Seorang wanita berdiri di hadapan sebuah bar dengan desain vintage pada bangunannya. Bangunan ini sedikit terpencil, kita harus jalan jauh di sebuah gang, baru mendapatkan bangunan ini. Wanita tersebut mencocokkan alamat pada kertas yang tengah ia genggam dan melihat bangunan itu. Dia mengangguk lalu memasukkan kertas tersebut kedalam tas kecil yang ia bawa. Wanita yang memakai baju dengan celana pendek itu masuk kedalam bangunan tersebut.The Medley Bar.
Sebuah bar yang sangat fancy, yang sebenarnya berada di tengah - tengah kota Los Angeles. Bar yang terkenal dengan musiknya yang catchy. Begitu ia masuk, ia langsung disuguhi dengan pemandangan orang - orang yang tengah menari mengikuti musik yang menghentak - hentak. Wanita tadi masuk dengan canggung. Disetiap area, terdapat meja kecil dengan gelas - gelas tinggi yang berisi cairan kuning.
Di lain sisi, seorang pria yang tengah meneguk minumannya menolehkan kepalanya dan melihat seorang wanita tengah berdiri dengan canggung. Wanita tadi tersenggol oleh orang - orang yang sedang menari, membuat gelas yang berada di sebelahnya pecah. Pria itu memiringkan kepalanya begitu semua tatapan mata berada pada gadis itu. Gadis itu kemudian berjongkok, bermaksud untuk mengambil pecahan kaca.
Sadar atau tidak, pria dengan pakaian hitam tersebut berdiri lalu menarik lengan gadis itu lembut. Tangannya menyentuh jemari kecil wanita tersebut. Ia lalu membawanya keluar. Musik teredam dengan suara klakson kendaraan - kendaraan.
Gadis tersebut menarik lengannya dari genggaman pria tadi. "Who are you?"
Pria tersebut mengangkat kedua tangannya dan menggeleng "i'm not a bad person,"
"Seperti aku percaya saja," desis gadis itu. Pria tersebut sedikit menundukkan kepalanya lalu tersenyum geli. "Kau orang korea?"
"Darimana kau tau?"
"Kau baru saja berbicara dalam bahasa korea,"
Gadis itu menngerjapkan matanya takjub. Dia baru saja bertemu dengan seseorang yang satu rumpun dengannya di kota sebesar ini. Pria tersebut tersenyum gemas begitu melihat mata bulat itu membesar. "Kau lucu,"
"Aku Kim Jongin, kau bisa memanggil ku Kai," Kai mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Gadis tersebut membalasnya dengan ragu. "Aku jung soojung, Krystal," senyum terbit di kedua wajah mereka.
Kai yang lebih dulu melepaskan tautan tangan mereka "mau makan di kafe terdekat?"
Krystal menatapnya curiga. Kai dengan cepat mencari alasan yang tepat "its really nice to see korean people here, just one americano maybe?" Krystal kemudian tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. Kai tertegun sebentar sebelum kesadaran menyadarkannya. Mereka mulai berjalan dalam diam. Krystal menikmati jalanan dan toko - toko yang unik seperti yang biasanya dia lihat di film - film. Angin malam menerpa wajahnya dengan lembut.
Kai berdehem lalu mengaitkan tangannya dibelakang tubuhnya. "Jadi.. Kalau aku boleh tau, apa yang kau lakukan di LA? Kau sekolah?"
Krystal menggeleng "aku hanya hem kabur? Kau?"
"Aku sudah menetap disini sejak setahun yang lalu, sama denganmu, aku kabur dari semuanya,"
Krystal mengheka napas "yep, ada satu saat aku lelah dan tidak bisa menyanggupi permintaan mereka,"
Kai mengangguk, menyetujuinya. Tidak ingin bertanya lebih lanjut. "Lalu apa yang membawamu ke bar itu? Aku lihat sepertinya kau tampak tidak menyukainya,"
"Aku hanya ingin mencari hiburan, aku pikir itu akan membantu. Tapi ternyata didalam sana mengerikan, aku tidak terbiasa dengan suara musik yang terlalu kencang dan orang - orang yang menari dengan bebas," tawanya.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Heartbreak Hotel
FanfictionThis is the heartbreak hotel In this place that is left for me I lay alone, forget you Tears come but I forgive you Today, I'm checking out I wanna leave this place...