Part DuaDua

8.1K 461 16
                                    

Kini Ali berada di rumah Ali dengan Putri. Pikiran nya masih kacau, Ali tak bisa membiarkan prilly sendirian. Namun? Putri ingin selalu dekatnya.

"Ali.. Besok kan kamu engga ada jadwal kan di kantor? Temenin aku jalan yuk?" Ajak putri.

"Aku engga bisa put, aku harus ke Singapura ada urusan" ucap ali.

"Ke Singapura li? Kok kamu ninggalin aku sih?" Tanya putri.

Ali menghela nafasnya kasar. Rumah tangganya dengan putri sangat berbeda. Ia rindu prilly. Andai saja mamah nya bisa menerima kekasihnya.

"Ali.." Ucap putri.

"Kamu bisa ya nemenin aku?" Tanya putri lagi.

"Put? Lo Denger gue ga sih? Sekali ga bisa ya ga bisa! Lo paham ga sih bahasa Indonesia? Aneh Lo, gue udah baik sama Lo malah ngelunjak, gue ini suami! Tugasnya cari uang buat Lo!" Bentak Ali.

Putri merasa tak sanggup dengan Bentakan ali. Ia langsung menangis.

"Al..alii? Kamu jahat!!" Ucap putri langsung berlari ke kamar.

Ali mengacak - ngacak rambut nya. Ia pusing dengan hidup nya.

"Gimana pun caranya gue harus bisa nyingkirin putri" batin ali.

Ali langsung menghampiri Putri. Ia merengkuh badan putri.

"Put, maaf. Gue bukan maksud ngasarin lo, tapi Lo harus ngerti tugas gue ini kan suami Lo" ucap ali.

"Iya! Aku ngerti li! Aku ngerti! Posisi aku emang engga bisa di ganti sama prilly kan?" Tanya ali.

Ali terkejut. Bagaimana prilly tau soal putri? Apa mamah?.

"Lo tau prily?" Tanya ali.

"Tau, mamah yang cerita, prilly orang yang kamu cinta kan li? Dan.. Kata kak Alya prilly hamil?" Ucap putri tertawa licik.

"Iya! Prilly hamil dan itu anak gue, dan Lo. Lo itu Cuman istri pilihan mamah gue, sama sekal gue engga cinta sama Lo! Lo harus inget ya put" ucap ali.

Ali langsung pergi begitu saja. Sementara putri, ia tersenyum licik.

"Ali.. Aku bakal pastiin kalo kamu engga akan ninggalin aku, ga ada kata cerai ya di antara kita!"

Sementara di villa yang prilly tempati selalu sunyi. Kadang gritte atau Michelle juga mila selalu menyempatkan untuk menemani prily.

Ting..tong..

Prilly terkejut. Tumbenan sekali ada tamu sepagi ini. Tukang koran mungkin, pikir prilly.

Prilly bangkit dari kursi. Usia perut prilly semakin terlihat, sekarang sudah memasuki 2 bulan. Prilly berjalan membukakan pintu.

Cklek

Prilly terkejut. Itu ali? Mau apa dia?.

"Ali..? Mau ap lagi li?" Tanya prilly.

Ali langsung menggenggam tangan prilly dan mencium punggung tangan nya.

"Maafin aku sweet, aku sama sekali ga bermaksud buat ngatain itu, maaf aku kelepasan" ucap Ali.

"Maaf terus li, kalo kita udah ga cocok Yaudah kenapa kita nikah li?" Tanya prilly.

"Aku menikah sama kamu karena apa? Karena aku cinta sama kamu sayang" ucap Ali.

"Sama aku juga mencintai kamu li, tapi apa? Kamu engga pernah ngertiin aku li, saat aku ingin di elus perutnya kamu ga ada di samping aku, aku butuh suami yang sepenuhnya ada di samping aku li.." Ucap prilly.

"Sayang, engga bisa" ucap ali.

"Kenapa sih li? Oh, apa karena putri udah hamil ya? Selamat ya li" ucap prilly tertawa miris.

"Ha--hamil? Kamu apaan sih? Engga ya, aku sama sekali engga nge itu putri sayang" ucap ali.

Prily hanya diam. Ia tak kuasa Harus kehilangan Ali lagi. Cukup sudah Ali meninggalkan nya.

"Kamu dateng ke aku? Terus nanti kamu pergi lagi?" Tanya prilly.

"Sayang, aku juga cape Harus drama terus sama putri, aku maunya kamu" ucap ali.

"Engga li! Mamah kamu egois li! Mamah kamu engga bisa nerima aku sama anak kita li" ucap prilly menangis.

"Iya, aku tau yank" ucap ali.

"Ceraikan putri li atau ceraikan aku" ucap prilly.

Ali terkejut. Bagai di samber petir. Ia tak menyangka. Ia bingung.

"Ga ngejawab? Oke, kamu milih putri!" Ucap prilly kesal.

"Oke - oke aku akan mengurus perceraian aku dengan putri" ucap Ali.

"Iya" ucap prilly.

"Yaudah ayo" ajak ali.

"Ayo kemana?" Tanya prilly.

"Udah ikut aja" ucap ali.

Prilly hanya pasrah. Ali membawa prilly ke rumah sakit.

"Ali mau apa sih? Aku udah cek kandungan kok, debay nya sehat aja kok li" ucap prilly.

"Bukan sayang, aku mau bikin surat palsu dokter" ucap ali.

"Maksud kamu?" Tanya prilly.

"Kamu tau Fandy kan? Nah dia bisa bantu kita kok, ayo turun" ucap ali.

Prilly mengangguk. Ali dan prilly masuk ke dalam rumah sakit dan masuk ke ruangan dokter Fandy.

"Weis bro! Apa kabar?" Tanya Fandy.

"Baik gue, Poland gimana?" Tanya ali.

"Dia lagi hamil muda sama kaya prilly, Hi pril?" Ucap fandy.

"Hi Fand, salam ya buat Poland" ucap prilly.

"Siap, oh ya? Tujuan kalian kesini mau apa?" Tanya fandy.

"Jadi gini fan, gue minta Lo bantu gue buat surat palsu kemandulan istri gue--" ucap Ali.

"Prilly?" Tanya Fandy.

"Bukan! Makanya jangan potong omongan gue dong, jadi gue udah nikah sama prilly terus di suruh nikah sama cewek pilihan mamah dan gue pengen si putri itu di marahin sama mamah, tugas Lo bikin surat kemandulan atas nama putri Riyanti" ucap ali.

"Ehm, oke. Gampang, surat nya mau sekarang?" Tanya fandy.

"Iya lah! Berapa jam kira - kira?" Tanya Ali.

"15 menitan kok tunggu aja" ucap Fandy.

"Oke" ucap Ali.

"Pril, li, main ke rumah dong" ucap Fandy.

"Iya fan gue mah pengen Cuman nih Ali nya sibuk terus di kantor" ucap prilly.

"So sibuk Lo bro" ucap fandy.

"Emang gue sibuk kali" ucap ali.

Tak lama surat itu sudah tercetak dan sudah berada di dalam amplop.

"Nih li" ucap fandy.

"Thank, ini berapa bro?" Tanya ali.

"Free, udah sana buruan kasihin" ucap Fandy.

"Thanks bro" ucap ali.

Ali dan prilly langsung menuju ke rumah mamah ali. Karena Ali tau pasti putri ada di sana.

"Ali.. Aku ke villa aja deh" ucap prilly.

"Engga! Sayang, aku pengen masalah ini Clear kamu ngerti?" Tanya ali.

"Tapi aku takut aku yang kesalahin" ucap prilly.

"Tenang aja, selama ada aku pasti aman" ucap ali.





Gantung ya? Wkwk.. Kira2 Ali mau ngapain ya sama surat palsu mandul nya putri? Apa yang akan terjadi ya? Next? Please vote and Coment ya, hargai cerita saya👆

The Incident Season 2 [Slow Update] [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang