Chapter 15

29 3 0
                                    

sorry for typo(s)

Jezzie POV

Bunyi alarm sungguh mengganggu tidur nyenyakku. Aku sangat malas untuk bangun dari kasur kesayanganku ini. Aku ingin sekali merusak alarm itu. Itu benar-benar menggangguku. Aku berusaha untuk membuka mataku dan mengerjapkannya sesekali. Tadi malam aku tidak bisa tidur karena terus memikirkan hal itu. Saat berdiri dari tempat tidurku aku masih berusaha untuk berpegangan. Kepalaku sangat pusing gara-gara terlalu banyak menangis semalaman. Tak sengaja aku menginjak sesuatu yang licin. Lalu aku terpeleset. Namun, sebelum terpeleset ada orang yang menangkapku agar tubuhku tidak mencium lantai.

"Apa-apakan kau ini? Bangunlah, ini sudah pagi tau." Dia berkata seperti padaku? Siapa dia? Mengapa dia mengaturku? Uh!

"Siapa kau? Kau tidak berhak mengaturku, biarkan aku berjalan sendiri, aku masih sehat."

"Ternyata kau memiliki sifat sassy dari Daddymu itu juga, aku Luke, Jee."

Aku tersentak kaget ketika mendengar nama Luke. Kenapa aku tidak bisa mengenal suaranya? Bodoh kau Je. Aku langsung membuang wajahku darinya dan berjalan meninggalkannya keluar dari kamar. Aku mencari Dad.

"Hei kau mau kemana?"

"Apa urusanmu, aku ingin menemui Dad."

"Paman Loui sudah pergi sejak tadi pagi dan dia ingin aku membangunkanmu."

"Keterlaluan. Apa Dad pikir aku anak kecil!"

"I can hear you, Je."

"Aku tak peduli, Styles!" Setelah mengucapkan kata itu, Luke memelototiku dengan tatapan tak percaya. Tapi aku sadar saat aku bicara seperti itu dihadapannya. Aku memanggilnya 'Styles'

"Apa yang terjadi denganmu!"

"Kenapa kau meneriakiku? Apa kau tak berpikir apa salahmu huh? Kau pikir aku anak kecil yang tak tau apa-apa?"

"Lalu?"

"Pergilah, aku bisa mengurus diriku sendiri. Aku akan pergi ke sekolah dengan Calum dan Elle."

"Tapi mereka bersamaku sekarang, menunggu di mobil, cepatlah."

"Yasudah kalau begitu, kalian duluan saja." Aku langsung meninggalkan Luke yang ada di belakangku. Aku mengambil handuk dan saat ingin masuk kamar mandi aku mendengar suara gaduh di pintu depan. Aku segera berlari kesana dan melihat apa yang terjadi.

"Luke, ayo pergi ke sekolah bersamaku! Sekarang! Untuk apa kau membangunkan wanita jalang itu! Kau itu milikku, Luke!"

Aku kaget mendengar ucapannya, ucapan perempuan itu. Ah, akhirnya aku bertemu dengannya lagi. Apa yang kau rencanakan berikutnya yaTuhan. Apa aku harus menanggung semua ini? Aku sama sekali tak mengerti apa-apa disini. Aku yang ingin memiliki teman setia seperti Calum, Elle, dan mungkin Luke. Tapi semua hancur semenjak kedatangannya. Jika ia datang dengan baik-baik mungkin tak akan terjadi seperti ini. Ini sungguh memuakkan!

"Ambil saja Luke dari sini, kau tak perlu menyeretnya seperti pencuri. Aku bisa berangkat sendiri. Tinggalkan aku, jangan pernah datang ke rumah Louis lagi. Pintu rumah ini tak akan terbuka untukmu dan untuknya." kataku seraya menunjuk wajah mereka berdua.

"Tapi Jee.." Luke memasang wajah puppy nya, namun aku tak peduli lagi.

"Luke, naiklah turuti perkataan Je,"ucap sahabatku tiba-tiba, Elle.

"Aku yang akan menunggu Je disini, kau berangkatlah."
Calum akan menungguku? Ini cukup baik, paling tidak perempuan itu dan Luke cepat pergi dari sini.

"Cal benar, ayolah Luke! Kau tak perlu ke rumahnya lagi, dasar perempuan tak tau berterima kasih!"

"Tutup mulutmu, bitch!" Elle membelaku dan menyentak perempuan itu.

Akhirnya mereka pergi dan aku merasa lega. Aku menyuruh Calum untuk menungguku di ruang keluarga. Dia hanya mengangguk dan segera mengambil remot tv untuk melihat tv. Selang beberapa menit, aku sudah keluar dari kamar mandi dan menuju kamarku. Tapi sebelum aku menaiki tangga atau bahkan saat aku menaiki tangga. Aku merasakan ada orang yang menatapku. Aku mencari sekelilingku dan tak sengaja menatap Calum yang sedang menatapku sambil tersenyum. Aku segera berlari ke atas untuk menuju kamarku. Aku tadi menggunakan kamar mandi bawah, karena kamar mandi atas sedang di renovasi. Aku takut jika Calum berpikir tentang hal aneh.

FLAWLESS [L.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang