Oneshoot

1.7K 115 34
                                    

-"hyung, bolehkah aku memanggilmu 'hyung' ?" Kata itulah yang selalu ingin ku tanyakan padamu hyung, tapi aku tahan karena ku tahu jawabanmu pasti sama seperti sebelumnya.

"Jangan panggil aku hyung, aku bukan hyungmu. Aku tidak punya dongsaeng, dia sudah mati" itulah jawabanmu, sebuah kalimat yang mampu menyayat hatiku."- (Kim Woohyun)

-----------------------------------------------------

-Aku membencimu, aku teramat sangat membencimu woohyun-ah. Melihatmu adalah siksaan bagiku.
Memang benar apa yang kau tanyakan padaku woohyun

"apa kau ingin aku mati gyu? Sehingga kau menganggapku sudah mati"
Aku memang ingin kau mati- (Kim Sunggyu)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
.
.
.
Ting~ting~ting~ bunyi nyaring gesekan antara sendok dan piring menemani kegiatan sarapan bersama sebuah keluarga kecil di dalam ruangan dapur sederhana dengan dinding yang dicat berwarna orange cerah.

"Mau ku ambilkan minum hyun?" Tanya seorang namja kepada namja satunya yang bernama Kim Woohyun.

"Ne gyu-hyung, gomawoo" jawab woohyun sambil menyerahkan gelas kosongnya kepada Kim Sunggyu, hyungnya.

Sunggyu pun menuangkan air putih kedalam gelas woohyun dan menyerahkannya.

"bergegaslah nanti terlambat" ucap sang eomma di sela kegiatan makan mereka.

"Ne eomma" jawab woohyun dan sunggyu serentak.
.
.
.
.
Mereka berduapun berangkat kesekolah setelah sebelumnya berpamitan dulu kepada kedua orang tuanya.

Woohyun dan sunggyu mereka kakak beradik dengan selisih umur 2 tahun, mereka bersekolah di salah satu SMA negeri kota seoul. Sunggyu sudah berada di kelas 12 sedangkan woohyun masih berada di kelas 10.

****

Woohyun dan sunggyu kini tampak tengah berdiri di halte bus untuk menunggu sebuah bus antar jemput menuju sekolah.

Set~ sebuah bus berhenti dihadapan mereka, sunggyu pun menaikinya dan meninggalkan woohyun sendirian.

Sunggyu memang sengaja meninggalkan woohyun sendirian karena dia tidak ingin berangkat berdua bersama woohyun.

Alhasil setiap berangkat sekolah woohyun harus menunggu lagi bus lainnya, bahkan kadang woohyun juga tidak mendapatkan bus sama sekali sehingga dia harus berlari menuju sekolah yang jaraknya lumayan jauh

Sebenarnya sunggyu sangat membenci woohyun, ia hanya baik kepada woohyun di hadapan kedua orang tuanya.

"Hyung, apa yang membuatmu benci kepadaku selama ini?" Ucap woohyun pelan sambil memandangi bus yang membawa hyungnya pergi.

"Woohyun!!" Lamunan woohyun buyar ketika indra pendengarannya menangkap sebuah suara yang ditunjukkan padanya.

"Kau belum berangkat?" Tanya woohyun kepada seseorang yang memanggilnya tadi, seseorang tersebut bernama Lee Sungyeol, sahabat woohyun.

"Aku kesiangan tadi, kau ditinggal hyungmu lagi?"

Woohyun hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan sungyeol.

"Aish, kau masih belum tahu kenapa ia membencimu?"

Woohyun menggelengkan kepalanya.

HYUNG, Can I Call You Hyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang