Hari ini hari yang padat di tempat kerja Love.
Hujan telah mengguyur tempat ini sejak siang hingga malam ini.
"Huuft.. capeknyaaa!"
Keluh Love sambil meregangkan tubuhnya.
Diluar sana sangat dingin hingga membuat jendela di sebelah Love berembun. Ia menyandarkan kepalanya ke jendela yang dingin itu. Tiba- tiba ia melihat sosok Jude di jendela itu.
'Jude?Apa?! Apa yang kupikirkan!'
Batin Love merutuki dirinya sendiri. Ia meninggalkan mejanya dan segera turun melalui lift yang menghubungkan seluruh lantai di gedung ini.
Ting!
Lift berdenting nyaring.
Muncul lelaki bertopi coklat dengan perawakannya yang tinggi. Kaos hitamnya dibalut jaket yang senada dengan warna topinya.
Ia langsung berjalan lurus tanpa melihat maupun menyapa Love.
Love juga tidak terlalu memperhatikan lelaki yang mengenakan celana joging hitam bergaris putih itu.
-----
Zrass..!
Hujan terus mengguyur payung pink yang dikenakan wanita itu. Percikan airnya sedikit banyak mengenai Love dan membuatnya kedinginan.
'Bodoh! Aku meninggalkan mantelku gara- gara bayangan Jude'
Batin Love merutuki dirinya yang menjadi ceroboh karena melamun.
"Huuh, bagaimana ini.."
Gumam Love sambil menunggu di halte bus sendirian.
Tidak. Ia tidak sendirian. Ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari kejauhan. Lelaki berpostur tinggi dengan topi cokelat yang menyangkut di kepalanya. Tidak salah lagi. Lelaki itu yang tadi menuju tempat kerja Love.
Sayangnya, Love tidak memperhatikan lelaki itu. Pikirannya terlalu sibuk memikirkan mantel cokelatnya yang tertinggal di sandaran kursinya.
-----
"Hei, apa yang kau lakukan disini?"
Tanya seseorang sambil melepas topi yang menutupi wajahnya.
"Eh-oh! Kenapa kau bertanya?"
Jawab perempuan yang memegang payung pink dengan pola merpati hitam itu setengah kaget dan takut tentunya.
"Aku tanya, apa yang kau lakukan disini?"
Tanya lelaki itu sekali lagi sambil mendekatkan dirinya kepada perempuan itu beberapa langkah.
Spontan, perempuan itu juga mundur beberapa langkah.
"A-apa yang hendak kau lakukan, hah?!"
Tanyanya dengan intonasi geram yang dibisakan. Tangannya gemetar hanya untuk sekedar mengangkat payungnya ke wajah lelaki itu agar menjauh darinya.
"Ah, maaf, aku menakutimu sepertinya,"
Ucap lelaki itu langsung mundur beberapa langkah mengetahui reaksi Love yang ketakutan.
"Jadi, apa kau menunggu bus disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Romance-Ketika kau berjalan dan menemui kerikil yang menghambat jalanmu jangan pernah berpikir untuk menendangnya karena kau tidak akan tahu dimana kerikil itu akan mendarat- Setidaknya itulah kata kata yang tepat untuk menggambarkan cerita ini Cerita yang...