PROLOG

32 1 0
                                    

PROLOG

Tangannya mengusap sebuah cermin yang berembun di dalam kamar mandi dengan seberkas sinar mentari menembus jendela.

Alisnya mengerut samar melihat bayangan dirinya di depan cermin.

“Bisakah mataku kembali ?” ,tanya dalam benaknya. Sudah hampir 7 tahun berlalu dia kehilangan cahaya pada mata kirinya, bisa diartikan buta. Kini ia hidup dengan satu mata yang sudah rabun.

Kehidupannya sederhana, tidak berlimpah segalanya. Bersosialisasi bukan keahliannya. Baginya banyak bicara hanya akan membunuh manusia namun, ia memiliki hati selembut sutra dan sehangat mentari senja.

Bagaikan boneka tua sobek, terdapat banyak tambalan bekas jahitan tangan, terpajang dibalik lemari kaca yang usang.

Begitulah orang lain memandangnya, bukan karena fisiknya saja melainkan, kepribadiannya yang seorang introvet.

Tinggal di sebuah kompleks kecil nan ramai, dengan tetangganya yang menggunjingnya. Membuat dirinya sadar bahwa semua memang fana, keindahan serta kecacatan yang hanya tipuan masa. Dunia mereka hanya fatamorgana di gurun Sahara yang suatu saat akan sirna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTROVET FALLIN IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang