah aku lulus.

Aku punya berbagai rencana manis untuk masa depan kami. Aku akan membuatnya bahagia, dan tidak akan membiarkan air matanya jatuh meski hanya setetes. Itu janji ku.

-Nickh Ardinata-


Maaf kalo part ini singkat banget, disini cuma dituliskan sesi curhatan isi hati Hana dan Nickh.

SENSEI, I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang