Prolog

15 0 0
                                    


Hidup di tengah-tengah keluarga yang bahagia tetapi aku tidak merasakan kebahagiaan itu nyata. Mereka semua tertawa-tawa, bercanda riang dan berbincang satu sama lain. Sedangkan aku disini di kamar ini menangis sendirian. Aku selalu menangis tanpa suara, hening, hanya air mata yang jatuh mengalir tiada henti. Semakin aku mencoba untuk menghentikan tangisan, dadaku terasa sangat sesak, sakit.

Aku ingin marah, berteriak agar semua orang tahu apa yang kurasakan. Tetapi aku tidak mungkin melakukannya. Tidak akan ada yang mengerti apalagi bersimpati. Mungkin nanti yang aku dapatkan adalah makian, cacian atau malah akan memukulku lagi seperti biasanya.

Tuhan, aku sakit, aku lelah, aku tidak bisa lagi menanggungnya. Tolong akhiri ini semua, kumohon.

Takkan SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang