Onsehot

1K 79 0
                                    

Menjadi wakil ketua OSIS cukup berat. Apalagi jabatan itu harus dijalani oleh seorang perempuan yang tentunya daya tahan tubuh lebih cepat lelah daripada laki-laki. Untung saja sang ketua bukan termasuk orang yang semuanya dianggap serius. Dia lebih santai tapi program apapun dapat terlaksanakan dengan lancar.

Dapat dikatakan para pengurus tahun ini adalah pengurus OSIS tersukses selama 12 tahun sekolah itu berdiri. Melihat sekolah mereka terbilang sekolah yang masih muda di daerah mereka, maka para pengurus periode ini bertekad untuk bekerja keras demi memajukan nama sekolah tersebut.

Seperti saat ini, mereka tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing menyiapkan untuk festival yang menjadi program OSIS terbesar sepanjang sekolah itu berdiri. Sebuah acara perlombaan yang dapat diikuti anak SMP, SMA maupun mahasiswa. Ada banyak macam perlombaan, baik di bidang olahraga maupun seni. Acara tersebut berlangsung selama 5 hari. Pada akhir acara, mereka mendatangkan 2 band dan 2 penyanyi terkenal di Indonesia.

Maka dari itu, festival ini adalah program OSIS yang telah direncanakan para pengurus 5 bulan sebelumnya. Memang sangat berat, memakan waktu luang mereka, membutuhkan kerja keras yang ekstra, serta kekompakkan harus terjalin dengan baik.

Terlebih lagi untuk para ketua dan juga koordinator di festival itu. Sehingga orang-orang yang terpilih sebagai koordinator adalah mereka yang berpengalaman dan terpercaya. Namun, semua itu tidak menjadi masalah bagi mereka, karena program ini adalah tantangan bagi mereka sendiri.

Untuk panitia bukan hanya dari OSIS saja, melainkan juga dari klub olahraga seperti futsal, basket, catur, juga klub seni seperti musik, paduan suara, dan lukis.

**

Panas terik matahari tidak menghalau mereka yang tengah bekerja dengan serius. Hilir mudik kesana kemari demi menyukseskan acara yang paling mereka nantikan. Terlihat panggung yang masih dikerjakan oleh petugas yang telah disewa di tengah lapangan utama sekolah.

Sang ketua OSIS yang bernama Fabrio Saputra bersama ketua pelaksana acara festival tersebut, Gabriel Dewantara, tengah berdiri di pinggir lapangan. Berdiri berdampingan sembari mengawasi para petugas yang masih sibuk mendirikan panggung yang cukup besar, selain itu juga mereka masih memantau para panitia yang sibuk bekerja.

Tidak ada yang berbicara di antara mereka berdua. Hanya mengamati sekitar dengan hening. Hingga beberapa menit kemudian.

"Gimana, Yel?" tanya Fabrio –Rio- yang mulai membuka suara. Gabriel yang mendengar pertanyaan tiba-tiba itu menoleh sekilas.

"Gimana apanya?"

"Anak buah lo, gimana? Masih pada gagah?"

"Lo tenang aja, Yo, mereka semua udah kebal." Rio mengangguk-ngangguk mengerti.

"Ya, ya. Semoga tetap kebal sampai lima hari ke depan." Gabriel terkekeh mendengarnya.

Suasana di keduanya kembali hening. Sampai suara seseorang yang cukup nyaring tapi cukup dibilang lembut itu terdengar di indera pendengaran mereka berdua.

"Aduh, Rio, gue cariin kemana-mana, ternyata disini. Puas gue nyariin lo sampe ke atap sekolah," cerocos gadis itu sambil memukul pelan lengan Rio dengan gulungan kertas yang sudah dijilid.

"Lebay amat sih, Fy," celetuk Gabriel sembari tertawa.

Alifya Dwi Pratiwi, si wakil ketua OSIS. Dulu Alifya atau yang kerap disapa Ify itu sangat tidak berminat mencalonkan diri sebagai ketua OSIS maupun wakilnya. Pada periode sebelumnya dia hanya seorang anggota di bidang kesenian. Dulu dia dipaksa oleh Rio sekaligus beberapa temannya untuk menjadi wakil dari pemuda tersebut. Menurut mereka –sahabat Rio- Ify cocok jika disandingkan dengan Rio.

Festival (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang