Wajah Harry sedang tertidur pulas menjadi hal pertama yang kulihat pagi ini. Dan, hal pertama yang kurasakan adalah: panik! Aku baru akan melompat dari ranjang, tapi ingatan bahwa lelaki kriting itu sekarang suamiku, membuatku terhenyak.
Aku mencoba menyesuaikan diri, walau masih terasa sedikit aneh. Sangat-sangat-sangat jarang bagiku berbagi ranjang dengan orang lain, terlebih seorang laki-laki. Pertama ibu, kemudian ayah, setelah itu Lucy, lalu Zayn, dan kini Harry. Suami sandiwara yang akan menemani malamku selama berbulan-bulan.
Lama kelamaan, rasanya menyenangkan. Aku tidak tau, bahwa hanya dengan menatap wajahnya tertidur membawa perasaan gemas sekaligus nyaman. Kalau seperti ini, rasanya tidak mungkin jika dia adalah Harry yang suka meniduri sembarang gadis.
"Morrrning... Mrs. Styles."
Aku hampir saja meninggal ditempat ketika mendengar suara seraknya-yang sangat seksi. Matanya masih terpejam tapi bibirnya mengukir senyum tipis.
"Damn it, Styles!" gerutuku. "Sejak kapan kau bangun?!"
Harry membuka matanya perlahan. Ia tersenyum lagi memperlihatkan lesung pipinya.
"Sejak kau bergerak dari tidurmu." Harry menatapku sejenak dengan matanya yang setengah terbuka. "Ahh. Senang sekali teriakanmu menjadi hal pertama yang kudengar pagi ini. Kau sangat seksi saat sedang marah."
Seakan tidak cukup membuat pipiku panas, ia menambahkan, "Aku juga senang kau memperhatikanku saat aku tidur."
"AKU TIDAK MEMPERHATIKANMU SAAT KAU TIDUR!" Aku merubah posisi menjadi duduk bersandar di dashboard.
Harry mengikuti yang kulakukan sembari mengusap-usap matanya, membuatnya terlihat menggemaskan dan seksi dalam waktu bersamaan.
"Aku suka saat kau salah tingkah."
Aku memberinya pelototan, "Aku. Tidak. Salah. Tingkah!"
Harry tertawa. Tulus sekali. Senang rasanya mendengarnya tertawa di pagi hari.
"Kau tau," celetuk Harry setelah reda dari tawanya. "Kau gadis paling sulit, Smith."
Aku tersenyum, "Thanks"
"Tidak ada yang pernah menolakku sebelumnya."
Aku tersenyum lagi, "Tenang saja, Harry. Aku akan menolakmu sampai sisa hidupku."
Harry tertawa, "Kita lihat saja, B. Suatu saat kau pasti akan kutiduri."
Aku reflek mendorong bahunya menjauh, "Pergi kau!"
Harry tertawa, lalu bangkit berdiri. "Aku mandi duluan, angel."
Aku melihat Harry mencondongkan tubuhnya padaku, membuatku reflek menjauh. Wajahnya kurang dari sejengkal dari wajahku.
"Sedang apa kau, bodoh?!"
Wajahnya sepolos kertas, "Apa aku tidak boleh mencium istriku?"
"TIDAK!" Aku mendorong wajahnya kasar. "Pergi kau!"
Lagi, Harry tertawa. Ia menegakkan tubuhnya lagi, memperluas jarak diantara kami. Baru saat itu aku bisa bernapas lega.
"Istri payah. Ciuman saja tidak bisa."
Aku melotot, "A-APA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED TO A JERK [Harry Style]
FanfictionMenikah di usia muda sama sekali buka prioritas utama Bianca Smith, apalagi jika calon tunangannya adalah cowok paling mesum sekaligus paling tampan di kampus?! Sialnya, Harry Edward Styles bukan hanya mata keranjang tapi juga sahabat baik crush mas...