Terlambat Menyadari

1K 13 6
                                    

Bulan bintang telah selesai mengerjakan tugasnya, tinggallah matahari yang sekarang akan memulainya. Sinarnya sangat cerah, hangat menembus celah-celah gorden seorang pria yang asik dalam bunga tidurnya.

"Hoam..."
Desahnya, sembari mengucek ngucek matanya. Dia adalah Resky, kakak Irham, dan anak sulung dari kedua orang tuanya yang sangat menyayanginya. Tak banyak waktu, ia pun bangun dan bergegas untuk bersiap-siap pergi untuk menuntut ilmu di sekolahnya.

"Pagi Resky, eh... eh... mau kemana? Sini sarapan dulu nak"
Seru seorang paruh baya yang tak lain adalah Bunda Resky.

"Nggak usah Bun, Resky langsung ke sekolah aja!"
Jawab Resky dengan dingin. Yah begitulah kebiasaan Resky tiap pagi, langsung berangkat ke sekolah tanpa sarapan dan tanpa berpamitan kepada Bunda dan Ayahnya.

Setelah sampai di sekolahnya, bukan malah ke kelasnya, Resky pergi ke lantai atas sekolahnya, yang biasanya sepi. Dia mengeluarkan sebatang rokok lengkap dengan korek apinya, ia pun menghirup rokok itu. Padahal, di sekolah ini sudah melarang siswanya untuk merokok, tapi bukan Resky namanya kalau tidak melanggar aturan itu. Selain merokok, ia juga sering minum-minuman terlarang, menggunakan benda-benda terlarang, dan juga sering bolos dari sekolah. Akibatnya pun, ia sering di skors sama pihak sekolah, sempat ingin dikeluarkan dari pihak sekolah, tetapi mengingat bahwa Ayah Resky adalah salah satu donatur sekolah ini, jadi mereka tidak berani mengeluarkan Resky.

Resky sering dimarahi Ayahnya, sering dipukuli Ayahnya, tetapi semua itu tidak bisa merubah sifatnya. Resky melakukan ini karena suatu alasan, iya sebuah alasanyang dapat merubahnya seperti ini.

Dulu, sebelum kejadian itu, sebelum kejadian sakitnya adik Resky, Irham. Sebelumnya, hidup Resky cerah, indah, lengkap. Kedua orang tua, dan satu adik, tetapi setelah adiknya itu mengidap penyakit, yang Reskypun tidak tau penyakit apa itu, semuanya menjadi berubah. Yang dulunya, Ayah dan Bundanya selalu memperhatikannya, selalu menanyakan hari-harinya, sering mengobrol bersama, dan sering jalan bersama. Tetapi semuanya telah berubah, perlakuan itu, kebiasaan itu, semuanya telah jarang didapatkan oleh Resky. Ayah dan Bundanya selalu sibuk bersama Adiknya, Irham. Resky marah, Resky murka kepada orang tuanya dan kepada Adiknya. Dari itu pun ia merubah hidupnya, merubahnya sampai seperti sekarang. Yang sering pulang malam, dan sering melakukan semua hal negatif yang dilarang agama maupun Negara.

Bel berbunyi, Resky pun membuang puntung rokoknya, lalu menginjaknya. Ia pun pergi ke kamar mandi untuk berkumur-kumur, agar tidak diketahui oleh gurunya.

"Pagi anak-anak!"
Sapa Bapak guru kepada muridnya

"Pagi..."
Jawab serempak murid-murid.

"Anak-anak, Bapak akan membagikan hasil ulangan Fisika kalian kemarin. Ulangan ini harus ditanda tangani orang tua! Dan yang nilainya dibawah KKM, akan mendapat hukuman dari Bapak!"
Ucap panjang lebar Bapak guru itu.

"Tika Anindya 96, Ahmad Fauzi 85, Rendra Al-Fajri 88, Beni Handoyo 79, Resky Maulana 55....."
Pak guru itu pun membacakan hasil ulangan para muridnya.

"KKMnya 78, yang dibawah KKM harap maju kedepan kelas"
Lanjutnya.

Reskypun maju, yap hanya Resky yang maju, karena hanya dia yang nilainya dibawah KKM.

"Resky! Kamu lagi! Kapan kamu sadar? Nilaimu banyak yang jelek dimata pelajaran Bapak. Ada apa kamu ini? Dulu kamu itu siswa teladan, siswa yang selalu mendapatkan nilai bagus. Tapi apa ini? Akhir-akhir ini nilaimu banyak yang ANJLOK! Apa kamu tidak malu? Ayah kamu salah satu donatur sekolah ini, seharusnya kamu membanggakan beliau, bukan malah mempermalukan beliau!..."
Tak sempat menyelesaikan caci-makiannya,

Reskypun menjawab
"Saya mohon Pak, jangan sangkut pautkan saya dengan Ayah Saya!"
Ucapnya, sambil mengambil kertas ulangan dan tasnya, lalu beranjak meninggalkan kelas.

Terlambat MenyadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang