"Najisin banget tugasnya. Yakali hari gini ke museum" keluh Sashi.
"Fix ya, Sabtu jam 10," kata Keiza. "Jangan jam 10 dong, gua sama Sashi ada les jam 11nya," timpal Juni.
"Yaudah pagi aja jam 11," Putus Guina. Sashi, Keiza, dan Guina adalah teman dekat Juni. Mereka sudah bersama sejak MOS. Yang paling dekat dengan Juni adalah Sashi, mereka satu tempat les dan beruntungnya, mereka masuk sekolah yang sama. Diantara mereka, Keiza dan Guina-lah yang paling bijak.
Juni harap, seterusnya mereka selalu begini.
☆☆☆
Sabtu, 23 Agustus 2013
Juni mematut dirinya didepan cermin. Ia mengenakan sweater Shaun The Sheep kesayangannya. Nampaknya hampir tiap kali ia keluar rumah ia selalu mengenakan sweater, memang itu andalannya. Sweater dan flatshoes. Merasa yakin, ia segera turun menuju ruang keluara menghampiri kakak sepupunya.
"Gavin! Anterin dongg," Juni duduk dengan manja di sofa, disebelah Gavin yang sedang menonton serial TV kesayangannya, mr. Bean. Mereka hanya berjarak 3 bulan, maka dari itu Juni tidak memanggil Gavin dengan embel-embel 'kak'. Tapi tetap didepan keluarga besar formalitas tetap berlaku.
"Kemana?"
"Museum," Gavin terbelalak. "Sumpah lo hari gini masih ke museum? Rajin amat lo," katanya sambil melanjutkan menatap layar televisi.
"Tugas kali," Juni memutar bola matanya.
"Sialan lo ganggu aja. Bentar ambil jaket dulu," kata Gavin seraya menyerahkan sekantung keripik penuh MSG. MSG, hal yang paling Juni hindari sebisa mungkin. Juni menganut kepercayaan MSG dapat membuat dirinya bodoh seketika.
Tak lama kemudian, Gavin turun dari tangga menuju pintu utama sudah membawa hoodienya. Juni bergegas mengikuti Gavin. Gavin dan Juni asli Jakarta. Namun mama dan papa Juni bersekolah di Bandung sehingga mereka mendapat pekerjaan di bandung, dan membuat Juni sekeluarga harus tinggal di Bandung. Keluarga Gavin di Jakarta, namun ia memilih sekolah di Bandung untuk mempermudah dirinya untuk masuk kesalah satu universitas di Bandung.
Dengan mobil yang dibekali orangtua Gavin, kini mereka sudah sampai di depan Museum. "Jemput jam 10 ya, Vin," Juni segera keluar dari mobil, begitupun Gavin yang bergegas memacu mobilnya. Dari kejauhan, Juni sudah dapat melihat teman-temannya dan segera menghampirinya.
"Udah beli tiket?" Tanya Juni. Keiza menunjukkan 4 tiket di tangannya. Mereka segera menuju pintu masuk museum. Didalam, mereka mendokumentasikan tentang gunung berapi. Mulai dari proses gunung meletus hingga bebatuannya. Tak jarang mereka bertemu teman-teman sekolahnya, sesama kelas khusus yang masuk melalui tes. Mungkin karena masih pagi, museum masih sepi, saking sepinya, mereka sempat bermain petak umpet dan kejar kejaran bersama teman-teman sekelasnya.
Waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh. Masih ada waktu untuk menyelesaikan bahan presentasi. Merekapun duduk di cafe dekat museum. Iya hanya duduk, tanpa memesan makan dan minum.
Selagi Sashi menyusun presentasi, Keiza dan Guina berbisik-bisik seraya melihat keadaan sekitar. Itu membuat Juni sangat penasaran. "Apaan sih?" Juni mencoba masuk kedalam obrolan.
"Liat yang pake jaket jeans? Itu kecengannya si Guina," bisi Keiza.
Sashi yang mendengar, langsung ikut bergossip. "Hah? Yang Kevin-Kevin itu?"
"IH! Keiza comel abis!" Guina yang rusuh memukul punggung Keiza. Keiza yang kesakitan tak kalah rusuh. Juni dan Sashi tertawa, ingin rasanya mereka segera pergi, tak sedikit yang memperhatikan mereka.
Juni memperhatika Kevin sekali lagi. Ia mengenakan kacamata. Dia mengenakan jaket jeans dengan kain cokelat pada bahunya, Juni benci itu.
☆☆☆
2013, kala itu twitter masih berjaya. Juni salah satu user-nya. Tiap malam ia selalu update. Bukan malam lagi, bahkan setiap kejadian.
Malam itu, ia sedang membicarakan ketengilan salah satu teman sekelasnya, Davion.
Kevin favorited your tweet
Ini cukup membuat Juni bingung. Seingatnya ia tak mengkuti atau memiliki pengikut bernama Kevin. Atau jangan-jangan...
@devandra: @kevinel ini siapa ya?
Juni harap, yang ia lakukan ini benar dan tidak akan membawa masalah.
@kevinel: @devandra maaf kepencet, temennya Davion
tepat ketika notifikasi mention itu masuk, ada notifikasi pula di line Juni.
Guina.Guina: JUNIIIIII
Guina: GILAAAAA
Guina: KOK BISA MENTIONAN SAMA KEV
Guina: ASDFGHJKL
Juni: yagatau:(
Juni: dia jbjb:(
Guina: APAPUN KASIH TAU AKU YA!
Juni: siap
@Kevinel: @devandra follback
Juni bergegas menekan tombol follow. Tak lama, ada dm masuk.
@Kevinel: suka davion ya?
Juni tersedak, padahal ia tidak sedang memakan apapun. Ia tidak pernah bercakap langsung dengan Kevin, bahkan ia tak yakin Kevin mengenalnya, tapi ucapan Kevin adalah benar. Memang Juni suka kepada Davian tak lama setelah mengenalnya. Tapi bagaimana kondisinya, Juni harus menyangkalnya!
@devandra: sotau
@kevinel: gausah ngelak
@kevinel: gue temen Ion dari sd :3@devandra: gapeduli
@Kevinel: lo yang mana sih?
@devandra: gua tadi liat lo di museum. gua pake sweater shaun the sheep
@kevinel: yang rusuh itu?
@devandra: yup
Sebenarnya Juni cukup jengkel diingat sebagai tukang rusuh. Tapi memang benar, ia dan teman temannya memang rusuh. Percakapan Kevin dan Juni tak selesai sampai disitu, malam mereka habiskan dengan berchit-chat ria. Mereka hanya membicarakan seputar museum tadi dan Davion. Tak lupa, Juni mescreenshoot chatnya dan dikirimkan kepada Guina sebagai laporan.
@devandra: moveline dong
@devandra: id;devandra@kevinel: lo aja yg add: samuelkevin
Juni segera mengadd line kevin. Percakapan berlanjut namun tak lama, Juni merasa lelah dan segera pergi tidur.