Cherry Blossom sudah mulai bermekaran, membuatku ingin melakukan satu hal. Satu hal yang tidak bisa ku lakukan dengan kedua orang tuaku lagi. Yaitu piknik. Mereka meninggalkanku sudah hampir 3 tahun dan aku masih sangat merindukan mereka.
"Hei, Rachel" panggil salah satu penjual street food di sana.
"Ohh, hey Cal, apa kabar?" tanya Rachel.
"Aku tidak salah? Ini Rachel? Sudah lama tidak bertemu denganmu, kenapa kau sudah lama sekali tidak datang ke sini?" tanya pria yang sering disapa Cal itu.
"Mungkin untuk sekarang ini aku bakal sering mampir karena rumahku deket sini. Aku baru pindah semalam." kata Rachel sambil tersenyum kepadanya.
"Ya, kau harus sering mampir ke sini. Aku akan memberimu makanan gratis setiap kau datang" kata Cal tersenyum pada Rachel.
"Oh my God, terima kasih Cal. Aku sangat hargai itu. Aku akan datang ke sini lebih sering jika begitu" kata Rachel lalu ketawa.
Pria itu juga ketawa mendengar ucapan Rachel, "Pastikan itu, Rachel" balas pria itu.
"Baiklah, aku harus pergi. Semoga harimu menyenangkan" kata Rachel tersenyum lalu melambaikan tangannya.
"Semoga kau juga" jerit pria itu.
Rachel pun pergi ke tujuannya dengan kereta bawah tanah. "Kenapa kereta sepi sekali?" Pikir Rachel. Ia pun memutuskan untuk duduk saja karena kereta sepi.
Dan tibalah seorang pria yang tampan menarik perhatiannya. Ini juga salah satu alasan kenapa Rachel lebih suka kemana-mana dengan kereta bawah tanah. Akan banyak pria/lelaki tampan yang menaiki ini karena harganya murah dan cepat.
Tapi sepertinya pria itu bukan orang sini. Wajahnya seperti orang Asia. Rachel terus menatapnya sampai akhirnya pria itu menoleh ke arah Rachel. Dan secepat kilat Rachel menoleh ke arah lain. Pria itu lalu berdiri dan menuju ke arahnya.
"Oh my God, sepertinya ia tahu aku meliriknya. Apakah ia akan menegurku di kereta ini? Jangan sampaii" batin Rachel.
Pria itu melewatinya. Rachel berhembus napas lega karena itu. Sekarang ia berdiri di depan pintu dekat Rachel.
"Mungkin ia akan turun di pemberhentian selanjutnya. Dan apa? Aku juga berhenti di sana. Apakah aku harus berdiri di dekatnya?" Pikir Rachel.
Dan akhirnya Rachel pun memutuskan untuk berdiri dan ia berjalan dekat pria itu. Tapi bukan di sampingnya, melainkan di belakangnya. Kereta pun berhenti dan penumpang pun bergantian untuk masuk.
Tiba-tiba entah ada angin darimana. Sebuah karcis jatuh dari kantung celananya sewaktu pria itu mengambil barang. Dengan cepat Rachel mengambil karcis itu lalu berlari ke arah pria itu.
"Permisi, hmm, ini karcis anda jatuh tadi" kata Rachel lalu menyodorkan karcis milik pria itu.
"Oh, terima kasih" ucap pria itu lalu meninggalkan Rachel begitu saja.
"Huh- apa lagi sekarang? Apa orang Asia memang seperti itu? Ehh, waitt, seharusnya memang itu aja yang harus dikatakannya. Kau saja yang berharap dia menanyakan suatu hal lebih kepadamu Rachel Stewart" batin Rachel.
Lalu ia pun meninggalkan stasiun itu dan menuju ke tujuannya. Krematorium dimana ayah dan ibunya berada.
================================
Hollaaa, balik lagi buat nulis. Semoga kalian suka. Mungkin beberapa dari kalian udah pernah baca cerita gue yang "Who?" Tapi gue unpublish karena takutnya kalo sambung juga ceritanya bakal lari. So gue memutuskan untuk buat yang baru. Vommentnya yaa, biar gue lanjut ke part selanjutnya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT?
Teen Fiction#1 in Indo (April 2019) #1 in ceritaindo (Feb 2021 til Apr 2021)