Happy Reading ;)____________________________________
Deniz pov*
pagi ini aku menjemput gadis manis itu. Entah mengapa mood ku pagi ini terlampau sangat baik aku memilih mengendarai mobil Audi putih keluaran terbaru Bulan ini.
Dalam hatiku 'aku harus meminta maaf padanya soal perilakuku'
Tak banyak yang kuharap setelah aku tiba di gang sekitar flatnya dia malah menghadiahiku tatapan sinis. Aku mencoba menyapanya dan ia membalas sapaanku. Aku menyuruhnya naik ke mobilku tapi awalnya ia menolak dan dengan sedikit bumbu adu mulut akhirnya dia mau ikut denganku.
Suasana Hening di mobil.
Lalu aku menyetel lagu Westlife
'I have a Dream'Dan semuanya dimulai lagi kami beradu mulut dengan hebatnya. Layaknya dua orang pengacara yang membela clientnya. Tapi akhirnya dia mau memberi Id Line & Skype nya. Dengan begitu aku dapat lebih dekat dengannya. Setelah beradu mulut kulihat dia seperti berpikir. Baiklah mungkin dia lelah.
Aku kembali konsentrasi pada jalananan. Dan aku hanya Diam menatap kedepan.
Ara pov *
Ini benar-benar menyebalkan aku harus duduk disamping deniz yang sepertinya bersikap cuek setelah adu mulut diantara kami selesai. Sebenarnya aku ingin menanyakan keadaan adiknya. Tapi, aku urungkan sepertianya dia sedang menjadi Mr. Cold.
.
.
.Mobil yang kami Naiki pun memasuki gerbang kampus. Deniz segera memarkirkan mobil audinya ke parkiran basement dan saat aku ingin keluar dari mobilnya ternyata pintunya dikunci.
'Dasar'
"Buka pintunya, Den"
"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan " katanya.
Kuhelakan nafasku.
"Baiklah, kau punya waktu 5 menit. "
" Dengar, ara kau harus mendengar penjelasan dariku soal kejadian yang kemarin saat itu sebernya aku..aku bahkan ti -
"Sepertinya kau harus langsung to the point, Mr. Deniz waktumu tersisa 3.45 detik"
"FINE ! , aku akan segera mengganti buku-buku mu "
"Baguslah. Sekarang buka pintu mobilmu karena aku 10 menit lagi ada kelas dan kau tidak ingin membuat kesalahan untuk kedua kalinya kan Mr.deniz?"
Lalu dia membuka pintu mobil dan aku langsung buru-buru keluar baru satu langkah aku pergi aku menengok kebelakang.
"Terima Kasih atas tumpangannya"
Lalu aku berjalan cepat ke kelasku.
Deniz pov*
Aku masih duduk diatas kursi kemudi mobilku.sejenak aku berfikir Aku benar-benar tidak paham dengan sikap gadis bernama ara itu. Dia seperti gado-gado saja. Dia punya sifat baik,penyayang, tapi juga galak, sensitiv dan benar -benar tak bisa ditebak.
Sebentar baik dan sebentar galak. Padahal tadi aku mau meminta maaf padanya dan berniat ingin berteman dengannya.tapi niat ku ku urungkan begitu saja saat sikap galaknya keluar.'Apa setiap gadis memang begitu ya? ' gumamku.
Ah, sudahlah . Lebih baik aku segera ke kelas ku karen nanti aku harus mempresentasikan hasil proyek membuat Mesin helikopter kepada dosen pembimbing. Dan aku harus mempersiapkan semuanya.
Aku lalu keluar dari mobilku dan bergegas menuju kelasku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deniz (&) Armenia seviyorum
RomanceArmenia (19) seorang gadis biasa yang mendapatkan kesempatan pertukaran mahasiswi ke Turki dan ia bertemu Deniz (20) yang juga berkuliah di Middle East Technical University, Turki. Lalu bagaimana kisah mereka? Happy reading ♡