Prolog

161 16 1
                                    

Taman bermain

Gadis kecil berusia sepuluh tahun sedang asik bermain ayunan, namun ada suatu kejanggalan.
Kenapa di tempat bermain seperti ada yg menangis? Dia harusnya bahagia sama seperti yang lainnya.
Lunna pun menghampiri anak itu.
" Hai kamu kok nangis " Lunna mengusap pipi anak itu. Anak itu malah semakin menangis lebih keras, Lunna kebingungan bagaimana cara untuk menghibur anak itu?
Akhirnya ia mengajak anak itu untuk bermain ayunan bersamanya.

"Ayok main jangan nangis lagi ya" Lunna tersenyum sangat manis pada anak itu. Entah apa yang dirasakan Lunna sekarang ia begitu takjub dengan anak itu, Lunna merasakan kehangatan terpancar dari wajah anak itu padahal ia tidak tahu menahu tentang anak itu.

"Lunna kesini sebentar sayang" ucap mama nya ramah
"Iya mah" "eh, aku kemama ku sebentar ya kamu tunggu disini " anak itu hanya mengangguk

Beberapa menit kemudian ketika Lunna ingin menghampiri anak itu kembali, anak itu sudah tidak ada di tempatnya. Tepat di kursi ayunan tersebut, Lunna melihat secarik kertas berwarna biru. Lalu membukanya untuk melihat isi kertas tersebut.

"DANIEL"

Didalam surat itu hanya ada tulisan nama. Lunna pikir mungkin namanya Daniel. Lunna berharap bahwa dia akan bertemu dengan anak itu sekali lagi.

***

Vote ugh

Thankseu

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang