"Gaah benar-benar menyebalkan, aku sudah memutuskan untuk tak mau pergi ke gedung CCG kalau tidak ada urusan tapi sekarang malah disuruh meneliti kesana." Omel Rose sembari membanting sedikit gelas besar yang tadinya berisi Vodka kini telah habis seluruhnya, sementara Uta yang menjadi tempat curhat Rose hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan dari sahabatnya satu itu.
"Mungkin Karma sedang mendatangimu?." Komentar Uta meminum minuman yang ada digelasnya.
"Hah mana mungkin?, dia sedang berusaha membunuh gurita disana, jadi gak mungkin dia mendatangiku." Jawab Rose membuat Uta seketikah sweetdrop.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu, lagipula ini bagus kan?, setidaknya kamu bisa mengorek info dari CCG, bukankah kamu penasaran dengan objek penelitihan yang pernah dikatakan adikmu itu." Ucap Uta melirik Rose dengan mata yang berubah menjadi mata Ghoul.
"Maksudmu manusia yang diberi RC Ghoul?, tapi itu kan masih rancangan dan belum sepenuhnya dilakukan."
"Bisa saja kan mereka sudah melakukannya?, hanya saja mereka menyembunyikan faktanya dari public maupun anggota mereka, kamu sendiri yang mengatakan kalau manusia itu akan melakukan apa saja agar tujuannya tercapai." Jawab Uta yang seketikah membuat Rose bungkam, benar apa kata Uta, manusia itu akan melakukan apa saja agar tujuan mereka tercapai, bahkan walau itu harus mengorbankan manusia lain, itu yang dipikirnya saat ini.
"Mungkin Clarisa mengusulkan hal ini agar aku bisa lebih tau tentang CCG dan tujuan mereka mengingat aku selalu mengeluh padanya." Ucap Rose memandang kearah bunga mawar putih yang ada didalam vas didepannya.
"Mungkin, dia selalu mementingkan kebutuhanmu kan?."
"Ya, terima kasih Uta, memang lebih baik kalau hal ini dibicarakan denganmu." Ucap Rose berdiri dari tempat duduknya dan meletakan sejumlah uang diatas meja.
"Sudah mau pergi?."
"Ya, hari ini aku ingin jalan-jalan sebentar."
"Mau terbang ke langit Agehachan?." Tanya Uta tersenyum kearah Rose yang dibalas senyuman juga olehnya.
"Iya, hari ini langitnya cerah, jadi aku ingin terbang sebentar, sudah ya." Jawab Rose melambaikan tangannya pada Uta lalu keluar dari bar itu menuju salah satu gang sepi tak jauh darinya.
Segera saja dia memakai wig dan topeng yang dia bawa lalu menutupinya menggunakan tudung jas berwarna putih miliknya. Rose melompati atap rumah demi atap rumah hingga dia sampai disebuah menara, memutuskan untuk berhenti dan duduk disana. Bisa dia rasakan hembusan angin yang cukup kencang hingga membuat tudungnya terlepas dan menampakan wig dengan warna babyblue didalamnya. Matanya pun berubah warna menjadi merah menyala karena malam ini bulan purnama.
"Bulan yang indah, rasanya aku ingin menyanyikan lagu." Gumamnya menatap kearah bulan purnama. Diapun menyanyikan sebuah lagu sembari memainkan music dari mp3 player miliknya.
How could I have known that you suddenly would change my life?
You turned my world upside down. I'm so in love
Held me close to you
With your eyes you made me laugh
As all around corridors and paper burn
Even though this place is coming down
I am burning up with a desire
Nothing I can do but listen more to
Your kind voice "We'll make it through!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (II)
FanfictionAku tak mengerti jalan pikirannya, kenapa dia lebih memilih bergabung dengan Aogiri daripada kembali ke Anteiku?. Apa dia akan pergi sama seperti orang itu?. Dan juga kenapa masa lalu kembali datang menghantuiku?. . Sequel dari Vampire X Ghoul (I)...