7 ( SinB - Mingyu )

1.1K 109 7
                                    

Judul : hurt

Seorang pria terlihat sedang berlari ke arah seorang gadis yang sedang duduk ditaman.

"SinBi-yya." Seru pria tadi memanggil SinBi.

"Oh, oppa sudah datang?" Jawab SinBi dengan tersenyum.

"Maafkan oppa karena terlambat, soalnya banyak perkerjaan tadi."

"Tidak apa-apa, aku juga baru datang kok." Ucap SinBi seraya tersenyum. "Oppa apakah kau lapar?" Lanjut SinBi

Mingyu, pria yang dipanggil SinBi oppa tadi hanya menggeleng kepala. Tanda ia tidak sedang lapar.

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan tadi ditelpon?" Tanya Mingyu.

Sebelum menjawab pertanyaaan namjachinggu-nya SinBi menarik nafasnya dalam-dalam kemudian  mengeluarkannya secara perlahan-lahan.

"Sebenarnya, aku mengajak oppa bertemu disini karna ada yang ingin aku katakan pada oppa. Tapi sebelum itu bolehkan aku memeluk oppa untuk beberapa detik?" Ucap SinBi.

Setelah berpelukan beberapa detik. SinBi menghapus sedikit air matanya.

Itu membuat mingyu bingung.

"Oppa, ayo kita putus." Ucap SinBi memecahkan keheningan.

"Nde? Apa yang kau bilang tadi? Apa oppa tidak salah dengar?" Tanya Mingyu memastikan perkataan SinBi tadi.

"Tidak oppa, kau tidak salah dengar. Ayo kita putus." Jawab SinBi sambil mengulang ucapannya tadi.

"Ta...tapi kenapa? Apa sebenarnya yang terjadi?" Tanya Mingyu bingung.

"Aku sudah menemukan lelaki yang lebih baik dari oppa. Maafkan aku." Ucap SinBi.

Setelah menjawab pertanyaan Mingyu tadi SinBi langsung pergi meninggalkan Mingyu yang masih mematung di taman tadi. SinBi tidak ingin air matanya jatuh didepan Mingyu

.

.

"Kau harus putus dengan Mingyu sekarang juga." Ucap Hwang Jihyo. Ibu SinBi.

"Tapi kenapa eomma?" Tanya SinBi bingung.

"Karena keluarga dia dan kita berbeda!" Seru ibu SinBi.

"Berbeda? Sejak kapan cinta memandang tinggi rendah jabatan? Eomma sendiri yang mengatakan padaku."

"Pokoknya kau harus putus dengan Mingyu! Kalau tidak..."

"Kalau tidak? Kalau tidak apa?"

"Kalau tidak eomma akan membuat keluarga Kim Mingyu hancur."

.

.

Dialog pertengkaran SinBi dengan ibunya masih terekam jelas dipikiran SinBi.

"Oppa, mianhae." Ucap SinBi dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

FICLET : GFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang